Category: Cuaca
-
Jalan Ikan Tenggiri TBS Tergenang Banjir
Bandar Lampung (Lampost.co) – Sepanjang jalan Ikan Tenggiri, Kelurahan Pesawahan Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung banjir tergenangi air. Hal itu akibat hujan yang turun, Jumat 29 Maret 2024, mulai pukul 17.40 WIB..Genangan cukup tinggi berada pada depan Dealer sepeda motor Yamaha Lautan Teduh. Dan dealer mobil Mitsubishi Motors Lautan Berlian. Akibatnya jalan banjir..Pantauan Lampost.co pada pukul 17.55 WIB. Air hujan berada pada tengah jalan dan tidak masuk keselokan. Hal itu karena posisi selokan pada lokasi tersebut lebih tinggi dari pada permukaan jalan. Selain itu, posisi selokan juga cukup jauh. Tidak berada pada pinggir badan jalan, sehingga air tak kunjung masuk kedalam selokan..“Setiap hujan, pasti begini jalan banjir. Genangannnya ini, liat aja posisi selokannya jauh,” kata Rudi Ferdian warga Teluk Betung Timur, yang sedang berteduh dari hujan, Jumat, 29 Maret 2024..Ia berharap, pemerintah Kota Bandar Lampung dan Kecamatan setempat bisa segera mengambil tindakan banjir ini. Terkait kondisi selokan yang jauh sehingga air tak kunjung turun. Dan genangan selau terjadi setiap hujan turun..“Setiap hujan banjir dan neduh, terus orang naik mobil Kebut-kebut, sering pada kecipratan,” katanya...Berdasarkan laporan BMKG, cuaca wilayah Lampung masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat serta Kilat/Petir dan Angin Kencang. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Lampung Selatan: Tanjung Bintang, Merbau Mataram. Kemudian Kota Bandar Lampung: Sukarame, Tanjungkarang Timur, Sukabumi, dan sekitarnya..Kemudian bisa meluas kewilayah Kabupaten Lampung Selatan: Natar, Katibung, Jati Agung, Tanjung Sari, Way Sulan. Lalu Kabupaten Lampung Tengah: Bangun Rejo, Padang Ratu, Gunung Sugih, Trimurjo, Bumi Ratu Nuban, Bekri, Seputih Agung, Way Pangubuan, Pubian, Selagai Lingga, Anak Tuha, Sendang Agung, Anak Ratu Aji..Selanjutnya Kabupaten Lampung Utara: Bukit Kemuning, Tanjung Raja, Abung Timur, Abung Selatan, Kotabumi Selatan, Abung Tengah, Abung Semuli, Abung Surakarta, Abung Pekurun, Abung Kunang, Blambangan Pagar..Kemudian Kabupaten Lampung Barat: Balik Bukit, Sumber Jaya, Belalau, Way Tenong, Sekincau, Suoh, Batu Brak, Sukau, Gedung Surian, Kebun Tebu, Air Hitam, Batu Ketulis, Bandar Negeri Suoh. Kabupaten Tanggamus: Kota Agung, Talang Padang, Pulau Panggung, Pugung, Sumber Rejo, Ulu Belu, Kota Agung Barat, Kota Agung Timur, Gisting, Gunung Alip, Air Naningan, Bulok..Selanjutnya Kabupaten Lampung Timur: Batanghari, Metro Kibang, Sekampung Udik, Waway Karya. Kabupaten Way Kanan:* Blambangan Umpu, Kasui, Banjit, Bahuga, Way Tuba, Rebang Tangkas, Buay Bahuga, Bumi Agung..Lalu, Kabupaten Pesawaran: Negeri Katon, Tegineneng, Kedondong, Way Khilau. Kabupaten Pringsewu:Pardasuka, Pagelaran, Pagelaran Utara. Kabupaten Pesisir Barat: Pesisir Tengah, Pesisir Selatan, Pesisir Utara, Karya Penggawa, Way Krui, Ngambur..Kemudian Kota Bandar Lampung: Kedaton, Tanjungkarang Barat, Tanjungkarang Pusat, Telukbetung Utara, Rajabasa, Tanjung Senang, Kemiling, Labuhan Ratu, Way Halim, Langkapura, Enggal, KedamaianKota Metro: Metro Barat, Metro Timur, Metro Selatan, dan sekitarnya. Kondisi ini masih akan berlangsung* hingga pukul 20:50 WIB. -
Prakiraan Cuaca Hari Ini,Pagi Cerah Berawan,Siang-Malam Hujan di Sejumlah Wilayah Lampung
Bandar Lampung (Lampost.co)— Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Radin Inten II memprakirakan cuaca di Lampung pada pagi hari cerah berawan.
