Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung mendorong petani untuk menanam kedelai guna meningkatkan produksinya di daerah. Hal itu untuk mengambil momentum harga komunitas tersebut yang tengah tinggi.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Lampung, Kusnardi, mengatakan produksi kedelai lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor. Hal itu seiring situasi dunia yang sedang tidak kondusif.
“Negara lain juga dibayangi kekhawatiran itu. Selain masalah sisa-sisa covid-19, ekonomi juga masih belum normal. Dunia ini masih masa transisi. Argentina juga masih kacau balau sebagai salah satu penghasil kedelai yang membuat harganya menjadi naik,” kata Kurnardi, kepada Lampost.co, Minggu, 11 Juni 2023.
Untuk itu, kondisi pasokan yang sulit itu menjadi momentum bagus untuk petani revitalisasi kedelai. Namun, memang fluktuasi harga kerap menjadi persoalan, terutama bagi industri tahu, tempe.
Untuk menyiasatinya, tanaman kedelai bisa disilang dengan jagung. “Jadi petani tidak hanya tergantung dengan jagung atau kedelai saja,” ujarnya
Menurutnya, petani saat ini memiliki banyak pilihan, seperti jagung, singkong, dan kedelai. “Pilihan bagi petani saat ini banyak tinggal mengarahkan karena semua komoditas itu penting. Saat ini juga varietas banyak dan bagus-bagus, lebih bagus dari kedelai impor dan juga lebih segar, ” ujarnya.
Effran Kurniawan