Bandar Lampung (Lampost.co) — Rencana pembangunan Chinatown dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung diklaim dapat menghidupkan daerah Telukbetung yang nantinya dijadikan kawasan wisata Chinatown.
Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Lampung, Christian Chandra. Menurutnya saat ini kawasan Telukbetung selama ini sepi pengunjung, baik luar Provinsi Lampung maupun dalam Lampung.
“Jadi kalau misalnya ada Chinatown daerah Teluk nanti hidup lagi. Dengan adanya inisiasi Bunda Eva untuk Chinatown itu membuat mereka bergairah lagi karena jadi ikon kota,” katanya, Jumat, 20 Oktober 2023.
Pembangunan Chinatown kata Christian Chandra dapat juga mendongkrak ekonomi warga sekitar dengan UMKM. “Mereka dapat menjual suvenir, jual kuliner, kami sangat antusias sekali menerima itu dan warga disana sangat menunggu sekali,” jelasnya.
Selain itu, penting juga untuk mengolaborasikan unsur-unsur budaya Tionghoa dan Lampung seperti pembangunan fisiknya maupun UMKM-nya. “Chinatown diharapkan menghidupkan kembali denyut nadi wilayah Telukbetung yang mulai sepi dengan wisata khas Tionghoa,” terangnya.
Usul Jangan Gunakan Nama Chinatown
Christian Chandra juga mengusulkan untuk tidak menggunakan nama ‘Chinatown’ nantinya apabila destinasi wisata tersebut terealisasi. Menurutnya etnis Tionghoa sendiri sudah termasuk masyarakat lokal Lampung.
“Walaupun saya sudah usul untuk jangan bilang Chinatown barangkali kampung budaya mungkin ada etnik Tionghoa. Jadi saya berharap tidak dinamakan Chinatown,” katanya.
Senada, Ketua PSMTI Bandar Lampung, Rusli Taslim juga meminta pemerintah agar tidak menggunakan nama ‘Chinatown’.
“Dari 2001 zaman Gus Dur, kita sudah tidak mau mengkotak-kotakan orang Cina atau Tionghoa, kita maunya plural,” ungkapnya.
Rusli mengusulkan nama Chinatown diubah menjadi ‘Pusat Kuliner Kota Tua Telukbetung.’ Menurutnya hal ini lebih baik dikarenakan Telukbetung menjadi daerah paling tua dan bersejarah di Bandar Lampung.
“Kita kan bermacam budaya, kolaborasi budaya-budaya lain di luar budaya Tionghoa itu bagus banget, setuju saya,” pungkasnya.
Ricky Marly