Category: Lampung Tengah

  • Gerakan Pangan Murah di Bandarmataram Diserbu Warga

    Gerakan Pangan Murah di Bandarmataram Diserbu Warga

    Gunungsugih (Lampost.co)–Gerakan pasar murah (GPM) Pemkab Lampung Tengah di Bandarmataram diserbu ratusan warga. Bahan pangan yang tersedia di pasar murah Bandarmataram itu ludes diborong warga sekitar.

    Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan Lampung Tengah, Genta Suri Muda mengatakan kegiatan itu menyediakan berbagai bahan pangan dengan harga di bawah pasaran. Tujuan kegiatan tersebut yakni menjaga stabilitas harga pangan.

    Selain itu, kegiata gerakan pangan murah juga bertujuan meringankan beban masyarakat di tengah lonjakan harga beberapa komoditas di pasar. Seperti kenaikan harga beras, cabai, hingga telur.

    “Sasaran operasi pasar murah membantu masyarakat miskin agar dapat membeli sembako dengan harga lebih murah,” ujarnya, Kamis, 21 Maret 2024.

    Genta mengatakan ada beberapa jenis sembako yang tersedia dalam operasi pangan murah kali ini. Di antaranya beras, tepung, minyak goreng, gula pasir.

    Di GPM Bandarmataram, pemkab menjual beras premium ukuran 5 kg sebesar Rp54 ribu, sementara gula pasir Rp36 ribu/kilogram. Harga jual tersebut menurut Genta, jauh lebih murah dari pada harga di pasaran.

    “Perkilo beras Rp10.800, harga tersebut lebih murah dari beras di pasar yang tembus Rp17 ribu/kilogram,” ujarnya.

    Menurut Genta, pasar murah di Bandarmataram merupakan kegiatan GPM kedua Pemkab Lampung Tengah yang berlangsung pada bulan Ramadan. Kegiatan itu masih akan ters berlangsung dengan lokasi yang berpindah-pindah.

    “Selanjutnya akan berlangsung di wilayah tengah, tetapnya di Kecamatan Terbanggibesar,” kata dia.

    Kegiatan pasar murah di Bandarmataram mendapat sambutan baik dari warga sekitar. Salah satu warga, Tina mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah Pemkab Lampung Tengah.

    Tina mengatakan bahwa saat ini cukup terbebani dengan keadaan harga pangan yang terus melambung saat bulan Ramadan. Ia berharap kegiatan ini dapat berjalan berkesinambungan.

    “Sangat terbantu ya, Karena sebelum panen raya padi di wilayah Bandarmataram, harga eceran beras tembus 17 ribu/kg ,”kata dia.

  • Warga Metro Edarkan Uang Palsu di Lamteng, Tertipu Uang Kembalian Asli

    Warga Metro Edarkan Uang Palsu di Lamteng, Tertipu Uang Kembalian Asli

    Gunungsugih (Lampost.co)— Polisi  mengamankan pelaku warga metro pengedar uang palsu (upal) di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah.

    Pelaku merupakan warga Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, berinisial AG (42).

    Pelaku mengedarkan upal dengan menyasar warung kelotong. Membeli rokok dengan upal pecahan Rp100 ribu.

    Aksi kejahatan AG terhenti setelah, Dedi Purnomo (43) warga Kampung Reno Basuki, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah menyadari bahwa uang yang pelaku gunakan adalah palsu.

    “Kami telah mengamankan pelaku pengedar uang palsu berinisial AG. Warga Metro Rabu 20 Maret 2024. Pelaku kami amankan setelah membeli rokok di warung milik korban dengan mengunkan uang palsu pecahan Rp100 ribu,”Kapolsek Rumbia, Iptu Hairil Rizal, Kamis (21/03/2024).

    Pengamanan pelaku berikut barang bukti berupa upal senilai Rp1 juta dan sembilan bungkus rokok yang sudah pelaku beli menggunakan upal.

    Kronologi Kejadian

    Kapolsek menjelaskan, kronologi kejadian bermula ketika pelaku pelaku mendatangi warung korban pukul 09.00 wib. Untuk mebeli satu bungkus rokok seharga Rp26 ribu.

    Pelaku menggunakan pecahan uang Rp100 ribu. Korban awalnya tidak sadar dan asal terima saja uang tersebut. Setelah itu, korban memberikan kembalian Rp 74 ribu uang asli dan sebungkus rokok.

