Bandar Lampung (Lampost.co) — Debu akibat pembakaran batubara yang berasal dari aktivitas pabrik PT Louis Dreyfus Company (LDC) masih dirasakan warga yang bermukim di sekitar pabrik, terlebih pada musim panaj beberapa hari terakhir.
Berdasarkan pantauan Lampost.co di lokasi pada Minggu, 19 Maret 2023, pada sisi pabrik yang bersebelahan langsung dengan pemukiman warga belum terdapat jaring atau semacamnya untuk meminimalisir debu bertebaran ke lingkungan sekitar.
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, debu akibat pembakaran batubara masih kerap bertebaran di halaman bahkan masuk ke dalam rumah.
“Debu ya masih ada sampai masuk ke dalam rumah, bahkan kalau debu itu saya kumpulkan tiap pagi bisa sampai seperempat plastik es,” ujar warga.
Hal sama juga dikatakan Andi Irawan warga RT 021, bahwa dampak dari aktivitas pabrik tersebut masih tetap dirasakan warga sekitar.
“Debu masih ada, ya sama seperti sebelumnya. Belum dipasang jaring atau sejenisnya dari perusahaan supaya debunya tidak sampai keluar pabrik dan bertebaran ke pemukiman warga,” kata Andi.
Terkait rencana bantuan lainnya dari PT LDC, ia mengungkapkan berdasarkan informasi dia terima nantinya mendekati hari raya Idulfitri warga sekitar akan mendapatkan bantuan berupa sembako.
“Informasinya nanti mau dikasih sembako sekitar tujuh hari sebelum Lebaran, ya nanti kami tunggu saja kalau memang bakal ada bantuan seperti itu,” ungkapnya.
Meski demikian, warga setempat mengharapkan agar debu batubara yang berasal dari kegiatan pabrik tidak lagi bertebaran dan menyebar bahkan hingga masuk serta mengotori pemukiman sekitar pabrik.
Menanggapi hal itu, Asset Manager PT LDC Indonesia, Suheri mengatakan dalam prosesnya boiler pada pabrik telah terpasang sistem multi Cyclone yang dapat meminimalisir hal tersebut.
“Boiler kami sudah terpasang sistem multi cyclone jadi dipastikan partikulat dibawah baku mutu, artinya sudah sesuai dengan perundang-undangan dan selalu dilakukan pengecekan setiap 6 bulan oleh lab yang tersertifikasi,” ujar Suheri.
Sri Agustina