Kalianda (Lampost.co)–Pupuk Indonesia sosialisasikan pupuk NPK Pelangi 14 -12-16-4 kepada para petani kakao dari Desa Kecapi, Babulang, Pematang, Sukaratu dan Palembapang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Rabu, 14 Juni 2023. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang terus meningkat.
Kegiatan pertanian ini dikemas dalam acara pemupukan perdana dan sosialisasi pupuk kakao NPK Pelangi, dihadiri SPV mPSO Wilayah Barat Fickry Martawisuda, VP penjualan wilayah II RM Taufik, VP pengendalian dan operasi PSO wilayah barat Binti Zumriati, Kabid Sarpras Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Lampung Selatan Yennie, Pj Kades Kecapi dan Babinsa setempat.
SPV PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia Fickry Martawisuda, mengatakan pihaknya mendapatkan penugasan dalam penyaluran pupuk bersubsidi untuk wilayah Sumatra. Untuk alokasi pupuk kakao NPK secara nasional mencapai 114 ribu ton dan untuk Lampung sebanyak 10.600.000 ton. Sementara, untuk stok pada pertengahan Mei 2023 telah datang 200 ton dan kini sudah datang 2.300 ton
“Jadi, total kami nanti punya stok pupuk kakao untuk Lampung ada sekitar 2.500 ton. Insya Allah, aman untuk kebutuhan 3 – 6 bulan kedepan. Mudah-mudahan pupuk kakao NPK pelangi ini bisa meningkatkan produktivitas kakao para petani di wilayah Kecamatan Kalianda dan wilayah Provinsi Lampung,” ujarnya.
Pupuk NPK Pelangi merupakan pupuk untuk tanaman kakao atau cokelat yang dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kakao mengingat pupuk menggunakan fomulasi khusus untuk tanaman kakao.
Dipilihnya Lampung Selatan untuk melakukan pemupukan perdana dengan menggunakan pupuk kakao NPK pelangi, karena wilayah ini memiliki lahan luas untuk tanaman kakao.
“Lampung Selatan memiliki potensi luasan lahan yang cukup luas untuk tanaman kakao. Sehingga, kami proritaskan pemupukan perdana dan memperkenalkan pupuk kakao NPK Pelangi,” jelasnya.
Alokasi Pupuk
Untuk Lampung, alokasi pupuk kakao NPK Pelangi disebar di 10 kabupaten di Provinsi Lampung dengan jummlah 2.500 ton cukup buat memenuhi kebutuhan pupuk petani kakao selama tiga bulan mendatang.
Menurutnya, untuk wilayah barat mendapatkan alokasi pupuk NPK Pelangi sebesar 25.920 ton, sedangkan secara nasional sebesar 114.033.ton. Khusus Lampung mendapatkan alokasi sebesar 10.646 ton untuk 10 kabupaten di Lampung. Saat ini untuk Lampung Selatan alokasinya 1.390 ton.
Sementara itu, Kepala Bidang Prasana dan Sarana Pertanian DTPH-Bun Lampung Selatan Yennie, mengatakan pengalokasian pupuk subsidi ini semula memakai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan kini menjadi sistem elektronik alokasi (e-alokasi).
“Kami berharapkan pupuk subsidi bisa diperoleh oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani yang menyusun e-alokasi. Jadi, jangan sampai yang menyusun malah tidak dapat pupuk subsidi,” katanya.
Disinggung mengengawasan dalam penyaluran pupuk bersubsidi, Yennie, menyatakan pihaknya akan melakukan pengawasan dalam penyaluran pupuk bersubsidi baik urea maupun NPK kakao. Ini dilakukan agar dalam penyaluran pupuk tepat sasaran. Artinya, yang berhak memperoleh pupuk bersubsidi yakni petani yang tergabung dalam kelompok tani.
“Selain itu, kami juga akan memantau perkembangan tanaman baik padi maupun kakao, guna melihat hasil produktivitaalsnya,” kata dia.
Sri Agustina