Bandar Lampung (Lampost.co)-Pesantren adalah lembaga berbasis masyarakat yang menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, menyemaikan akhlak mulia serta memegang teguh ajaran Islam melalui pendidikan, dakwah Islam, keteladanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka NKRI. Pesantren memiliki sejarah panjang bagi bangsa Indonesia, mulai dari zaman sebelum kemerdekaan, zaman perjuangan kemerdekaan sampai zaman kemerdekaan dan pembangunan.
Sampai saat ini, Pesantren tetap menunjukkan eksistensi dan perannya dalam mendorong kemajuan bangsa Indonesia dalam berbagai sektor pembangunan terutama pembangun sumber daya manusia dan ekonomi bangsa. Per Juli 2021, tercatat terdapat 27.722 pesantren dengan 4.175.555 santri yang terlibat dalam proses pendidikan ataupun pemberdayaan di dalamnya (pangkalan data pondok pesantren, 2021).
Oleh karena itu, sebagai lembaga yang memiliki peran cukup signifikan dalam proses kemajuan bangsa Indonesia, pesantren harus dikelola dengan baik dan menerapkan pola-pola manajemen yang baik agar perkembangan dan keberlanjutan pesantren terjaga dan semakin memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa.
Pesantren yang dikelola dengan baik memiliki potensi besar menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa dalam bentuk peningkatan kualitas sumber daya insani dan produksi barang maupun jasa. Salah satu karakteristik pesantren yang maju adalah adanya tatakelola keuangan yang baik mendorong tersedianya informasi keuangan yang relevan dan andal bagi pengelola pesantren maupun pihak yang berkepentingan lainnya. Informasi keuangan tersebut berguna sebagai salah satu landasan dalam pengambilan keputusan ekonomi pengelolaaan pesantren. Kemampuan dalam mengelola proses pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan merupakan hal yang paling mendasar di dalam proses peningkatan tatakelola tersebut.
Secara lebih luas, hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan dari seluruh stakeholder yang secara jangka panjang diharapkan dapat mendukung pengembangan program pesantren. Stakeholder pesantren secara luas mencakup kementerian dan otoritas terkait, lembaga donor serta mitra strategis lainnya.
Berangkat dari pentingnya pengelolaan keuangan yang baik bagi pesantren, maka Tim Peneliti Polinela yang terdiri dari Rusmianto (Prodi Akuntansi Perpajakan), Rima Maulini (Prodi Manajemen Informatika) melakukan survei pendahuluan terkait pengelolaan keuangan pesantren. Hasil survei yang dilakukan oleh tim peneliti terhadap beberapa pondok pesantren di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan menghasilkan kesimpulan bahwa pengelolaan administrasi keuangan pondok pesantren masih belum baik.
Administrasi keuangan belum dikerjakan secara tertib dan benar sesuai dengan kaidah umum yang berlaku. Pencatatan transaksi keuangan masih dilakukan secara manual dengan beberapa pondok pesantren pencatatan dilakukan dengan berbantuan aplikasi Microsoft excel tanpa ada aplikasi yang secara khusus berfungsi sebagai media pencatatan keuangan pondok pesantren. Hal ini semakin mempersulit tenaga administrasi keuangan yang pada umumnya tidak memiliki latar belakang pengetahuan tata buku atau pun akuntansi.
Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat sistem administrasi keuangan pondok pesantren yang belum dikerjakan secara tertib dan benar diantaranya adalah a). Informasi yang dihasilkan seringkali tidak akurat dan tidak efisien. Beberapa informasi terkait data pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) setiap santri disajikan dengan tidak benar dan memakan waktu cukup lama sehingga beberapa wali santri sering mengeluhkan hal tersebut. b) Lemahnya sistem pengendalian terhadap kas dan aset lainnya sehingga berdasarkan analisis sistem, kas dan aset lainnya mudah untuk disalah gunakan. c) Belum adanya laporan keuangan pondok mengakibatkan lemahnya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan walaupun sebagian sumber dana pengelolaan pondok pesantren berasal dari para donatur. d) Hilangnya kesempatan pondok pesantren untuk memperoleh dana-dana hibah dan bantuan yang mensyaratkan adanya laporan keunagan pondok dan sistem pengelolaan keuangan andal yang seharusnya dapat mendorong perkembangan dan kemajuan pondok pesantren.
Oleh karena itu, adanya sistem pencatatan keuangan pondok pesantren yang terkomputerisasi mutlak diperlukan. Aplikasi pencatatan ini disediakan bagi pondok pesantren untuk memberikan kemudahan dalam pencatatan transaksi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan pekerjaan administrasi pengelolaan keuangan menjadi lebih efisien.
Selain itu, dengan adanya aplikasi pencatatan keuangan ini pelayanan kepada pihak berkepentingan (santri/wali santri, donatur/calon donatur, pemerintah, masyarakat, maupun pengelola internal pondok pesantren) menjadi lebih meningkat kualitasnya yang akhirnya pencapaian visi setiap pondok pesantren menjadi semakin mudah tercapai.
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan tujuan mengembangkan suatu sistem informasi akuntansi keuangan pesantren dan mengembangkan suatu aplikasi akuntansi bagi keuangan pesantren serta menganalisis penerimaan pengguna terhadap sistem informasi akuntansi keuangan pesantren.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong terciptanya efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan pesantren, sehingga sumber daya pesantren dapat dialokasikan dengan baik. Selain itu, hasil riset ini diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pesantren sehingga kepercayaan para stakeholders (santri/wali santri, donatur/calon donatur, pemerintah, masyarakat) meningkat yang pada akhirnya perkembangan dan keberlanjutan pesantren terjaga.
Penelitian ini bermitra dengan Pondok Pesantren Darul Iman, Natar, Lampung Selatan sebagai Objek Penelitian. Metode pada riset ini menggunakan metode waterfall. Metode waterfall digunakan karena dalam pelaksanaan riset dilakukan secara sederhana dan urut sehingga jika ada langkah yang belum selesai maka tidak bisa melanjutkan ke langkah selanjutnya. Langkah-langkah dari metode waterfall yaitu Analisis kebutuhan, Desain, Penulisan kode program, Pengujian, Penerapan.
Hasil implementasi aplikasi Keuangan e-Pesantren pada Pondok Pesantren Darul Iman berjalan dengan baik. Muhayin A siddiq selaku pengelola pesantren mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti Polinela yang telah memilih pesantrennya sebagai mitra penelitian yang telah membantu pengelolaan keuangan pesantren, sehingga manajemen keuangan pesantren kini lebih efisien dan efektif.