Mesuji (Lampost.co) — Sukacita menyambut lebaran tampaknya tak semua dirasakan meriah umat Muslim. Ada pula yang merayakannya dengan rasa pilu. Hal itu seperti yang dirasakan warga Dusun Talang Gunung, Desa Talang Batu, Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji, selama bertahun-tahun. Mereka hidup tanpa akses jalan.
Dusun Talang Gunung yang tertutup kawasan hutan tanaman industri (HPHTI) Register 45, selama ini hanga mengandalkan jalan yang dibuat ala kadarnya PT Silva Inhutani sebagai pemegang izin HPHTI.
Jika memasuki musim penghujan, masyarakat di Talang Gunung harus menempuh jarak sekitar 15 km hingga 2 jam lebih karena buruknya kondisi jalan.
“Bisa memakan waktu sampai 2 jam karena kondisi jalan sangat jelek. Mayoritas tanah merah, tapi mau bagaimana lagi, inilah jalan yang bisa kami manfaatkan. Jika lebaran, kami jarang pakai baju bersih, karena kotor terkena lumpur jalan,” tutur Ida, warga setempat.
Situasi paling menyedihkan bagi masyarakat saat akan berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit yang letaknya jauh dari dusun.
“Kalau ada saudara yang sakit, kami sangat menderita. Mobil susah masuk ke dusun, jadi kami bawa dengan motor, kadang sampai jatuh-jatuh,” lanjutnya.
Selain akses jalan, jaringan listrik pun tak pernah menyentuh Dusun Talang Gunung yang dihuni lebih dari 200 jiwa.
“Untuk listrik memang belum masuk dusun. Kami selama ini andalkan mesin disel yang hidup pukul 18.00 sampai pukul 00.00 WIB dengan biaya Rp.15.000. Jadi, kalo sahur, kami nyalakan lilin,” terang Pani, warga Talang Gunung. Nas
Effran Kurniawan