    “Setelah korban mencermati ternyata uang yang AG gunakan ini palsu, lalu korban yang masih hafal dengan wajah dan sepeda motornya langsung mengejar pelaku. Lalu korban membuntuti pelaku sampai ke Pasar Baru Rumbia,” jelasnya.

    Korban saat itu berkomunikasi dengan pihak kepolisian, selanjutnya pihak kepolisian dibantu oleh korban melakukan penangkapan terhadap pelaku.

    Kemudian melakukan penangkapan barang bukti berupa upal dan uang asli hasil kembalian.

    “Saat ini pelaku berikut barang bukti berupa uang palsu senilai Rp1 juta siap edar, beserta uang asli senilai Rp890 ribu, hasil dari membelanjakan uang palsu telah kami amankan,”kata dia.

    Selain itu juga kami memganakan satu unit ponsel merek Vivo warna merah, 9 bungkus rokok, 1 unit tas warna hitam dan satu unit sepeda motor merek Vega R.

    Pengakuan Pelaku

    Sementara, AG mengakui telah mengedarkan upal di warung kelontong di Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah. Pada saat itu, pelaku berniat akan mengedarkan upal jutaan rupiah di wilayah tersebut.

    “Saya memang sudah berencana mengedarkan uang palsu ini di Kecamatan Rumbia. Saya belanja dengan upal dan mendapat kembalian uang asli,” kata AG.

    Saat ini pelaku tengah melakukan tindak lanjut pendalam terkait kasus ini. Pelaku dijerat dengan pasal 36 Ayat (1), (2), dan (3) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011, tentang Mata Uang.

  • Polisi Tangkap Maling dan Penadah Motor Asal Lamteng

    Polisi Tangkap Maling dan Penadah Motor Asal Lamteng

    Gunungsugih (Lampost.co) — Warga Kampung Sangun Ratu, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah menjadi korban pencurian dengan pemberatan (curat) sepeda motor.

    Satu unit sepeda motor milik korban raib digondol maling. Pelaku hingga penadah barang curian telah terbekuk jajaran Tekab 308 Polres Lamteng.

    Polisi mengamankan IK (40) yang merupakan warga Kampung Banjar Rejo Kecamatan Way Pengubuan, sebagai otak pelaku pencurian.

    Baca juga : Pelaku Curat Kembali Diciduk Polisi, Dua Kali Keluar Masuk Penjara

    Pelaku SS (22) merupakan warga Kampung Tanjung Rejo, Kecamatan Pubian, turut terbekuk polisi karena terbukti sebagai penadah barang curian milik Sangirun (42).

    “Kami telah mengamankan seorang pelaku pencurian, kami juga turut mengamankan seorang penadah barang curian sepeda motor,” kata Kasat Reskrim  AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, Kamis, 21 Maret 2024.

    Baca juga : 2 Pelaku Curat di MTs Seputih Surabaya Masih Buron

    Kronologi aksi pencurian ini bermula saat pelaku IK menyatroni rumah korban, sekira pada Selasa, 5 Maret 2024 pukul 02.00 WIB. Masuk dengan cara merusak pintu, dan dapat mencuri kendaraan milik korban.

    “Pengakuan dari pelaku IK, setelah ia dapat merusak pintu rumah korban, masuk dan segera mencuri sepeda motor lalu kabur lewat pintu,” katanya.

    Setelah korban sadar bahwa rumahnya telah masuk maling, sselanjutnya ia melaporkan kejadian ke Mapolres Lampung Tengah,” jelasnya.

    Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian mencapai Rp10 juta. Setelah menerima laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan.

    Selanjutnya, dari hasil identifikasi lalu melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

    “Pelaku IK yang pertama kali kami amankan, lalu kami kembangkan dan mendapati seorang penadah berinisial SS,” tutupnya.

    Saat ini, Pelaku IK terjerat dengan pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

    Sedangkan SS selaku penadah barang curian terjerat dengan pasal 480 KUHPidana, terancam hukuman empat tahun penjara.

  • Cuaca Ekstrem jadi Kandala Penanggulangan Pasca Bencana

    Cuaca Ekstrem jadi Kandala Penanggulangan Pasca Bencana

    Gunungsugih (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Tengah terus berupaya melakukan penanganan dampak bencana alam yang terjadi.

