Liwa (Lampost.co) — Kerusakan badan jalan lintas nasional di perbatasan Lampung Barat-Pesisir Barat tepatnya di Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, semakin parah, Selasa, 28 Februari 2023. Kerusakan berupa aspal terangkat akibat penomena alam.
Sehari sebelumnya, kondisi jalan dapat dilintasi dengan lancar kembali setelah ditangani oleh Satlantas Polres Lampung Barat dengan cara meratakan aspal dibagian ujung depan dan belakang. Kini kondisinya semakin bertambah tinggi.
Arus lalu lintas khususnya truk roda enam dan sejenisnya pada Selasa, 28 Februari 2023 sempat terhenti karena kesulitan akibat kondisi aspal semakin bergelombang tinggi. Atas inisiatif sendiri, para pengemudi truk yang terhenti itu akhirnya bergotong royong bersama meratakan gundukan aspal yang terangkat hingga lebih 50 cm itu dengan peralatan seadanya agar jalan bisa dilintasi kembali.
Salah seorang pengendara truk, Deden, mengaku perjalanannya terpaksa terhenti hingga hampir tiga jam karena terhambat akibat jalan bergelombang tinggi. Ia dan para sopir mobil besar yang antre harus bergotong royong untuk memecah-mecah aspal yang terangkat tersebut agar jalan rata kembali dan mobil besar juga bisa lewat.
“Aspalnya sudah semakin terangkat tinggi sehingga sulit untuk dilintasi oleh kendaraan besar karena itu terpaksa aspalnya dipecahin dan diratain agar mobil besar bisa melintas lagi,” kata Deden.
Gotong royong memecah-mecahin aspal ini adalah inisiatif pihaknya agar pengendara mobil roda enam ini bisa melintas. Sementara untuk kendaraan roda dua dan roda empat lainya tetap bisa melintas karena jalan yang aspalnya terangkat itu memakan separuh lebih badan jalan.
“Atas inisiatif sendiri, kami bersama supir lainya bekerjasama, ada yang mengatur lalu lintas kendaraan dan ada yang meratakan aspal badan jalan, sehingga arus lalu lintas kembali lancar namun masih secara buka tutup/1 jalur,” kata dia.
Adapun ketinggian aspal badan jalan yang terangkat di lokasi itu yakni awalnya sekitar 50 cm namun pada Selasa, 28 Februari 2023 ketinggianya bertambah sekitar 20 cm dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar 6 meter.
Koordinator tehnik lapangan BPJN Satker Wilayah 2 Rusmadi Gani, mengaku pihaknya masih menunggu kendaraan untuk mengangkut excavator untuk penanganan ruas jalan tersebut.
“Akan segera ditangani, hanya saja saat ini kami masih menunggu tronton untuk mengangkut alat berat yang akan digunakan,” kata Rusmadi.
Deni Zulniyadi