Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung menggerakkan segala cara untuk menstabilkan harga sembako yang hingga kini masih tinggi.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, menjelaskan harga beras saat ini masih di atas eceran tertinggi. Namun, pihaknya mengupayakan agar harga komoditas tersebut bisa turun.
“Jika terindikasi kenaikan harga mencapai 15 persen dari HET akan lakukan operasi pasar (OP),” kata Kusnardi, di depan Ruang Rapat Staf Ahli Pemprov Lampung.
Pemprov juga masih menggulirkan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk masyarakat miskin. Sementara itu, untuk harga telur ayam yang masih tinggi akibat harga bahan baku pakan yang mahal.
“Kami upayakan supaya peternak bisa memperoleh bahan baku pakan lebih murah. Kami dorong dan fasilitasi mereka bisa bekerja sama langsung dengan petani atau produsen jagung sehingga dapat dari tangan pertama dengan harga yang lebih murah, ” katanya.
Persiapan Idul Adha
Di samping itu, lanjutnya, Pemprov juga tengah bersiap menghadapi lonjakan harga menjelang Hari Raya Idhuladha dengan mengadakan OP.
“Kami lihat kondisi harga di pasaran karena kan sewaktu-waktu bisa naik dan bisa juga turun,” katanya.
Menurutnya, lebaran kurban tidak semeriah Idulfitri. Namun, tetap cenderung menaikkan harga bahan pokok kurang dari 10 persen.
Untuk itu, butuh ketersediaan komoditas bahan pokok. Termasuk juga ketersediaan hewan kurban yang dinilai memenuhi prediksi permintaan.
“Beras, minyak goreng kemasan, terigu, ayam ras, telur, gula, bumbu dapur, itu yang ada saat ini dalam kondisi cukup. Termasuk hewan kurban juga,” kata dia.
Effran Kurniawan