Category: Lampung Timur

  • 2 Wanita ini Mengaku Jadi Kasat Reskrim, Tipu Anak Kades Hingga Rp250 Juta

    2 Wanita ini Mengaku Jadi Kasat Reskrim, Tipu Anak Kades Hingga Rp250 Juta

    Sukadana (Lampost.co) — Polres Lampung Timur menangkap dua wanita yang mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Lampung Timur.

    Aksi tersangka inisial PT (21) dan AR (36), warga Prabumulih, Sumatra Selatan, itu demi menipu korbannya FH (24), anak kepala desa Trisinar, Kecamatan Marga Tiga, yang sedang di dalam penjara, inisial KM.

    Mereka meminta uang senilai Rp250 juta kepada anak kades dengan janji bisa membantu meringankan persoalan hukum ibunya KM.

    “Aksi itu dilakukan tersangka pada awal Februari 2024,” kata Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, Iptu Johanes EP Sihombing, kepada Lampost.co, Kamis, 21 Maret 2024.

    Tersangka awalnya menghubungi pengacara KM dan FH (24). Mereka mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Lamtim dan menjanjikan siap membantu meringankan persoalan hukum ibunya.

    BACA JUGA: Waspada Penipuan Online! Polisi Berikan Tips Menghindari Kerugian Finansial

    Syaratnya, korban FH harus mengirimkan uang Rp250 juta. “Korban pun akhirnya mengirimkan uang itu melalui empat kali transfer ke rekening bank,” ujar dia.

    Namun, saat pengacara KM konfirmasi kepada Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, ternyata Johanes tidak pernah meminta uang tersebut. “Merasa menjadi korban penipuan, FH melaporkan penipuan itu,” kata dia.

    Berdasarkan penyelidikan, pihaknya dapat menangkap kedua tersangka di wilayah Prabumulih, tanpa perlawanan. Petugas juga menyita barang bukti berupa empat lembar bukti transfer uang dan percakapan melalui WhatsApp.

    “Kami jerat tersangka dengan Pasal 378 Jo 56 KUHP dan atau Pasal 372 Jo 56 KUHP tentang Penipuan dan atau Penggelapan,” kata dia.

  • Lampung Timur Berpotensi Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini

    Lampung Timur Berpotensi Diguyur Hujan Sepanjang Hari Ini

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Radin Inten II memprakirakan, hujan akan mengguyur Lampung Timur sepanjang hari ini. Intensitas hujan yang turun kategori rendah hingga sedang.

    Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi, Rudi Harianto mengatakan hujan berpotensi mengguyur Lampung Timur pada siang, sore hingga malam hari. Prakiraan itu berlaku untuk Kamis, 21 Maret 2024.

    Berikut prakiraan cuaca wilayah Lampung selengkapnya berdasarkan keterangan tertulsi BMKG Stasiun Meteorologi Radin Inten II.

    Cuaca Lampung saat pagi hari akan cerah berawan hingga berawan. Namun berpotensi hujan di Lampung Timur, Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Lampung Tengah.

    Kemudian pada siang hingga sore hari berpotensi hujan di wilayah Lampung Timur, Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Tengah, dan Lampung Utara. Lalu di wilayah Pringsewu, Pesawaran, Metro, Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Lampung Barat.

    Selanjutnya cuaca Lampung pada malam hari berpotensi cerah berawan hingga berawan. Namun, Lampung Timur, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulangbawang Barat, Tulangbawang, Mesuji, Bandar Lampung, Pesawaran, dan Metro berpotensi hujan.

    Suhu udara harian wilayah Lampung berkisar antara 22°C – 32°C. Untuk wilayah Lampung bagian barat suhu minimum dapat mencapai 16°C. Angin bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 5 – 20 knots atau 9 – 37 kilometer per jam.

    Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

    Berdasarkan keterangan resmi BMKG Pusat, hari ini beberapa wilayah di Indonesia berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Ada 22 wilayah di Indonesia yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang.

    Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Kemudian wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Timur, dan Bali. Lalu di NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

    Selanjutnya untuk wilayah yang berpotensi hujan dan angin kencang yakni Lampung, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Wilayah yang berpotensi angin kencang yakni Jawa Barat dan Maluku.