“Cuaca di Lampung saat pagi hari cerah dan berawan,”kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi, Rudi Harianto kepada rilis yang Lampost.co terima, Kamis, 28 Maret 2024 pagi.
Kemudian untuk cuaca pada siang hingga sore hari, berdasarkan pengamatan BMKG, Lampung kembali diguyur hujan pada sejumlah wilayah.
Seperti di Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Pringsewu. Begitu juga di Lampung Utara, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Way Kanan, dan Tulangbawang Barat.
“Kemudian untuk malam hari, hujan juga masih berpotensi mengguyur sejumlah wilayah. Seperti di Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat. Lampung Barat, Pringsewu, Lampung Tengah, Metro, dan Lampung Timur.
Begitu juga cuac pada dini hari masih berpotensi turun hujan di wilayah Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, dan Lampung Timur.
Untuk suhu udara rata-rata normal berkisar antara 16,0 °C – 32,0 °C dengan kelembapan udara 60 – 100 %.
Arah dan kecepatan angin timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 5 – 15 knots (9 – 27 Km/Jam).
BMKG mengeluarkan pengatan dini dengan mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir. Serta angin kencang di Tanggamus, Pesisir Barat dan Lampung Barat.
Kemudian, Pesawaran, Pringsewu, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro, Lampung Tengah dan Lampung Timur pada siang, sore dan malam hari.
-
Fenomena Gunung Lumpur Pascagempa, Apakah Lampung Berisiko?
Bandar Lampung (Lampost.co) — Sebuah gundukan berbentuk seperti gunung lumpur muncul di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Gunung lumpur tersebut muncul pascagempa bumi yang melanda daerah tersebut pada Jumat, 22 Maret 2024.
Guru Besar Teknik Geofisika Unila, Prof Sarkowi menjelaskan bahwa semburan lumpur yang membentuk gunung tersebut akibat getaran. Bahkan bukan hanya getaran akibat gempa bumi, fenomena itu bisa muncul akbat aktivitas pengeboran tambang.
Getaran tersebut selanjutnya membuat cekungan magma lumpur yang berada di sepanjang jalur bawah Grobogan-Sidoarjo. Karena mempunyai celah jalan keluar, sehingga terjadilah semburan.
“Ini bisa karena adanya pertambangan atau gempa, sehingga yang tadinya zonanya rapat menjadi ada patahan di situ. Sehingga lumpur yang dari dalam itu bisa menyembur keluar dengan tekanan yang tinggi,” kata Sarkowi, Selasa, 26 Maret 2024.
Lumpur yang ada di dalam perut bumi menurutnya memiliki suhu yang tinggi. Sarkowi mengatakan, lumpur tersebut bisa menyembur ke permukaaan jika terjadi getaran.
“Kalau kita ibaratkan kita punya air panas yang kita masukkan ke dalam botol. Kemudian kita goyangkan, sehingga kalau kita buka dia akan menyembur, nah demikian juga dengan fenomena ini,” kata dia.
Secara geologi, potensi terjadinya gunung lumpur menurut Sarkowi kecil kemungkinannya terjadi di Lampung. Ia menyebut fenomena itu banyak terjadi di wilayah yang memiliki lumpur di bawah tanah, sebagaimana yang berada di sepanjang Purwodadi-Sidoarjo. “Kalau di Lampung saya kira tidak,” kata dia.
Mengenai dampak yang timbul dari fenomena gunung lumpur pascagempa ini, Sarkowi menjelaskan bahwa hal ini tidak memberikan dampak yang membahayakan untuk masyarakat. Sebab gunung yang terbentuk biasanya tidak terlalu besar dan semburan yang terjadi tidak berlangsung lama.
