Bandar Lampung (Lampost.co) — Lumpy skin disease (LSD) terus meluas di Lampung. Penyebaran penyakit itu turut berdampak terhadap pedagang daging sapi di Bandar Lampung karena penjualannya tengah sepi.
“Sejak banyaknya kasus LSD pada ternak sapi di Lampung, penjualan daging sapi turun hingga 30 persen,” kata Herman, seorang pedagang daging sapi di Pasar Pasir Gintung, Selasa, 16 Mei 2023.
Padahal, dia menjamin daging yang terjual bebas dari penyakit LSD. Sebab, barang dagangannya dari perusahaan bersertifikasi.
“InsyaAllah aman mas, mulai dari pemeliharaan dan penyembelihannya. Perusahaannya juga ada sertifikat halal dari MUI,” kata dia.
Penurunan penjualan daging sapi akibat LSD juga dirasakan Ipul, pedagang di Pasar Smep. “Akibat merebaknya penyakit LSD di Lampung, membuat warga takut membeli daging,” kata dia.
Effran Kurniawan