Kenali Gejala Tulang Belakang Bergeser atau Spondylolithesis
Oleh: dr. Ajiantoro, Sp.OT (K) Spine, Spesialis Orthopedi dan Traumatologi RS Premier Bintaro
Banten (Lampost.co)–Banyak masyarakat yang tak menyadari jika punggungnya sakit merupakan gejala Spondylolisthesis. Yaitu tulang belakang yang bergeser terhadap segmen lainnya, baik segmen di atas maupun di bawahnya. Pergesar tulang belakang ini paling banyak terjadi di area vertebra lumbar atau tulang belakang bagian bawah.
Spondylolisthesis atau pegereseran tulang belakang dapat disebabkan antara lain akibat trauma atau cedera, proses degeneratif atau penuaan, dan congenital atau bawaan.
Ada beragam gejala Spondylolisthesis, yang paling utama adalah nyeri punggung bawah yang terjadi khususnya pada saat pasien melakukan gerakan, misalnya membungkuk, berdiri, atau saat berjalan karena saat melakukan gerakan, tulang yang bergeser akan semakin tidak stabil.
Gejala selanjutnya seperti gejala saraf kejepit berupa nyeri yang menjalar dari punggung bawah ke kedua atau salah satu kaki dapat disertai kesemutan, baal atau kebas di area tertentu. Gejala lainnya adalah neurogenic claudicatio yaitu kedua kaki terasa lemah atau berat saat melakukan aktivitas seperti berdiri lama atau berjalan kurang dari 50 – 100 meter.
Jika ada gejala-gejala tersebut maka kita harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter ortopedi untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti dengan rontgen atau x-ray tulang belakang dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Pada pemeriksaan rontgen seperti dynamic rontgen kita dapat melihat adanya pergeseran tulang, dan dengan MRI kita dapat melihat struktur secara menyeluruh mulai dari strukutur tulang, bantalan tulang belakang dan saraf tulang belakang.
Dari pemeriksaan tersebut kita dapat menentukan grading atau derajat spondylolisthesis yang terjadi, yaitu derajat 1 jika bergesernya tulang kurang dari 25 derajat, derajat 2 jika bergeser 25-50 derajat, derajat 3 jika bergeser 50 – 75 derajat, derajat 4 jika bergeser di atas 75 derajat dan derajat 5 jika bergeser lebih dari 100 derajat.
Penanganan atau pengobatan Spondylolisthesis sangat beragam, mulai dari terapi konservatif atau tanpa operasi sampai dengan terapi operatif. Terapi konservatif biasanya dilakukan dengan pemberian obat-obatan anti nyeri dan melakukan fisioterapi atau rehabilitasi medis.
Selain itu pasien diharapkan memperbaiki pola hidup dan aktivitas, seperti posisi duduk yang ideal, menjaga berat badan ideal, memperkuat otot-otot punggung bawah dan penggunaan korset punggung bawah yang tepat. Penguatan otot-otot punggung bawah dan perut dapat dilakukan dengan latihan fisik seperti backup exercise, berenang dan olahraga lainnya.
Tindakan operasi pada kasus spondylolisthesis dilakukan dengan indikasi tertentu, antara lain kegagalan terapi konservatif, nyeri punggung bawah yang progresif dan tidak tertahankan, dan gejala penekanan saraf yang nyata seperti nyeri yang menjalar ke kaki, kesemutan, baal atau kelemahan pada kaki.
Prinsip tindakan operasi yang dilakukan adalah melakukan reduksi tulang yang bergeser untuk mengembalikan segmen tulang ke posisi semula dan melakukan stabilisasi tulang belakang. Stabilisasi tulang belakang biasanya dilakukan dengan menggunakan implant atau pen yang ditanam pada tulang belakang yang bergeser untuk proses penyembuhan atau fusi.
Selain itu pada kasus Spondylolisthesis disertai saraf kejepit kita harus melakukan dekompresi saraf untuk menghilangkan jepitan saraf.
Tindakan operasi dapat dilakukan dengan tindakan bedah terbuka atau dengan bedah minimal invasif dengan sayatan minimal. Bedah minimal invasif sangat populer dilakukan karena dapat meminimalisir resiko perdarahan, infeksi, nyeri sehingga pasien dapat cepat melakukan mobilisasi dan perawatan paska operasi lebih singkat.
Bahkan saat ini tindakan pemasangan implant atau pen dapat dilakukan menggunakan Robotic Surgery, sehingga pemasangan implant memiliki akurasi mencapai 99% sehingga kemungkinan komplikasi yang terjadi semakin rendah.
Jadi, untuk menjaga kesehatan tulang belakang kita harus mempertahankan berat badan ideal, memperhatikan postur tubuh saat melakukan aktivitas, seperti duduk harus di tempat duduk yang ergonomis, penggunaan sandaran di punggung bawah untuk mempertahankan lengkung punggung bawah (lordosis) dan kita harus berolahraga secara teratur untuk memperkuat otot punggung bawah dengan cara berenang, backup exercise dan lain-lain.
Jika terdapat gejala Sponsylolisthesis atau tulang belakang bergeser, segeralah lakukan pemeriksaan. Karena semakin cepat diketahui akan dapat segera ditangani dan semakin baik hasilnya.
RS Premier Bintaro memiliki Premier Bintaro Spine Center yang merupakan pusat layanan untuk mengatasi seluruh problem tulang belakang secara terpadu dan komprehensif. Penanganan masalah tulang belakang dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai bidang spesialistik, yaitu dokter Spesialis Orthopedi Tulang Belakang, Spesialis Neurologi, Spesialis Neurofisiologi, Spesialis Rehabilitasi Medik dan Spesialis Radiologi.
Untuk pendaftaran rawat jalan, silahkan menghubungi kami melalui RSDHealth Careline di nomor 1500908 atau melalui WhatsApp Chat di nomor +62 812 2230 9911.