Bandar Lampung (Lampost.co) — Perusahaan menyatakan tanah berserakan pada badan jalan Soekarno-Hatta (Bypass) bukan diakibatkan dari aktivitas angkutan stockpile batu bara.
Humas PT Bumi Lampung Putra Perkasa (BLPP) Edi Mercy mengatakan, di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta terdapat sejumlah perusahaan yang operasionalnya juga menggunakan kendaraan pengangkut.
“Bukan mengkambinghitamkan pihak lain, tapi harus diluruskan, karena terlanjur diasumsikan kami yang salah, padahal jalan di atas memang sudah kotor saat hujan tanah turun ke bawah dan kami yang kena imbasnya,” kata Edi, Kamis, 09 Maret 2023.
Pihaknya memastikan sebelum kendaraan pengangkut keluar area stockpile terlebih dahulu dilakukan penyiraman mulai dari bak hingga roda truk pengangkut.
“Kami selalu berhati-hati soal ini, setiap kendaraan yang keluar lokasi stockpile pasti akan dilakukan penyemprotan terlebih dahulu, setelah bersih baru kendaraan boleh keluar lokasi,” kata dia.
“Kami juga telah meminimalisir adanya tanah yang berserakan di jalan dengan dilakukan penyiraman secara rutin, seminggu sekali bahkan seminggu full tergantung kondisi,” kata dia.
Dia mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat pun telah meninjau lokasi area stockpile dan dipastikan tidak terdapat masalah.
Meski begitu, ia menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengecekan secara rutin dan akan bertanggung jawab jika benar jalan kotor yang dikeluhkan pengguna jalan berasal dari aktivitas perusahaannya.
“Meski bukan dari kami, tapi sebagai bentuk kepedulian tetap berupaya membersihkan jalan dari ceceran tanah di sekitar lokasi,” ujar dia.
Sebelumnya, warga Kecamatan Panjang mengeluhkan banyaknya tanah berserakan di Jalan Soekarno-Hatta (Bypass) yang bahayakan pengendara.
Deni Zulniyadi