“Tapi justru nanti ada nilai lebihnya, yaitu bisa untuk tempat wisata. Lumpurnya anget, misalkan bagus untuk kulit. Atau karena memang menimbulkan pemandangan yang tak biasa untuk masyarakat. Sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang baik untuk masyarakat sekitar,” ujarnya.
-
Cuaca Lampung Hari Ini, Hujan di Sebagian Wilayah
Bandar Lampung (Lampost.co)— Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca disejumlah wilayah di Lampung cerah berawan, Selasa, (26/3/2024). Kemudian, sejumlah wilayah lagi berpotensi turun hujan di wilayah Lampung Timur, Lampung Selatan, Bandar Lampung, dan Pesawaran.
“Pada siang-sore hari berpotensi terjadi hujan di wilayah Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat. Lampung Tengah, Lampung Timur,lalu Metro, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Pringsewu,”kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi, Rudi Harianto.
Sementara pada malam hari cuaca berpotensi hujan di sebagian besar wilayah Lampung.
“Kemudian pada dini hari sejumlah wilayah berpotensi turun hujan di Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah. Kemudian di Tulangbawang Barat, Mesuji, Tulangbawang, Pesisir Barat, dan Tanggamus,”sebutnya.
Sedangkan suhu rata-rata udara cenderung normal pada 16,0 °C – 32,0 °C, dengan tingkat kelembapan udara 58 – 100 %.
Arah dan kecepatan angin Timur Laut – Tenggara dengan kecepatan 5 – 20 knots (9 – 38 Km/Jam).
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada potensi hujan lebat berserta kilat/petir dan angin kencang. Yakni pada siang dan sore hari di wilayah Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Lampung Tengah.
Begitu juga dengan Lampung Timur, Metro, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, Lampung Barat, Pesisir Barat, Pringsewu. Malam hari di sebagian besar wilayah Lampung.
Dini hari di wilayah Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang Barat, Mesuji, Tulang Bawang, Pesisir Barat, dan Tanggamus.
-
Prakiran Cuaca Hari Ini, 25 Maret 2024 Sejumlah Wilayah Diguyur Hujan
Bandar Lampung (Lampost.co)— Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Radin Inten II memprakirakan, cuaca sejumlah wilayah di Lampung dari pagi hingga sore hari, Senin, 25 Maret 2024.
“Sejumlah wilayah di Lampung hari ini berpotensi hujan. Yakni di Lampung Timur, Lampung Selatan dan Tanggamus,”ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi, Rudi Harianto, Senin.
Untuk cuaca siang-sore hari diprakirakan hujan di wilayah Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tanggamus. Begitu juga di Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan.
Lalu Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah , Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat juga hujan pasa siang hingga sore hari.
Kemudian pada malam hari BMKG memprakirakan akan turun hujan di sejumlah wilayah. Seperti Lampung Tengah, Lampung Utara, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat.
“Dini hari cuaca diprakirakan berawan, dan berpotensi hujan di wilayah Way Kanan, Lampung Utara, Mesuji, dan Tulang Bawang Barat,”sebutnya.
Sedangkan untuk suhu udara rata-rata pada 22,0 °C – 32,0 °C, dengan tingkat kelembapan udara mencapai 60 – 100 %.
*Arah dan Kecepatan Angin:* Timur Laut – Tenggara dengan kecepatan 5 – 20 knots (9 – 37 Km/Jam).
Rudi mengimbau kepada masyarakat waspada dengan potensi hujan lebat yang menyertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Pesisir Barat.
Lampung Barat, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Metro, Lampung Timur, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat dan Mesuji pada siang-sore hari.
Di wilayah Lampung Tengah, Lampung Utara, Pesisir Barat, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat pada malam hari. Di wilayah Way Kanan dan Lampung Utara pada dini hari.
-
444 Relawan Tagana Lampung Disiagakan Bantu Penanganan Bencana
Bandar Lampung (Lampost.co): Dinas Sosial Provinsi Lampung menyiagakan sebanyak 444 relawan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana). Ratusan relawan Tagana Lampung tersebut disiagakan untuk siap membantu penanganan bencana daerah.
“Selain mempersiapkan buffer stock dan bantuan sembako, kami juga berupaya membantu BPBD dalam rangka penanganan bencana alam dengan menyiapkan relawan Tagana,” ujar Kepala Dinsos Provinsi Lampung Aswarodi di seperti dikutip Antara, Kamis, 21 Maret 2024.
