Pringsewu (Lampost.co): Seorang ibu rumah tangga berinisial M (56) asal Pringsewu ditangkap aparat kepolisian Polres Pringsewu pada Kamis, 19 Januari 2023, lantaran kebiasaannya sering melakukan penipuan.
Berdasarkan informasi, pelaku berprofesi sebagai pedagang kerap melakukan penipuan terhadap para korban yang mayoritas berprofesi pedagang sembako.
Korban atas IRT ini mencapai puluhan orang dan tidak hanya warga Kabupaten Pringsewu saja, tetapi juga berasal dari beberapa kabupaten lain.
Modus pelaku adalah dengan membeli sejumlah barang kepada calon korban yang awalnya dibayar secara tunai, namun setelah berjalan beberapa kali transaksi, pelaku kemudian tidak membayar barang-barang yang sudah diambilnya.
Akibat perbuatan pelaku, para korban mengalami kerugian bervariasi mulai puluhan juta rupiah bahkan ada yang mencapai ratusan juta rupiah.
Salah satu korban penipuan asal Kecamatan Gadingrejo Sarminah (70) tahun mengatakan semula dirinya berharap uangnya sebesar Rp58 juta bisa kembali dengan cara kekeluargaan. “Namun ternyata pelaku tidak ada itikad baik jadi di proses secara hukum,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim iptu Feabo Adigo Mayora Pranata saat dikonfirmasi membenarkan atas penangkapan pelaku tersebut.
Menurut Feabo, pelaku diamankan polisi pada Kamis, 19 Januari 2023, pukul 01.00 WIB, saat sedang berada di rumah salah satu rekannya yang berada di Pagelaran, Pringsewu.
“Satreskrim Polres Pringsewu berhasil mengamankan seorang pelaku penipuan berinisial M. Saat ditangkap pelaku tidak melakukan perlawanan dan mengakui semua perbuatannya,” ujarnya Sabtu, 21 Januari 2023.
Ditangkapnya M, tindak lanjut dari laporan pengaduan sejumlah korban yang sampaikan kepada polisi beberapa waktu yang lalu.
“Ya penangkapan ini menindaklanjuti sejumlah laporan korban kepada Polisi,” terangnya.
Sementara itu tersangka dijerat dengan Pasal 379a KUHP tentang barang siapa menjadikan sebagai mata pencarian atau kebiasaan untuk membeli barang- barang, dengan maksud supaya tanpa pembayaran seluruhnya memastikan penguasaan terhadap barang-barang itu untuk diri sendiri maupun orang lain.
“Tersangka terancam dengan pidana penjara hingga empat tahun,” tandasnya.
Adi Sunaryo