     

    Mulai dari melakukan rekonstruksi jembatan dan gorong-gorong, hingga penanggulangan banjir yang mengepung kampung cabang Kecamatan Bandarsurabya saat musim penghujan.

     

    Kepala BPBD Lampung Tengah, Makmuri menerangkan bahwa terdapat puluhan titik perbaikan, ada jembatan dan gorong-gorong yang harus perbaikan pasca bencana alam yang melanda kabupaten setempat.

     

    Baca juga : BPBD Lampung Tengah Kekurangan Peralatan dan Anggaran Mitigasi Bencana

     

    Selain itu, melalui APBD sudah teranggarkan biaya untuk pelaksanaan normalisasi kanal, sebagai pencegahan banjir.

     

    “Progres penanganan terhadap infrastruktur yang rusak untuk tahap satu tahun 2024 ada 23 jembatan dan gorong-gorong yang kita perbaiki melalui kegiatan rekontruksi,” kata dia, Rabu, 20 Maret 2024.

     

    Baca juga : BPBD Lampung Dorong Percepatan Realisasi Bantuan Gagal Panen

     

    Sampai saat ini ada yang sudah 90 persen, tatapi ada juga yang baru 10 persen,” kata Makmuri, Rabu, 20 Maret 2024.

     

    Ia menerangkan, rekontruksi persentasinya tidak sama karena kondisi cuaca ektrim masih terjadi pada sejumlah titik perbaikan, dan itu menjadi salah satu kendala dalam pelaksananya.

     

    “Kenapa ada yang sudah 90 persen, dan ada yang masih 10 persen, karena ada beberapa lokasi yang curah hujannya masih tinggi, sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi terhambat,” paparnya.

     

    Pihaknya menjelaskan, untuk penanganan banjir di Kampung Cabang. BPBD setempat sudah melakukan survei, dan akan segera melakukan normalisasi kanal, dan untuk pembiayaannya melalui APBD.

     

    “Untuk banjir Kampung Cabang, kami sudah melakukan survei. Alhamdulillah saat ini Kampung Cabang sendiri dengan keterbatasan anggaran sudah melakukan normalisasi kanal yang ada, walaupun hanya beberapa ruas,” jelasnya.

     

    Namun pekerjaan normalisasi kanal belum dapat terlaksana karena masih menunggu penyelesaian pekerjaan optimasi kawasan rawa dari pemerintah pusat, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura agar tidak tumpang tindih.

     

    “Jadi untuk normalisasi kanal sebagai upaya penanganan kami menunggu kegiatan optimasi rawa selesai, supaya tidak terjadi tumpang tindih kegiatan,” tutupnya.

  • Disdikbud Lamteng Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat

    Disdikbud Lamteng Dekatkan Pelayanan ke Masyarakat

    Gunungsugih (Lampost.co)— Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah (Disdikbud Lamteng) mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat melalui program Bunga Kampung.

    Pelayanan tersebut mulai dari mengurus Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidik (NUPTK) bagi para guru honor, hingga membuka layanan konsultasi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS).

    Pelayanan Bunga Kampung yang ada di 28 Kecamatan di Lampung Tengah, untuk medekatkan dan mempermudah pelayanan. Sehingga masyarakat yang memiliki keperluan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan lebih mudah dan cepat.

    “Pelayanan dasar yang kami berikan di Bunga Kampung, mulai dari pengurusan NUPTK, legalisir ijazah, pengurusan SK Dinas. Pengurusan dapodik bagi satuan pendidikan, izin oprasioanl, dan konsultasi. Itu yang kami lakukan setiap kegiatan Bunga Kampung,” kata Kadisdikbud Lampung Tengah, Nur Rohman, pada Rabu (20/3).

    Selain mendekatkan pelayanan kepada satuan pendidikan, Bunga Kampung juga mempermudah mengurus admisitrasi para guru dan petugas terkait pelayanan pendidikan. Sehingga pekerjaan lebih mudah dan cepat selesai.

    “Keinginan dan harapan pak bupati dalam pelaksanaan ini untuk mendekatkan pelayanan. Bagaimana teman-teman yang jauh itu pekerjaannya lebih mudah dan cepat. Maka kita yang mendekat, dan melayani mereka,” jelasnya.

    Selain itu juga meberikan dampak postif. Salah satunya dapat lebih meminimalisir kesalahan pemberkasan. Mulai dari mengurus SK sampai ARKAS Bos.

