Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lampung membentuk kader dan komunitas di desa dan sekolah untuk mengawasi keamanan pangan. Tim itu terbentuk sejak 2020 dan tersebar dengan ratusan anggota yang bergabung.
“Kami ada kader di 33 desa, masing-masing desa ada 20 orang. Kalau komunitas ada sekitar 50 hingga 70 yang terbentuk,” kata Plt Kepala BPOM Lampung, Zamroni, Rabu, 8 Februari 2023.
Zamroni mengatakan kader dan komunitas itu untuk menjamin, memperkuat, dan memperluas pengawasan terhadap keamanan pangan di pasar hingga jajanan anak sekolah.
“Mereka memastikan pangan yang beredar aman dari bahan berbahaya. Ada 33 kader di Pringsewu dan Tanggamus. Pada 2023 ini akan ada di Lampung Timur dan Lampung Tengah,” kata dia.
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, mengatakan program prioritas nasional desa pangan aman dan pasar aman dari bahan berbahaya berbasis komunitas dan pangan jajanan anak sekolah aman 2023 sangat diperlukan.
“Untuk itu, sosialisasi dan gerakan pembuatan kader itu harus tetap dilaksanakan. Sebab, perlu effort yang tinggi dalam menjaga keamanan pangan,” ujarnya.
Menurut dia, advokasi formasi program nasional BPOM mempu memberikan rasa aman kepada masyarakat, mengenai bahan yang terkandung dalam makanan.
“Kesehatan itu kunci di bidang lainnya, nggak beres urusan kesehatan pasti urusan lain ada efek dominonya. Adanya program BPOM ini akan memberikan rasa aman. Jadi bisa dipastikan kalau makanan yang beredar aman dikonsumsi karena selalu diperiksa rutin BPOM,” katanya.