Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) Lampung berfokus untuk menjaga produktivitas masa panen yang akan berlangsung selama Januari-April.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas DKPTPH Lampung, Kusnardi, mengatakan masa panen di musim hujan harus diiringi langkah antisipasi. Sebab, musim tersebut dapat menimbulkan banjir di area sawah sehingga membuat gagal panen.
Untuk itu, sebagai langkah antisipasi sawah yang banjir hingga gagal panen dilakukan pendataan agar petani mendapatkan bantuan bibit tanam baru.
“Asal masih petani Lampung pasti dapat bantuan, tapi tetap kami usulkan agar sebaiknya bergabung dalam KPB,” kata Kusnardi, Rabu, 8 Maret 2023.
Selain itu, terdapat pula normalisasi irigasi, membuat bangunan pemecah ombak di bibir pantai. Petani juga dianjurkan untuk mengikuti asuransi usaha tanaman pangan dan pemanfaatan benih bersubsidi.
Kendati demikian, hingga kini belum ada sawah yang terancam gagal panen meski mulai ada area yang kebanjiran.
“Ada sejumlah lahan di kabupaten/kota terendam banjir. Tapi, belum ada pengaruh yang berarti. Kondisi panen tetap aman dan stok yang dihasilkan aman,” tegas dia.
Dia memprediksi produksi dari masa panen awal tahun ini bisa mencapai 1.046.045 ton dari lahan seluas 202.464 hektare se Lampung.
“Untuk panen raya serentak di 15 kabupaten/kota terjadi pada Februari dengan luas 47,637 ha dan Maret seluas 110,050 ha,” kata dia.
Effran Kurniawan