Dia mengatakan sebanyak 444 orang relawan Tagana tersebut tersebar pada 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Relawan Tagana tersebut siap untuk membantu dalam menangani bencana yang terjadi di daerah.
“Jumlah anggota relawan Tagana di Lampung ini totalnya ada 444 orang. Mereka siap membantu kalau terjadi bencana. Di sini pun kami sudah menyiapkan posko siaga bencana alam,” ujarnya.
Dia menjelaskan posko siaga bencana alam tersebut akan siaga selama 24 jam. Selain itu, mengawasi 15 kabupaten/kota bila ada bencana alam. Nantinya relawan segera berkoordinasi dengan tim Tagana kabupaten/kota serta relawan lain dalam membantu BPBD dan Basarnas.
“Dengan adanya pengawasan selama 24 jam, jika ada bencana bisa segera berkoordinasi dengan relawan di daerah. Agar segera menyiapkan kebutuhan dalam membantu BPBD dan Basarnas,” ujarnya.
Aswarodi mengatakan bila terjadi bencana alam dan membutuhkan sarana penyelamatan, maka Dinas Sosial melalui tim Tagana telah menyediakan perahu karet, kendaraan rescue, dan kapal fiber.
“Selain itu dalam upaya meminimalkan dampak bencana alam, kami pun mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan melakukan gotong royong supaya tidak banjir, dan tidak membuang sampah di sungai,” imbaunya.
Relawan Terlatih
Koordinator Tagana Lampung, Imam Setiawan, mengatakan tim Tagana merupakan relawan yang sudah terlatih. Bernaung di bawah Dinas Sosial dengan jumlah personel sebanyak 444 orang yang tersebar pada 15 kabupaten/kota.
Dia menjelaskan tugas dari relawan Tagana adalah membuat atau membentuk shelter atau tempat berlindung bagi pengungsi ketika ada bencana. Kemudian melakukan penyaluran logistik, membuka dapur umum, serta memberi layanan psikososial bagi masyarakat terdampak bencana.
“Relawan Tagana ini tersebar, ada yang masuk bersama Basarnas di potensi SAR. Ada juga yang bersama BPBD. Intinya kami siap bila terjadi bencana dan membutuhkan bantuan dengan segera,” kata dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.
-
Lampung Timur Berpotensi Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini
Bandar Lampung (Lampost.co)–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Radin Inten II memprakirakan, hujan akan mengguyur Lampung Timur sepanjang hari ini. Intensitas hujan yang turun kategori rendah hingga sedang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi, Rudi Harianto mengatakan hujan berpotensi mengguyur Lampung Timur pada siang, sore hingga malam hari. Prakiraan itu berlaku untuk Kamis, 21 Maret 2024.
Berikut prakiraan cuaca wilayah Lampung selengkapnya berdasarkan keterangan tertulsi BMKG Stasiun Meteorologi Radin Inten II.
Cuaca Lampung saat pagi hari akan cerah berawan hingga berawan. Namun berpotensi hujan di Lampung Timur, Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Lampung Tengah.
Kemudian pada siang hingga sore hari berpotensi hujan di wilayah Lampung Timur, Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Tengah, dan Lampung Utara. Lalu di wilayah Pringsewu, Pesawaran, Metro, Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Lampung Barat.
Selanjutnya cuaca Lampung pada malam hari berpotensi cerah berawan hingga berawan. Namun, Lampung Timur, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulangbawang Barat, Tulangbawang, Mesuji, Bandar Lampung, Pesawaran, dan Metro berpotensi hujan.
Suhu udara harian wilayah Lampung berkisar antara 22°C – 32°C. Untuk wilayah Lampung bagian barat suhu minimum dapat mencapai 16°C. Angin bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 5 – 20 knots atau 9 – 37 kilometer per jam.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Berdasarkan keterangan resmi BMKG Pusat, hari ini beberapa wilayah di Indonesia berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Ada 22 wilayah di Indonesia yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Kemudian wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Timur, dan Bali. Lalu di NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Selanjutnya untuk wilayah yang berpotensi hujan dan angin kencang yakni Lampung, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Wilayah yang berpotensi angin kencang yakni Jawa Barat dan Maluku.
