Mesuji (Lampost.co) — Sawah seluas 20 hektare di Desa Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang, Mesuji, terendam banjir, Rabu, 01 Maret 2023, karena pintu air di sungai tidak berfungsi.
Rifki (32) petani di Wirabangun mengatakan sebelumnya, banjir tidak separah saat ini. Justru keberadaan pintu air yang dibangun sekitar 2019 itu memperparah keadaan.
“Banjir memang dari dulu terjadi, tapi, dengan adanya pintu air ini, kondisi tidak lebih baik. Saat hujan lebat, air tidak lancar mengalir, akibatnya, air membanjiri kiri kanan sungai yang merupakan sawah warga, termasuk punya saya,” kata Rifki, Rabu, 01 Maret 2023.
Warso, yang juga memiliki sawah di Wirabangun menambahkan akibat banjir, petani rugi jutaan rupiah.
“Belum bibit, bajak, banyak kerugian kami. Kami berharap ada evaluasi untuk pintu air ini, karena keberadaannya tidak membuat petani untung. Bahkan saat kemarau, pintu air tak memiliki fungsi apapun, petani tetap harus gunakan alkon untuk sedot air. Saat musim hujan seperti saat ini, banjir jadi jauh lebih parah,” kata dia.
Deni Zulniyadi