Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut Siklon Tropis Ilsa terpantau di Samudera Hindia atau sekitar 580 km sebelah selatan-barat daya Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi itu dinilai dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali.
Selain itu, Siklon Tropis Ilsa berpotensi mengakibatkan gelombang tinggi mencapai 1,25-2,5 meter di sekitar Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Badung, Selat Alas bagian selatan. Potensi harus diwaspadai nelayan dan pelaku pelayaran atau wisata bahari. Selain itu, potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter di Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Radin Inten, Rudi, mengatakan siklon tersebut tidak berdampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang di Lampung. Sebab, pergerakannya masih jauh, bahkan terpantau terus menjauhi Indonesia.
“Secara umum tidak berdampak terhadap kondisi cuaca dan gelombang di Lampung. Dalam tiga hari kedepan sebagian besar wilayah Lampung berpotensi cerah hingga cerah berawan pada pagi dan siang hari lalu hujan pada sore dan malam harinya,” kata Rudi, Rabu, 12 April 2023
Menurutnya, ada beberapa wilayah di Lampung yang berpotensi diguyur hujan pada sore dan malam hari, seperti Pesisir Barat, Pesawaran, Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Mesuji, Way Kanan, Lampung Utara, dan Lampung Tengah.
Kemudian pada Kamis diprakirakan hujan pada malam hari di Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Way Kanan, dan Lampung Utara.
Selanjutnya, berdasarkan keterangan BMKG Stasiun Maritim Panjang, prakiraan gelombang di perairan Lampung juga tidak terpengaruh adanya SIklon Tropis Ilsa. Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Panjang, Neneng Kusrini, mengatakan gelombang di peraian Lampung terpantau tenang.
“Kondisi gelombang di Lampung, seperti di Pelabuhan laut Krui, Maringgai, Lempasing, Kota Agung, Mesuji, dan Tanjung Api-Api, masih cukup aman dengan ketinggian gelombang 0,5 hingga 2,5 meter,” ujarnya.
Effran Kurniawan