BMKG menyatakan bahwa masih terpantau Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 998 hPa serta bergerak ke arah Barat.
Hal tersebut masih memicu pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Lampung.
-
Kolaborasi Lintas Sektor Harus Diperkuat untuk Hadapi Dampak Perubahan Iklim di Tanah Air
Denpasar (Lampost.co): Kolaborasi lintas sektor harus diperkuat untuk memasyarakatkan pentingnya pola hidup keseharian yang bersifat antisipatif dalam menghadapi dampak perubahan iklim di Tanah Air.
“Upaya mitigasi bencana kerap berhadapan dengan siklus bencana berulang seperti banjir di berbagai kota di pantai utara Jawa, serta wilayah Indonesia lainnya,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat pada diskusi bertema, Cuaca Ekstrem dan Ancamannya Bagi Indonesia pada Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 20 Maret 2024.
Laporan BNPB, tambah Lestari, terdapat 292 bencana alam di Indonesia pada rentang 1 Januari-15 Februari 2024.
Bahkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, bencana melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Bali, seperti longsor setelah hujan lebat, hingga menimbulkan korban jiwa.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menurut Rerie yang juga juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, Indonesia sangat rentan terhadap berbagai bentuk cuaca ekstrem, yang dapat mempengaruhi kehidupan jutaan orang serta ekosistemnya yang beragam.
Catatan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bapennas), tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, mengestimasi kerugian negara akibat perubahan iklim periode 2020-2024 sebesar Rp544 triliun. Kerugian lainnya adalah hilangnya nyawa warga negara akibat bencana alam yang terjadi.
Berdasarkan kenyataan itu, Rerie berharap setiap warga negara menyadari bahwa kita adalah bagian dari ekosistem, yang setiap tindakan kita dalam bentuk mengekplorasi dan mengeksploitasi alam menjadi bagian dari penyebab hadirnya cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana.
Pemahaman Dampak Hidrometeorologi
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati berpendapat pemahaman terhadap dampak hidrometeorologi penting untuk dipahami masyarakat.
Raditya mengungkapkan, BNPB mengedepankan pemahaman terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dampak hidrometeorologi itu. Melakukan apa saja yang bisa untuk menghadapi atau menyikapi sejumlah risiko yang ada.
Dalam upaya itu, jelas Raditya, membangun sistem informasi yang mumpuni menjadi penting. Diakui dia, untuk memahami risiko bencana memerlukan sistem informasi yang baik dan data yang akurat.
Karena, tambah dia, hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami dampak anomali iklim, sehingga perlu langkah-langkah antisipasi melalui penguatan mitigasi hingga tingkat paling kecil, seperti di desa-desa.
Raditya mengatakan kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah dan media massa, harus mampu terwujud. Dalam upaya membangun resiliensi masyarakat hingga tingkat desa untuk menghadapi sejumlah risiko bencana atas dampak perubahan iklim.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Kepala Tropical Cyclone Warning Center Jakarta – BMKG, Agie Wandala Putra berpendapat ancaman cuaca ekstrem sangat penting dipahami masyarakat. Sehingga, tambah dia, informasi cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem harus mudah dipahami.
Menurut Agie penting dapat mengamati kondisi cuaca dan mempelajarinya, agar masyarakat siap dan tanggap terhadap berbagai ancaman yang timbul.
Saat ini, ungkap dia, kita sedang menghadapi dampak perubahan iklim dengan berbagai bentuknya seperti suhu muka bumi yang terus meningkat, sehingga kawasan es di puncak Jayawijaya misalnya semakin menipis.
Menurut Agie, sesuatu sedang terjadi pada bumi dengan berbagai implikasinya. Dia mengingatkan tidak semua wilayah di Indonesia memiliki karakteristik dan kondisi iklim yang sama. Sehingga, tegas Agie, kepedulian pemerintah daerah dalam memahami risiko bencana di wilayahnya masing-masing sangat penting.
Dalam merespon kondisi tersebut, Agie menyarankan agar masyarakat menjaga karakteristik di lingkungan mereka dengan berbagai upaya seperti antara lain perbaikan drainase.
