Mesuji (Lampost.co)--Jalan rusak menyebabkan ongkos angkutan hasil pertanian di Desa Wonosari, Mesuji Timur, lebih tinggi. Hal ini membuat petani merugi.
Terlebih saat ini harga gabah kering panen (GKP) di Mesuji saat ini berkisar Rp4.500 per kilogram yang jika dikurangi dengan ongkos angkutan, hasil yang diterima petani menjadi lebih sedikit.
Tulus, petani asal Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur, menuturkan jika ongkos angkut menjadi masalah terbesar petani saat ini.
“Jika jalan rusak, kami harus sewa ojek untuk membawa gabah sampai ke pinggir jalan tempat truk tengkulak. Dalam satu hektare bisa mencapai 80 karung, dan ongkos angkut per karung bisa mencapai Rp.30.000,” tuturnya.
Hal sama juga disampaikan Warsito, petani asal Desa Tirtalaga, Kecamatan Mesuji. Permasalahan jalan menjadi masalah petani di wilayahnya.
“Jika harga Rp.4.600 mesti rugi, tak ketemu hitungannya, walaupun hasil produksi tinggi. Kami pun tak bisa berbuat banyak jika harga turun karena kami tidak bisa menyimpan gabah dalam waktu lama sampai harga bagus,” terangnya.
Sri Agustina