Bandar Lampung (Lampost.co) – Menyambut hari ulang tahun ke-59 Provinsi Lampung, pemerintah daerah setempat optimis perekonomian dan pertanian bisa terus bangkit demi mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya.
Pascapandemi covid-19, perkonomian Indonesia berhasil tumbuh 5,31% pada 2022. Begitu pula dengan perekonomian Lampung yang tumbuh positif, pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan II-2022 terhadap triwulan I-2022 meningkat sebesar 9,12% (q-to-q) yang tercatat sebagai pertumbuhan tertinggi secara nasional.
Secara nominal, produk domestik regional bruto (PDRB) Lampung triwulan IV-2022 berdasarkan atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp103,76 triliun. Ekonomi Lampung selama 2022 berhasil tumbuh sebesar 4,28% melampaui target yang ditetapkan sebesar 3-4% (y-to-y).
Produksi padi Provinsi Lampung 2022 mengalami peningkatan sebesar 8,16% dibanding 2021. Luas lahan panen padi juga mengalami peningkatan sebesar 5,86% dari tahun sebelumnya, dengan produktivitas padi 2022 sebesar 2,17%. Lampung berpotensi besar sebagai salah satu penyangga ketahanan pangan nasional.
“Karakteristik wilayah yang berbeda satu dengan lainnya membuat perbandingan pertumbuhan ekonomi satu daerah dengan daerah lain juga berbeda,” kata Kepala Bappeda Lampung, Mulyadi Irsan, Jumat, 10 Maret 2023.
Ia juga mengatakan situasi ekonomi saat ini berdampak di seluruh dunia. Provinsi Lampung melakukan ikhtiar untuk pembangunan yang inklusif. Ada 11 indikator kinerja makro yang menjadi penilaian yakni pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB perkapita ADHB, tingkat pengangguran terbuka, tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia, indeks gini, nilai tukar petani, pertumbuhan PAD, kemantapan jalan provinsi dan emisi gas rumah kaca.
“Kami lakukan langkah strategis dan trobosan agar target tercapai. Potensi pertanian kita banyak, maka hilirisasi kami lakukan agar menghasilkan nilai tambah,” kata dia.
Kepala BPS Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan pihaknya memiliki tugas untuk memotret dan menceritakan capaian Pemerintah Provinsi Lampung. Kekuatan Lampung ada di sektor pertanian dan perdagangan, maka optimalkan sektor tersebut sembari mendorong potensi sektor yang lainnya untuk tumbuh.
“Kami menyampaikan data juga sebagai aerly warnning, data yang kami hasilkan maka kami sampaikan,” kata dia.
Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung, Nairobi memiliki harapan besar perekonomian Lampung bisa terus tumbuh dan peretasan kemiskinan terus dilakukan dengan penanganan dan kebijakan yang serius.
“Ke depan beberapa sektor yang perlu didorong seperti potensi energi listrik dari hulu kehilir, makanan dan minuman, menurunkan kemiskinan serta meningkatkan produktivitas pertanian,” kata dia.
Dekan Pertanian Universitas Lampung, Irwan Sukri Banuwa mengatakan struktur perekonomian Lampung masih didominasi tiga lapangan usaha utama yakni pertanian, kehutanan dan perikanan. Melalui program Kartu Petani Berjaya (KPB) kinerja sektor pertanian bisa terus membaik.
Transformasi sektor pertanian dilakukan dengan peningkatan kapasitas dan keterampilan petani, intensifikasi teknologi, industrialisasi dan penguatan hilirisasi komoditi.
“Untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, hilirisasi produk unggulan pertanian menjadi bagian penting dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah,” kata dia.
Deni Zulniyadi