Bandar Lampung (Lampost.co)–Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan kegiatan Panen Raya Golden Melon di Smart Farming Itera pada Minggu, 19 Februari 2023. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai wisata edukasi serta memperkenalkan sistem teknologi yang digunakan Smart Farming Itera kepada publik.
Kegiatan dihadiri Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Itera Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T., Kepala Biro Perencanaan, Umum dan Akademik Itera drh. Sri Sulistyawati, M.M., Ketua Senat Itera Dr. Sunarsih, M.A., serta sivitas akademika dan masyarakat umum.
Ketua Tim Smart Farming System Itera, yang merupakan dosen Teknik Biosistem Itera, Zunanik Mufidah, S.TP., M.So., menjelaskan terdapat sekitar 360 pohon melon varietas Golden Alisha yang ditanam dengan system greenhouse . Dalam proses budidayanya ini pihak kebun raya juga menggunakan system irigasi tetes serta melakukan polinasi atau penyerbukan secara manual sehingga dapat menghasilkan buah maksimal.
Zunanik menjelaskan bahwa usia melon yang dapat dipanen adalah sekitar 75 hari. Untuk mendapatkan rasa manis maksimal, biasanya melon didiamkan terlebih dahulu selama beberapa hari setelah panen.
Namun, varietas golden melon ini, kata Zunanik, bahwa hasil pengujian setelah panen menunjukan tingkat kemanisannya sudah mencapai 14? brix yang dimana rata-rata melon yang dijual dipasaran tingkat kemanisannya adalah 11?-15? brix.
Dengan diadakannya acara tersebut selain sebagai wisata edukasi, masyarakat umum juga diharapkan dapat mengenal sistem serta teknologi yang dapat digunakan untuk membudidaya tanaman.