Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung mencatat pada 2023 ini kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar sebesar 833.991 kilo liter (KL).
Pelaksans tugas (plt) Kepala Dinas ESDM Provinsi Lampung Hery Sadli mengatakan angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,37 persen dibanding 2022 yakni sebanyak 776.718 KL. Sementara untuk kuota pertalite saat ini sebesar 842.237 KL atau naik 12,18 persen dibanding 2022 yakni 750.787 KL.
“Hitungan kuota BBM bersubsidi untuk Lampung ini sudah berdasarkan hasil pendataan terhadap penggunaan BBM yang ada di Lampung, sehingga hasil hitungan bisa saja berubah atau bertambah seperti akhir tahun yang akan ada penambahan konsumsi,” kata Hery Sadli, Selasa, 24 Januari 2023.
Menurutnya, pihaknya terus melakukan pengawasan bersama pihak Pertamina sebagai penyalur, Hiswana Migas, Dinas Perdagangan, Biro Perekonomian hingga aparat penegak hukum.
“Selain melakukan pengawasan yang sudah dibentuk tim, koordinasi dengan unsur yang terkait terutama adalah masyarakat karena mereka yang sering melihat jika ada penyelewengan BBM bersubsidi. Jika kami andalkan tim saja maka jangkauan pemantauan terbatas,” kata dia.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 terkait syarat pembelian BBM bersubsidi, dengan harapan jika sudah ditentukan maka penyaluran BBM bersubsidi bisa lebih efektif.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 terkait syarat pembelian BBM bersubsidi, dengan harapan jika sudah ditentukan maka penyaluran BBM bersubsidi bisa lebih efektif.
“Karena dalam revisi Perpres tersebut akan menjelaskan peruntukan BBM bersubsidi berdasarkan CC mobil dan tahun mobil, selain itu program My Pertamina bisa berjalan dengan efektif. Karena selama ini kuota bertambah ada hitungan dengan penyimpangan yang masuk,” kata dia.
Untuk diketahui, kuota BBM subsidi di masing-masing daerah, Bandar Lampung untuk solar 188.526 KL dan pertalite 164.665 KL, Lampung Barat untuk solar 10.104 KL dan pertalite 18.837 KL, Lampung Selatan untuk solar 168.377 KL dan pertalite 114.435.
Lampung Tengah untuk solar 89.767 dan pertalite 109.644 KL, Lampung Timur untuk solar 62.218 KL dan pertalite 79.800 KL, Lampung Utara untuk solar 53.837 KL dan pertalite 64.994 KL, Metro untuk solar 19.800 KL dan pertalite 29.844 KL.
“Lalu Pesawaran untuk solar 29.553 KL dan pertalite 30.751 KL, Tanggamus untuk solar 28.287 KL dan pertalite 29.648, Tulang Bawang untuk solar 59.018 KL dan pertalite 48.381 KL, Way Kanan untuk solar 16.528 KL dan pertalite 26.977 KL,” kata dia.
Selanjutnya Mesuji untuk solar 34.543 KL dan pertalite 30.265 KL, Pringsewu untuk solar 32.551 KL dan pertalite 52.660 KL, Tulangbawang Barat untuk solar 31.041 KL dan pertalite 25.408 KL serta Pesisir Barat untuk solar 9.841 KL dan pertalite 15.928 KL.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan memastikan untuk menyalurkan BBM Subsidi sesuatu kuota yang diberikan Pemerintah, dengan menjaga kuota BBM Subsidi dapat dinikmati oleh pengguna yang berhak.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang merasa berhak menikmati BBM subsidi agar mendaftarkan kendaraannya di program subsidi tepat Pertamina melalui website subsiditepat.mypertamina.id atau bisa bertanya di SPBU terdekat,” kata dia.
Deni Zulniyadi