Gunungsugih (Lampost.co) — Rapat dengar pendapat (RDP) DPRD Lampung Tengah bersama Sekkab Lamteng, dan Camat Way Seputih serta sejumlah kepala kampung batal digelar, Senin, 13 Maret 2023, lantaran guru Mursiyatun tidak hadir.
RDP itu merupakan upaya lembaga legislatif untuk menuntaskan persolan guru yang viral di media sosial meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo dan Mendikbudristek, usai menerima PDF SK mutasi dari SMPN 1 Way Seputih ke SMPN 1 Selagai Lingga pada Jumat, 03 Maret 2023.
“Kami mau ini semuanya selesai, sampai tuntas, jadi gimana kalau Musriyatun tidak hadir. Kami tunda RDP ini, kami lanjutkan pada Rabu, 15 Maret 2023. Kalau kami lanjut hari ini, tidak sinkron, karena kami mau melihat kebenaranya, semua duduk bersama di sini, tentu akan lebih jelas,” kata Suamrsono, Senin 13 Maret 2023.
Dalam agenda selanjutnya, Mursiyatun diminta hadir. Karena jika tidak hadir, sejumlah tahapan prosedur akan dilakukan. Karena ini menyengkut nama baik pemerintah daerah.
“Kalau sampai tiga kali tidak hadir, akan kami jemput langsung dari rumah. Ini menyangkut, nama baik Pemerintah Lampung Tengah. Saya juga meminta agar Disdikbud mampu memfasilitasi guru Mursiyatun agar bisa datang ke DPRD untuk menyelesaikan persolan ini,” kata dia.
Sementara, Plh Sekkab Lamteng, Adi Sriono menerangkan bahwa, dirinya bersama kepala OPD lainnya, bersama Camat Way Seputih dan sejumlah kakam telah hadir di DPRD, untuk melakukan RDP.
” Terkait tidak hadirnya Mursiyatun, kami tidak tahu, ya mungkin beliau ada kesibukan apa, kami juga tidak tahu. Kami juga akan siap untuk hadir pada angenda RDP selanjutnya,” kata Adi Sriono.
Deni Zulniyadi