Bandar Lampung (Lampost.co) – Hasil tangkap nelayan di pesisir Kota Bandar Lampung menurun selama beberapa pekan terakhir akibat cuaca buruk.
“Tangkapan beberapa pekan ini terbilang sedikit, karena cuaca buruk, gelombang tinggi, hujan. Jadi kami cari ikan susah,” kata Atan Nudin, nelayan Gudang Lelang saat ditemui Kamis, 19 Januari 2023.
Selain soal tangkapan ikan, para nelayan juga mengeluhkan mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. “Solar mahal, sementara tangkapan ikan sedikit. Paling kami dapat Rp300 ribu untuk sepuluh hari. Sehingga kami ini merasa krisis. Selain harga solar mahal juga langka. Akibatnya kami sering menganggur selama berhari-hari karena belum mendapatkan solar untuk melaut,” kata Atan .
Atan menyampaikan, untuk sekali berangkat melaut perbekalan nelayan mencapai Rp30 hingga Rp35 juta. Pendapatan kadang hanya Rp25 juta dari hasil penjualan ikan tangkapan.
“Tapi walaupun mahalnya BBM dan cuaca ekstrem, kami tetap melaut. Karena tidak berangkat melaut, ya tidak dapat penghasilan,” kata Atan.
Sementara itu nelayan lainnya, Edi mengatakan, cuaca sangat berpengaruh pada hasil penangkapan.
“Apalagi sekarang bahan bakar naik, hasil penangkapan kurang. Karena cuacanya lagi tidak bagus,” kata Edi.
Deni Zulniyadi