Bandar Lampung (Lampost.co)–Tim Dosen Universitas Megou Pak Tulangbawang mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Industri Kecil Menengah (IKM) Maju Kreatif yang ada di Desa Gunungsari, Pesawaran. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi IKM melalui pembuatan pupuk organik.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan mulai Juni sampai November 2022 yang dibagi menjadi beberapa sub kegiatan meliputi pelatihan pembuatan kompos dan peningkatan SDM, pendampingan dan pembinaan SDM serta pengadaan peralatan pembuatan kompos berupa mesin pencacah dan mesin pengayak kompos.
Kegiatan ini didanai dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran 2022. Dosen-dosen yang terlibat dalam PKM ini yaitu Farida Hanum, S.P., M.P. sebagai ketua tim kegiatan, Rudy Kesumajaya, SE., M.M., dan Risma Rasamani, S.Si., M. Si.
Farida mengatakan kegiatan ini dilakukan karena kebutuhan IKM untuk menghasilkan produk berkualitas dan memiliki legalitas produk sehingga dibutuhkan pendampingan dan pembinaan dalam pembuatan pupuk organik.
Selanjutnya, Desa Gunungsari memiliki potensi besar untuk pengembangan IKM karena ketersediaan bahan baku dan juga tenaga kerja.
“Dengan berkembangnya usaha pupuk organik di Desa Gunungsari, maka peluang pekerjaan untuk masyarakat sekitar akan bertambah dan akan berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Farida, Kamis, 8 Desember 2022.
Farida melanjutkan potensi lainnya yakni peluang pasar untuk konsumen pupuk organik di Kabupaten Pesawaran. Ia menilai jumlah pupuk subsidi yang beredar di petani mulai berkurang sehingga dengan adanya pupuk organik menjadi solusi bagi petani dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tanaman mereka. Selanjutnya, budaya petani mulai beralih ke teknik budi daya pertanian sehat.
Ia melanjutkan, pertanian perlu mengembalikan limbah hasil pertanian ke dalam tanah selain memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro untuk tanaman juga dapat menjadi solusi untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
“Harapannya dengan adanya kegiatan ini maka limbah pertanian dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan baku pupuk organik. Dengan adanya pengembangan usaha maka secara signifikan akan memperluas lapangan pekerjaan di Desa Gunung Sari dan tentu saja berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat desa setempat,” kata Farida.