    BMKG menyatakan bahwa masih terpantau Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 998 hPa serta bergerak ke arah Barat.

    Hal tersebut masih memicu pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Lampung.

     

  • Polisi Tangkap Remaja Atas Kasus Pelecehan Seksual di Way Jepara

    Polisi Tangkap Remaja Atas Kasus Pelecehan Seksual di Way Jepara

    Sukadana (Lampost.co) – Polisi menangkap seorang remaja asal Way Jepara karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Pelaku AF (16) merupakan warga Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur.

    “Korbannya adalah MA (13) seorang pelajar SMP, yang juga warga Kecamatan Way Jepara,” kata Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar didampingi Kapolsek Way Jepara Iptu AE Siregar, Rabu, 20 Maret 2024.

    Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 18 Maret 2024 malam. “Pada malam itu pelaku AF mengajak dan membujuk korban, agar mau keluar rumah, untuk jalan-jalan,” kata dia.

    “Saat sudah berada di luar rumah, pelaku membujuk serta merayu agar korban mau melayani nafsu bejatnya,” kata dia.

    Pihak keluarga yang mengetahui korban telah pergi dari rumah, segera melakukan pencarian. “Setibanya di rumah, orang tua korban langsung bertanya korban keluar kemana dan sama siapa. Korban menjawab dengan gelagat yang mencurigakan. Oleh karena itu orang tua korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Way Jepara,” kata dia.

    Polisi yang menerima laporan dugan pelecehan seksual di Way Jepara tersebut, segera bertindak dan menangkap pelaku di kediamannya. “Pelaku kami amankan Selasa, 19 Maret 2024. Untuk melengkapi berkas penyelidikan terkait tindak pidana tersebut, kami juga turut menyita sejumlah pakaian korban. Telepon genggam juga kai sita sebagai barang bukti,” kata dia.

    “Pelaku akan kami jerat dengan Pasal 81 Jo Pasal 82 UU RI No. 17 Tahun 2016, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang,” kata dia.

  • Kebakaran Melanda Taman Nasional Way Kambas

    Kebakaran Melanda Taman Nasional Way Kambas

    Sukadana (Lampost.co): Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Hutan Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Kebakaran tersebut terjadi di wilayah Seksi 1, Resort Susukan Baru.

    Berdasarkan informasi yang Lampost.co himpun, peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada Rabu, 20 Maret 2024, sekitar pukul 15.00 WIB.

    Saat ini anggota Polhut dan tim pemadam api dari Balai TNWK sedang dalam proses menuju ke lokasi kejadian. Kepala Seksi 1 Balai TNWK Jonfi mengungkapkan hal tersebut saat dikonfirmasi langsung Lampost.co, Rabu, 20 Maret 2024, petang.

    Jonfi mengatakan dirinya baru mendapat kabar terkait adanya kebakaran di wilayah Susukan Baru sekitar pukul 15.00 WIB.

    Mendapatkan informasi itu, lanjut Jonfi, pihaknya segera mengerahkan anggotanya untuk menuju lokasi kebakaran. Tim bergerak ke lokasi menggunakan kendaraan roda 2 dan mobil pemadam milik Balai TNWK.

    Jonfi mengaku belum bisa memberikan data luasan wilayah yang terbakar. “Karena masih dalam proses pemadaman.

    Dia menerangkan kobaran api masih terus membakar rumput ilalang yang kering dan semak belukar.

    “Karena angin kencang sehingga api dengan cepat menyebar. Kalau luasan areal yang terbakar belum bisa kami data. Karena ini kami masih fokus menyiapkan peralatan hendak menuju lokasi untuk memadamkan api,” ujarnya.

    Menurutnya, di wilayah tersebut sebenarnya sudah ada orang yang melakukan pemadaman api. Namun tidak sanggup kalau tidak dibantu dengan penambahan personel dan juga mobil pemadam.

    “Mereka yang di lokasi hanya menggunakan peralatan alami dan seadanya dengan menggunakan tangki semprot,” kata dia.

    Perihal penyebab kebakaran, Jonfi mengatakan jika kebakaran hutan merupakan persoalan klasik. Pihaknya menduga orang yang tidak bertanggung jawab sengaja membakar, dengan tujuan tertentu seperti perburuan.

