Bandar Lampung (Lampost.co) — Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Provinsi Lampung mencatat hingga saat ini ada 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Lampung melakukan belaja di katalog lokal.
Kepala BPBJ Provinsi Lampung Slamet Riadi mengatakan saat ini tercatat sebanyak 5.625 produk telah tayang di katalog lokal dengan nilai transaksi mencapai Rp38,39 miliar.
Adapun 11 OPD yang belanja di katalog lokal diantaranya RSUD Abdul Moeloek dengan nilai belanja Rp26,58 miliar, Biro Umum Rp5,41 miliar, Rumah Sakit Jiwa Daerah, Rp3,13 miliar, Bapenda Rp1,27 miliar, Sekretariat DPRD Rp948 juta, Diskominfo Rp514 juta, Dinas Sosial Rp443 juta.
“Kemudian Disnakeswan Rp34,5 juta, Dinas Kesehatan Rp26,2 juta, Dinas Lingkungan Hidup Rp22,9 juta dan Biro PBJ Rp2,4 juta. Ini kami terus mengimbau kepada para OPD agar belanja di katalog lokal seperti arahan dari presiden dan gubernur,” kata Slamet, Minggu, 26 Februari 2023.
Selain itu ia menjelaskan pihaknya mencatat ada 5.625 produk yang sudah tayang di katalog lokal dengan jumlah penyedia sebanyak 300 penyedia. Dimana terdiri dari pelaku UMKM sebanyak 221 dan non UKM 79 penyedia.
“Tercatat di tahun 2023 ini sampai dengan tanggal 24 Februari untuk jumlah transaksi di katalog lokal sudah mencapai Rp38,39 miliar dengan penyedia ada 300 dan ini didominasi oleh pelaku UMKM,” kata dia.
Adapun ia memaparkan ada 32 etalase yang tayang di katalog lokal, mulai dari jasa kebersihan, makanan dan minuman, jasa keamanan, bahan meterial, alat tulis kantor dan bahan pokok.
Tak ketinggalan servis kendaraan, pakaian dinas dan kain tradisional, aspal, beton ready mix, sarana dan prasarana perkantoran, benih dan bibit tanaman, seragam sekolah pemerintah, souvenir pemerintah, hewan ternak, produk pupuk dan pestisida.
“Selanjutnya jasa sewa tenda dan dekorasi, produk mesin dan perlengkapan pertanian, belaja media, obat dan vitamin hewan, alat ternak, peralatan kesehatan hewan, promosi dan publikasi hingga percetakan,” katanya.
Kemudian dilanjutkan dengan produk mesin, pemeliharaan gedung, jasa pengemudi supir, jasa pengolahan limbah berbahaya, alat pembersih hingga sewa kendaraan.
“Adapun produk yang paling banyak tayang seperti sarana dan prasaran perkantoran yang mencapai 1.536 produk, kemudian ada juga alat tulis kantor itu mencapai 2.176 produk dan ada juga bahan pokok itu sampai 491 produk,” kata dia.
Deni Zulniyadi