Bandar Lampung(Lampost.co)–Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim akan meluncurkan platform marketplace khusus bagi guru.
Terobosan itu diyakini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah guru honorer secara permanen. Dikutip dari medcom.id pada Selasa, 6 Juni 2023, platform ini rencananya akan diluncurkan pada 2024 mendatang.
Menanggapi hal itu, Pengamat Pendidikan Universitas Lampung (Unila), M Thoha B Sampurna Jaya menilai jika program tersebut harus melewati serangkaian riset dan uji coba sebelum diluncurkan. Ia berharap program Mendikbud itu bukan ajang percobaan.
“Sebaiknya sebelum benar-benar diterapkan, lakukan dulu uji coba dibeberapa sekolah perkotaan, kabupaten, ataupun daerah tertinggal. Baru kita bisa melihat bagaimana hasilnya, jadi jangan dulu diterapakan sepenuhnya,” jelas Thoha kepada Lampost.co saat dimintai keterangan pada Selasa, 6 Juni 2023.
Peluncuran platform marketplace ini juga menurut Thoha perlu ditinjau dari beberapa aspek, salah satunya dalam hal keterjangkauan. Jangan sampai perbedaan akses teknologi antar wilayah menjadi hambatan terutama di wilayah 3T.
“Kita tahu ini kan melibatkan teknologi, sementara akses literasi dan juga penerapan diberbagai wilayah belum merata, teruma wilayah 3T pasti akan mengalami kesulitan,” ujarnya.
Menurut Thoha, sektor pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas generasi bangsa. Sehingga jangan sampai marketplace bagi guru itu nantinya justru dijadikan sebagai ajang bisnis.
Terlebih menurutnya sekolah nanti akan diberikan alokasi dana khusus diluar dana BOS yang diberikan pemerintah pusat untuk merekrut guru yang ada di dalam marketplace.
“Menurut saya dengan beragamnya penyaluran dana itu akan semakin membuka peluang terjadinya penyimpangan yang semakin besar,” kata dia.
Putri Purnama