Kotabumi (Lampost.co) — Realisasi tanam padi sawah pada musim tanam (MT) 2022-2023 mencapai 44,56 persen.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lampura, Tommy Suciadi, Senin, 06 Maret 2023 mengatakan realisasi tanam padi sawah mencapai 8.848 hektare (45,56%) dari target 19.857 hektare lahan persawahan.
Dari jumlah tersebut, yang dapat dipanen oleh masyarakat hanya 4.849 ton gabah kering giling (GKG) dari total seharusnya 104.359 ton gkg.
“Kendalanya kebanyakan karena faktor irigasi, maklum kemarin kami ada perbaikkan irigasi di jaringan primer irigasi Bendungan Way (Sungai) Rarem yang hampir dilaksanakan sapanjang tahun,” ujarnya.
Akibatnya, areal persawahan yang dikelola masyarakat kering atau tidak dialiri air. Hal itu berdampak terhadap hasil panen, meski realisasi tanamnya tinggi (di atas 40%).
“Untuk irigasi primer (Way Rarem), itu baru dibuka sekitar pertengah Februari 2023. Itu telah surut (kering) sejak Maret 2022, sehingga wajar mengalami penurunan luasan panen,” kata dia.
Kabid Tanaman Pangan Distan Lampura, Beniyanto menambahkan untuk padi gogo mengalami sedikit perbedaan dengan realisasi produksi tanam di areal persawahan, yakni sebesar 1,471 ton GKG, dari target awal 4.816 ton gabah kering giling.
“Kalau ini (gogo), realisasi tanam itu 1.575 Ha, tapi yang dapat dipanen itu hanya 432 Ha karena alam dan lainnya,” kata dia.
Deni Zulniyadi