Mesuji (Lampost.co) — Warga Desa Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang, Mesuji, meminta adanya normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan. Sebab, rumah dan kebun di wilayah tersebut kerap dilanda banjir dari luapan sungai.
Ansori, warga sekitar, mengatakan normalisasi sempat dilakukan Pemkab Mesuji. Namun, pekerjaan itu tidak tuntas sehingga air tetap tertahan dan kembali meluap ke rumah warga.
“Ada sekitar 500 meter lagi yang belum di normalisasi. Tinggi sungai hanya sebatas lutut dan lebar 50 cm. Itu sangat tidak memadai mengingat air yang datang cukup besar jika hujan,” kata Ansori, Selasa, 25 April 2023.
Dia juga menilai perlu adanya evaluasi gorong-gorong. Sebab, ukurannya tidak seimbang dengan volume air. Akibatnya, air meluap ke badan jalan. “Kami berharap pemerintah segera ambil langkah untuk situasi ini,” ujarnya.
Warga lainnya, Ragil, mengaku bencana banjir membuat rugi jutaan rupiah karena ratusan ikan siap panen hanyut terbawa banjir.
“Banjir datang cukup besar dan menerobos tanggul kolam. Ada juga Pak Daman, beliau juga rugi karena ikannya lepas terbawa banjir besar,” katanya.
Effran Kurniawan