Way Kanan (Lampost.co) — Bawaslu mengajak pemilih pemula untuk menolak keras apabila terjadi politik uang (money politic) pada Pemilu 2024. Segera laporkan perbuatan tercela tersebut kepada Bawaslu Kabupaten Way Kanan apabila melihat dan mendengar akan terjadinya politik uang.
Hal itu disampaikan Anggota Bawaslu Kabupaten Way Kanan Sigit Dwi Suwardi, saat sosialisasi pengawasan partisipatif kepada pemilih pemula di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tunas Wiyata, Kecamatan Way Tuba, Jumat, 27 Oktober 2023.
Sigit mengatakan pemilih pemula adalah mereka yang belum pernah menggunakan hak suaranya di Pemilu maupun pemilihan, termasuk juga purnawirawan TNI dan Polri yang baru punya hak suara setelah pensiun.
Namun Bawaslu Way Kanan memfokuskan kepada mereka pemilih pemula yang berusia 17 tahun saat hari pemungutan suara 14 Februari 2024, yang saat ini banyak menduduki kelas XII di tingkat menengah atas maupun kejuruan.
“Apabila money politic terus terjadi dan merajalela maka akan rusak bangsa dan negara yang kita cintai ini. Maka dari itu mari bersama-sama nyatakan perang terhadap money politic. Segara sampaikan kepada Bawaslu apabila melihat dan mendengar akan adanya money politic,” tegasnya.
“Oleh sebab itu, jangan dibiarkan tangan-tangan jahat akan menguasai dan mengatur berjalannya roda pemerintahan di republik ini,” jelas Sigit Dwi Suwardi.
Sementara itu, Waka Kurikulum SMK Tunas Wiyata Hendro Pramujati, menyambut baik dengan adanya sosialisasi ini. SMK Tunas Wiyata dijadikan pilot project perdana bagi Bawaslu Way Kanan karena letaknya berada di daerah perbatasan dengan Provinsi Lampung-Sumatera Selatan.
“Alhamdulillah kita patut bersyukur karena anak didik kita mendapatkan kesempatan untuk diberikan pendidikan politik, karena hal ini sangat penting bagi anak-anak yang baru sekali ini akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Tahun 2024,” ungkap Hendro.
Ricky Marly