Ketua Umum DPP Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto mengungkapkan perubahan iklim berdampak serius pada pertanian dengan adanya kekeringan panjang, musim tanam terganggu dan terjadi ledakan penyakit tanaman.
Produksi beras pun, jelas Novita, turun 15%-45% dari tahun sebelumnya. Bahkan, tambah dia, ada yang gagal panen.
Dampak perubahan iklim, tambah dia, bukan hanya terhadap cuaca lokal, tetapi juga dalam bentuk pemanasan global. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan dan pembukaan lahan, tambah dia, mempengaruhi fenomena pemanasan global.
Menurut Novita, menyikapi cuaca ekstrem harus melakukan sejumlah upaya mitigasi. Antara lain dengan pemanfaatan tanaman yang toleran terhadap cuaca dan mengupayakan biodiversifikasi.
Ancaman Perubahan Iklam bagi Nelayan
Perempuan Nelayan Demak, Masnuah mengungkapkan ancaman perubahan iklim bagi para nelayan adalah ancaman yang nyata.
Masnuah mengungkapkan nelayan menghadapi kenyataan pahit di keseharian. Mulai dari hasil tangkapan ikan yang menurun drastis, hingga air rob yang menenggelamkan desa pesisir.
Menurut Masnuah, perempuan sampai ikut melaut itu juga karena dampak perubahan iklim. Perempuan terpanggil untuk menjadi nelayan itu, tambah dia, karena jumlah tangkapan ikan yang terus menurun.
Ironisnya, tegas dia, pemerintah tidak memberikan perlakuan yang sama antara perempuan nelayan dan nelayan laki-laki. Selain itu, ungkap Masnuah, sejumlah kebijakan pembangunan di kawasan pesisir juga tidak mendukung perbaikan terhadap lingkungan sekitarnya.
Pembangunan jalan tol dan izin penambangan pasir di kawasan sedimentasi sekitar pesisir Kabupaten Demak, ujar Masnuah, malah mempercepat tenggelamnya desa-desa di kawasan itu.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.
-
Prakiraan Cuaca Hari Ini, Lampung Cerah Berawan
Bandar Lampung (Lampost.co)–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Radin Inten II menyatakan prakiraan cuaca hari ini wilayah Lampung cerah berawan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi, Rudi Harianto mengatakan meski secara umum cuaca akan cerah berawan, ada beberapa wilayah yang berpotensi hujan. Prakiraan ini berlaku untuk Selasa, 19 Maret 2024.
“Prakiraan cuaca pagi hari ini berawan. Siang hingga sore hari cerah berawan. Namun berpotensi hujan di wilayah Metro, Pesawaran, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Bandar Lampung,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Rudi mengatakan prakiraan cuaca untuk malam secara umum juga berawan. Namun berpotensi hujan di wilayah Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Utara, dan Way Kanan.
“BMKG juga mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah. Seperti Metro, Pesawaran, Lampung Tengah, Lampung Timur, Mesuji, Tulangbawang pada sore dan malam hari ini,” kata dia.
Waspada Cuaca Ekstrem
Berdasarkan analisis BMKG Pusat, terpantau adanya Siklon tropis Mega di Teluk Carpentaria dengan kecepatan angin maksimum 60 knot dan tekanan udara 978 hPa. Siklon tersebut bergerak ke arah selatan-barat daya.
Siklon tropis ini juga membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin yang memanjang. Yakni dari Samudera Hindia barat Bengkulu, Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Flores, Laut Banda, hingga Laut Arafura.
Bibit Siklon Tropis 91S juga terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Bali dengan kecepatan angin maksimum berkisar 20-30 knot dan tekanan udara 1000 hPa serta bergerak ke arah barat-barat daya.
Fenomena atmosfer tersebut berpotensi menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia termasuk Lampung berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Yakni hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem tersebut menurut BMKG akan melanda sebagian wilayah Indonesia pada 18-19 Maret 2024. Wilayah tersebut di antaranya Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Banten.
Lalu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NusaTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Selanjutnya Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
BMKG mengimbau masyarakat harus waspada terjadinya bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi saat musim hujan. Mengingat saat ini hampir seluruh wilayah Lampung sudah memasuki puncak musim penghujan.