    “Jika di persentasikan sekarang ini, hanya 20 persen kita temukan kesalahan dalam pengurusan SK atau ARKAS untuk bos sekolah. Baik SD, SMP dan Pendidikan Luar Sekolah. Kita bisa melakukan di sini, ini luar bisa,” tutupnya.

  • Polisi Grebek Pesta Sabu di Bekri Lampung Tengah

    Polisi Grebek Pesta Sabu di Bekri Lampung Tengah

    Gunungsugih (Lampost.co) — Polisi melakukan penggrebekan pesta sabu wilyah Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa, 29 Maret 2024. Empat orang teramakankan petugas, saat sedang asyik menghisap sabu.
    .
    Keempat orang itu yakni, AS (36), SG (37) dan ST (55). Mereka merupakan warga Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah. Sementara IK (22) merupakan warga Kelurahan Transmigrasi Pancur, Kecamatan Teransmigrasi, Kabupaten Peswaran.
    .
    “Kami telah melakukan penggrebekan salah satu rumah yang berada pada Kampung Kesumadadi, Kecamatan Bekri. Kami mengamankan empat orang yang sedang pesta narkotika jenis sabu, berikut barang buktinya,” kata Kasat Res Narkoba Polres Lamteng, AKP Feabo, Rabu, 20 Maret 2024.
    .
    Keempat pelaku teramankan polisi berawal dari informasi dari masyarakat. Prihal adanya peredaran narkotika wilayah kampung setempat. Masyarakat yang resah lantas melaporkan kejadian itu kepada polisi yang selanjutnya menindak lanjuti.
    .
    “Berbekal laporan dari masyarakat. Kami langsung tindaklanjuti, melakukan penangkapan terhadap para pelaku. Saat kami melakukan penggrebekan, para pelaku sedang duduk dalam rumah tersebut. Berikut semua barang bukti ada pada sekitar para pelaku pada saat melakukan penggeledahan,” jelasnya.
    .
    Barang buktinya satu buah pipa kaca pirek yang berisi kristal warna putih narkotika jenis sabu. Satu buah alat hisap sabu/bong, satu buah korek api gas dan satu buah sumbu api. Selanjutnya Mapolres mengamankan para pelaku.
    .
    Para pelaku terjerat dengan pasal 114 ayat (1) dan atau pasal 112 ayat (1) dan atau 127 (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
  • BPBD Lampung Tengah Kekurangan Peralatan dan Anggaran Mitigasi Bencana

    BPBD Lampung Tengah Kekurangan Peralatan dan Anggaran Mitigasi Bencana

    Gunungsugih (Lampost.co) — BPBD Lampung Tengah mengimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana mandiri. Hal itu sebagai siaga bencana hidrometeorologi. Sebab, perangkat daerah tersebut memiliki keterbatasan alat untuk melakukan mitigasi bencana.

    “Mitigasi bencana secara mandiri, seperti mencari informasi perkiraan cuaca melalui medsos atau kanal BMKG. Lalu tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran air agar tidak banjir serta mengamati dan menebang pohon yang berpotensi menimpa rumah saat angin kencang,” kata Kepala BPBD Lampung Tengah, Makmuri, Selasa, 19 Maret 2024.

    Dia mengaku, pihaknya saat ini belum dimiliki alat mitigasi secara lengkap. Namun, hanya mengandalkan aplikasi.

    “Kami hanya memiliki alat pendeteksi gempa di kantor BPBD dan kantor Camat Rumbia. Sebenarnya di era digital ini banyak aplikasi yang bisa dipakai untuk mitigasi dan mencari informasi terkait bencana,” kata dia.

    Untuk itu, pihaknya kerap menemui kendala dalam mitigasi di wilayah yang sangat luas. Apalagi, kabupaten dengan 28 kecamatan dan 3.011 kampung/kelurahan juga memerlukan anggaran. Namun, kenyataan dana di bidang tersebut sangat terbatas.

    BACA JUGA: 10 Wilayah di Lampung Siaga Darurat Bencana

    Padahal, lanjutnya, Lampung Tengah termasuk daerah rawan bencana, seperti puting beliung dan banjir. “Peralatan dan anggaran terbatas untuk mitigasi, sedangkan wilayah Lampung Tengah sangat luas,” ujar dia.

