Bandar Lampung (Lampost.co) — Penguatan ketahanan pangan perlu menjadi fokus pemerintah daerah seiring mencuatnya isu krisis pangan dan kebutuhan yang kian meningkat.
Pengamat Ekonomi Universitas Lampung (Unila), Asrian Hendi Caya, menilai keterbatasan lahan pertanian dan perubahan iklim menjadi tantangan penguatan ketahanan pangan Lampung. Untuk itu, perlu strategi jitu untuk mengendalikan permasalahan pangan.
“Banyak negara mengalami stagnan yang middle income trap. Artinya, negara tersebut tidak bisa naik menjadi negara maju jika tidak bisa menyelesaikan masalah pangan. Permasalahan ini sangat penting,” ujar Asrian, Kamis, 15 Juni 2023.
Menurutnya, mitigasi krisis pangan tidak boleh hanya berfokus pada peningkatan produktivitas untuk menjamin ketersediaan pangan. Ekosistem pertanian yang kondusif terus menumbuhkan motivasi petani dalam budi daya.
“Selain dari sisi produktivitas, harus ada insentif untuk menjamin petani tetap memproduksi. Artinya secara bisnis juga harus menguntungkan petani,” ujarnya.
Keberadaan regulasi yang mendukung kegiatan usaha di bidang pangan dan infrastruktur penunjang yang memadai akan sangat berperan penting.
“Infrastruktur itu artinya luas. Ada yang bersifat fisik, seperti irigasi, jalan, angkutan dan alat mesin. Ada juga yang bersifat ekonomi, yaitu lembaga pembiayaan, dan yang bersifat sosial itu manajemen usaha dan Iptek,” kata dia.
Dia berharap penguatan berbagai sisi infrastruktur dapat dibenahi. Sehingga meningkatkan produktivitas pangan dan margin dari kegiatan pertanian.
“Infrastruktur yang baik akan mengefisiensikan biaya produksi, meningkatkan produksi, produktivitas, dan keuntungan,” kata dia.
Effran Kurniawan