Liwa (Lampost.co): Target pendapatan yang bersumber dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor Perkotaan dan Perdesaan (P2) Lampung Barat tahun ini baru terealisasi Rp148 juta (3,17%) dari target Rp4,675 miliar.
Kepala BPKD Lampung Barat, Okmal mengatakan, realisasi PBB sebesar Rp148 juta itu bersumber dari PBB-P2 PLTA yaitu Rp79,8 juta (100%) dan PT Tiga Oregon Putra Rp57,1 juta (100%).
“Selain dari dua perusahaan itu, realisasi lainya yaitu bersumber dari OP masyarakat secara umum yang berasal dari Kecamatan Balikbukit Rp154 ribu, Sukau Rp89 ribu dan Batubrak Rp43 ribu. Sehingga total realisasi hingga Rabu (5 April 2023) telah mencapai Rp148 juta dari target Rp3,6 miliar,” ujar Okmal, Rabu, 5 April 2023.
Menurutnya, realisasi hingga saat ini baru mencapai 3,17% dikarenakan SPPT PBB baru disampaikan kepada kecamatan pada pertengahan Maret lalu. “Sehingga wajar pencapaian saat ini masih kecil,” katanya.
Ia menjelaskan, adapun jumlah Objek Pajak (OP) Lambar yakni sebanyak 121.533 OP tersebar di 15 kecamatan. Dari 121.533 OP itu, sebanyak 121.413 diantaranya adalah milik masyarakat tersebar di 15 kecamatan. Sedangkan 120 lainya adalah milik sejumlah perusahaan yaitu 93 OP adalah menara telekomunikasi, 16 OP milik PT Tiga Oregon Putra dan 9 OP milik Lampung Hydroenergy. Kemudian PLTA dan PLN masing-masing 1 OP.
Dari jumlah itu, kata dia, dua perusahaan diantaranya sudah melunasi yaitu PLTA sebesar Rp79,8 juta dan PT Tiga Oregon Putra sebesar Rp57 juta.
Ia berharap, seluruh wajib pajak bisa melunasi sebelum jatuh tempo pada 30 September 2023 mendatang. Harapan itu disampaikannya karena PBB-P2 ini merupakan salahsatu sumber pendapatan yang memberikan kontribusi cukup besar dalam peningkatan PAD. Pada tahun lalu target pendapatan dari PBB-P2 pada anggaran perubahan yaitu Rp4,382 miliar dan terealisasi 100% dari total 118.755 OP.
Sedangkan tahun ini realisasinya diharapkan meningkat karena ada peningkatan jumlah OP-nya. Adapun rincian target penagihan PBB tahun 2023 ini yaitu Kecamatan Balikbukit Rp545,719 juta, Sukau Rp229,593 juta. Lumbok Seminung Rp131,528 juta, Sumberjaya Rp301,759 juta. Kebuntebu Rp218,246 juta, Way Tenong Rp345,614 juta.
Kemudian Airhitam Rp177,292 juta, Belalau Rp140,746 juta. Batuketulis Rp247,722 juta. Sekincau Rp279,396 juta, Pagardewa Rp474,277 juta, Batubrak Rp177.184 juta, Suoh Rp296,556 juta, Bandarnegeri Suoh Rp543,575 juta, dan Gedungsurian Rp234,549 juta.
Selain PBB dari masyarakat juga ada target PBB dari sejumlah perusahaan yaitu 93 menara seluler dengan target Rp189,351 juta, PLTA Rp79,855 juta, PLN Rp3,342 juta, dan Lampung Hydroenergy Rp1,506 juta.
Adi Sunaryo