    Dia menambahkan, pada 2024 terdapat perbaikan 23 jembatan dan gorong-gorong yang rusak akibat banjir. “Progres pekerjaannya 90 persen dan ada juga yang baru 10 persen karena beberapa lokasi curah hujannya tinggi. Sehingga pelaksanaan terhambat,” kata dia.

  • Komplotan Pencuri Tepergok Garap Nanas Perusahaan di Lampung Tengah

    Komplotan Pencuri Tepergok Garap Nanas Perusahaan di Lampung Tengah

    Gunungsugih (Lampost.co) – Komplotan pencuri yang berjumlah dua orang tepergok satpam perusahaan sedang menggarap buah nanas di perkebunan PT Great Giant Pineapple (GPP) Lampung Tengah. Petugas berhasil menangkap RM (28), sedangkan satu pelaku lainnya kabur.

    Pelaku merupakan warga Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. Ia beraksi bersama rekannya yang masih berkeliaran.

    Menurut polisi, satpam perusahaan menangkap pelaku pada Senin, 18 Maret 2024, berikut barang bukti berupa 149 buah nanas senilai lebih dari Rp3 juta.

    “Pelaku mencuri nanas di areal 176 PT GGP PG2, wilayah Kampung Gunung Agung. Saat beraksi pelaku ini tidak sendirian, dia bersama rekanya, saat itu  tepergok satpam. Rekanya berhasil kabur, namun RM tertinggal,” kata Kapolsek Terusan Nunyai, Iptu M Ali Mansyur, Selasa, 19 Maret 2024.

    Penangkapan itu berawal ketika satpam melakukan patroli sekitar pukul 18.30 WIB. Para satpam melihat ada mobil asing merek Daihatsu Xenia masuk areal, namun langsung keluar lagi.

    “Saat itu ada kendaraan roda empat masuk areal, tapi setelah itu langsung keluar. Tak berselang lama, datang dua orang menaiki sepeda motor, lalu satu orang turun lalu mengambil buah nanas. Saat satpam menyergap, satu pelaku yang berada di sepeda motor langsung kabur meninggalkan RM yang sedang sibuk memangkas nanas,” kata dia.

    Saat itu juga satpam mengamankan satu anggota komplotan pencuri buah nanas berikut sejumlah barang bukti. Yaitu alat panen seperti golok, senter, tas, sarung tangan, dan karung. Selain itu  ada 149 buah nanas yang sudah dipangkas senilai Rp3.874.000.

    Satpam lalu menggiring pelaku dan semua barang bukti tersebut ke Polsek Terusan Nunyai. “Saat ini, kami sedang melakukan pengembangan kasus untuk menangkap pelaku lainnya. Pelaku kami jerat Pasal 363 KUHPidana tentang Pencurian dengan Pemberatan, dengan ancaman maksimal tujuh tahun  penjara,” kata dia.

  • BPJN Siap Perbaiki Ruas Gunungsugih-Terbanggibesar 

    BPJN Siap Perbaiki Ruas Gunungsugih-Terbanggibesar 

    Gunungsugih (Lampoat.co) — Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Lampung akan membantu Kabupaten Lampung Tengah dalam pelaksanaan realisasi pembangunan tahap II Jalur Lingkar Barat (Jalinbar) Ruas Kecamatan Gunungsugih-Terbanggibesar.
    .
    Mengingat Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) menjadi jalur utama yang paling aktif lalu-lalang kendaraan. Kemudian perlu adanya jalur alternatif bagi para pengendara melalui Jalinsum sebagai pemecah arus kemacetan.
    .
    Oleh sebab itu, BPJN memiliki andil besar dalam proses pembebasan lahan dalam pelaksanaan program ini. Inisiatif pembangunan ini merupakan sebuah langkah yang baik untuk mencapai tujuan kemajuan pembangunan bersama.
    .
    “Kabupaten Lampung Tengah merupakan kabupaten terluas pada Provinsi Lampung. Pembangunan infrastruktur ada beberapa tahapan. Dan akan berkesinambungan. Mengenai pembangunan Jalinbar, kami akan membantu Pemkab Lampung Tengah untuk merealisasikannya kedepan,” kata Kepala BPJN Lampung, Susan Novianti, Selasa, 19 Maret 2024.
    .
    “Khususnya dalam pembebasan lahan dalam pelaksanaan program. Kami berharap Pemkab memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program tersebut,” tambahnya.
    .

