Mesuji (Lampost.co) — Petani di Desa Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang, Mesuji, menilai pembangunan pintu air di aliran irigasi tidak bermanfaat. Infrastruktur itu justru disebut menyulitkan warga.
Seorang petani Desa Wirabangun, Warsito, mengatakan pembangunan pintu air itu sebaiknya dievaluasi. Sebab, sama sekali tidak bermanfaat.
“Kalau kemarau kami tetap sedot air pakai alkon. Saat musim hujan malah banjir tidak berhenti karena laju air terhambat dan meluber ke sawah,” kata Warsito, Senin, 6 Maret 2023.
Untuk diketahui, pembangunan tersebut dikerjakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam Lampung pada 2019 dengan nilai paket Rp1,4 miliar.
Kepala Bidang Pengairan Dinas PUPR Mesuji, Afandi, mengatakan setiap proses pembangunan pintu air Desa Wirabangun, tidak melibatkan Pemkab Mesuji.
“Saat perencanaan, kami di daerah tidak dilibatkan. Saat tahap pembangunan, penempatan material melibatkan masyarakat. Kami tidak tahu detail, tapi tiba-tiba bangunan itu berdiri,” kata Afandi.
Pihaknya pun turut mengecek pintu air itu dan memang ada salah satu pintu tidak berfungi dengan baik.
Effran Kurniawan