Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung akan membekali Industri Kecil Menengah (IKM) dalam mengolah produk olahan kakao.
Kepala Disperindag Lampung Elvira Umihanni mengatakan, Lampung sebagai salah satu daerah produsen kakao di Indonesia meskipun belum dibandingkan dengan daerah lain yang telah maju, namun hal itu terus dilakukan percepatan untuk mendorong produktivitasnya.
“Wawasan bagaimana mengolah kakao yang baik dan enak butuh belajar, ini yang belum serius digarap saat ini dan pusat belajarnya pun masih berpusat di luar negeri,” ujar Elvira, Jumat, 22 September 2023.
Pelaku Usaha IKM Kopi di Kecamatan Balikbukit Ikuti Pelatihan
Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengolahan kakao. Hal ini agar nantinya dapat memberikan pelatihan kepada IKM yang menjadi binaan Disperindag Provinsi Lampung.
“Mengenai hilirisasinya di Lampung itu ada satu perusahaan yang produknya memang sudah kualitas premium yaitu Krakakoa, sudah pernah ekspor juga ke Malaysia, Singapura, dan permintaan domestiknya juga sangat tinggi. Jadi dia memenuhi permintaan domestik. Di beberapa ritel toko oleh-oleh Lampung juga sudah tersedia, di mal Jakarta, artinya membawa nama Kakao Lampung,” jelasnya.
“Jadi saya sudah koordinasi sama Krakakoa, bagaimana nanti mereka bisa sharing karena kan owner-nya belajar mengolah cokelat di luar negeri juga sehingga rasanya bisa enak,” tambahnya.
Terhadap perkembangan produk olahan kakao di Lampung, ia menyampaikan bahwa dari segi kualitas belum dapat dikatakan mumpuni dan memiliki nilai jual. Sehingga perlu ada inovasi untuk mengembangkannya.
“Di Pesawaran itu ada BUMD yang mengolah cokelat, itu memang program kita dahulu, sudah pernah dapatkan bantuan dari Kemenperin lewat DAK, berupa mesin dan rumah promosi di Jalan Raden Gunawan Pesawaran,” kata dia.
Untuk meningkatkan mutu kualitas produk, Pemprov Lampung melalui Disperindag nantinya juga akan mendukung dan mendorong upaya peningkatan mutu kualitas pengolahan kakao disana.
“Perkembangannya untuk pengolahan rasa cokelatnya masih kurang, untuk diterima baik dengan konsumen perlu pengolahan lebih serius lagi. Disperindag Pesawaran itu mereka akan berupaya mengambil alih untuk mengembangkan cokelat, nanti kita (provinsi) dukung itu,” ujar dia.
Ricky Marly