    Perlu Dukungan

    .
    Sementara itu, Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad menerangkan kondisi infrastruktur yang ada pada kabupaten setempat. Saat ini sudah mengalami banyak kemajuan. Selain menggunakan anggaran APBD Lampung Tengah, juga ada dukungan dan bantuan Pemerintah Pusat serta Pemerintah Provinsi Lampung.
    .
    “Kondisi infrastruktur yang ada pada kabupaten kita saat ini sudah mengalami banyak kemajuan. Selain megunakan APBD kabupaten, Pusat dan Provinsi juga mensuport kita,” kata Musa Ahmad.
    .
    Ia menerangkan meski keseluruhan belum baik. Namun untuk peningkatannya masih membutuhkan bantuan dan Pemprov dan Pusat. Hal itu yang menjembataninya yakni BPJN Lampung. Saat ini Jalur Lintas Sumatera menjadi jalur utama yang paling aktif.
    .
    Maka perlu adanya jalur alternatif bagi para pengendara yang melalui Jalinsum. Terutama Jalur Panggungan, Kecamatan Gunungsugih – Bandar Jaya hingga Poncowati, Kecamatan Terbanggibesar.
    .
    “BPJN Lampung dapat memfasilitasi apa yang menjadi skala prioritas insfrastruktur Lampung Tengah. Adanya tindak lanjut pembangunan Jalur Alternatif Lingkar Barat dapat menjadi pemecah arus kemacetan. Jalinsum mampu menghubungkan Gunungsugih – Terbanggibesar,” katanya.
    .
    Bupati menerangkan, ada beberapa kendala ada pada jalur tersebut. Salah satunya jalur tersebut merupakan rawa. Tentunya perlu adanya kontruksi jalan yang sesuai, sehingga umur jalan tersebut bisa panjang.
    .
    “Untuk itu kami berharap kepada Kepala BPJN Lampung dapat memfasilitasi pembangunan tahap II Jalur Lingkar Barat tersebut,” tutupnya.
  • Omzet Pedagang Gula Merah di Pasar Bandarjaya Meroket

    Omzet Pedagang Gula Merah di Pasar Bandarjaya Meroket

    Gunungsugih (Lampost.co)–Bulan Ramadan tidak bisa terlepas dari sajian berbuka (takjil) yang manis-manis. Hal itu rupanya menjadi berkah bagi para pedagang gula aren atau gula merah di Pasar Bandarjaya, Lampung Tengah.

    Setiap tahun, saat masuk bulan puasa, minat beli masyarakat terhadap gula merah melonjak. Lonjakan it juga berdampak pada omzet penjualan para pedagang gula merah.

    Astri, seorang pedagang di Pasar Bandar Jaya, Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah mengaku omzetnya dari menjual gula merah meroket saat ramadan. Saat ramadan, masyarakat tidak hanya membeli sembako, tetapi juga memprioritaskan gula merah sebagai bahan utama membuat takjil.

    “Mintat beli masyarakat meningkat sejak awal bulan Ramadan. Biasanya gula merah untuk bahan pembuatan jajanan atau minuman buat berbuka puasa,” ujarnya, Selasa, 19 Maret 2024.

    Meskipun harga gula merah naik, Astri menyatakan bahwa minat masyarakat tetap tinggi. Namun, terkadang mereka kesulitan melayani pesanan karena pasokan dari distributor sering terlambat.

    “Walaupun harganya naik tetapi daya beli meningkat sehingga berdampak dengan omzet penjualan. Tambahan penghasilan ikut naik lumayan,” katanya.

    Harga gula merah saat ini mencapai di Pasar Bandarjaya Rp19 ribu/kilogram, meningkat dari harga Rp17 ribu sebelum ramadan. Kenaikan itu terjadi karena permintaan pasar yang cukup tinggi.

    “Naik harganya terbilang masih relatif wajar dan masih terjangkau oleh masyarakat,” kata dia.

    Sementara itu, Rani, seorang ibu rumah tangga, mengaku rutin membeli gula merah untuk membuat berbagai jajanan takjil dan minuman segar untuk berbuka puasa bersama keluarga.

    “Terkadang saya buat kolak manis, bubur, dan makanan lainnya buat berbuka puasa di rumah. Kadang untuk sedekah ke masjid untuk berbuka bersama,” kata Rani.