    “Pasti penyebabnya kesengajaan melakukan pembakaran. Ini sudah masalah klasik. Tapi yang pasti kami sudah upaya semaksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang bahayanya melakukan aktivitas ilegal dalam hutan,” pungkasnya.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Mahout di Way Kambas Tewas Terinjak Gajah

    Mahout di Way Kambas Tewas Terinjak Gajah

    Sukadana (Lampost.co) — Seorang asisten mahout tewas terinjak gajah, sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa, 19 Maret 2024. Peristiwa pawang gajah itu terjadi di Camp Elephant Response Unit (ERU) Braja Harjosari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur.

    Korban adalah Ferdian Wana Pratama (23), warga Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhanratu, Lampung Timur.

    Kepala Resort Penet Balai TNWK, Sulis, menjelaskan peristiwa itu berawal saat mahout Ferdian menaiki gajahnya. Namun, dia terjatuh hingga terinjak gajah tersebut.

    “Saat itu korban bersama dua rekannya sedang ‘angon’ gajah jinak milik Balai TNWK. Korban yang terjatuh secara tidak sengaja terinjak gajah,” kata Sulis, kepada Lampost.co, Rabu, 20 Maret 2024.

    Peristiwa itu mengakibatkan korban mengalami patah tulang bahu bagian kanan dan tulang rusuk kanan. Atas peristiwa itu, dua rekan korban, yaitu Defrianto dan Supardi langsung menghubunginya dan menghubungi anggota Pam Swakarsa sekitar.

    BACA JUGA: Mengingat Kembali Kisah Gajah Dugul yang Mati di Way Kambas

    “Kami langsung bawang korban ke rumah sakit sekitar 12 kilometer dari lokasi kejadian. Korban sempat masih bernafas dan berbincang dengan rekannya, tetapi akhirnya meninggal,” kata dia.

  • Ditinggal Salat Tarawih, Asrama Laki-laki Ponpes Minhajut Thullab Ludes Terbakar

    Ditinggal Salat Tarawih, Asrama Laki-laki Ponpes Minhajut Thullab Ludes Terbakar

    Sukadana (Lampost.co): Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajut Thullab yang berada di Desa Braja Sakti, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, mengalami kebakaran, Senin, 18 Maret 2024, malam. Akibatnya si jago merah 1 asrama laki-laki hangus terbakar.

    Berdasarkan informasi, warga berhasil memadamkan api dapat setelah warga unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemda Lampung Timur membantu proses pemadaman. Bupati Lampung Timur, M Dawam Rahardjo juga turun langsung ke lokasi kejadian.

    Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran di Pondok Pesantren Minhajut Thullab. Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

    Pengasuh Ponpes Minhajut Thullab, Fahimul Fuad mengatakan api hanya membakar 1 gedung asrama laki-laki kelas VII. Ia menjelaskan titik api belum sempat menjalar pada gedung lainnya.

    “Dari 170 santri, terdapat 7 santri yang sedang berjaga di pondok. Karena sedang jadwal piket. Sisanya menjalankan salat tarawih di masjid yang jaraknya tidak lebih dari 100 meter dari pondok,” ujar Fahimul, Selasa, 19 Maret 2024.

    Menurutnya, jika tidak ada santri yang piket, Fahim memastikan api bisa menjalar ke gedung lainnya. Bahkan bisa membakar Puskesmas Way Jepara yang berada di sebelah Ponpes.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya beberapa pakaian dan peralatan mengaji anak-anak yang terbakar,” kata dia.

    “Selain dibantu masyarakat sekitar. Api berhasil dipadamkan oleh 3 unit mobil pemadam milik Pemda Lampung Timur. Terkait penyebabnya, saya belum bisa memastikan. Karena itu ranahnya pihak polisi yang melakukan penyelidikan,” pungkasnya.

    Sementara itu Bupati Lampung Timur, M Dawam Rahardjo, langsung turun ke lokasi kebakaran sebelum api padam. Menurutnya api benar-benar padam setelah tim Damkar mengerahkan tiga unit mobil pemadam.

    Dawam mengatakan akan menaruh armada mobil kebakaran dua unit di wilayah Way Jepara. “Ke depan akan kami upayakan penambahan mobil kebakaran. Khususnya di wilayah yang jauh dari Pemda seperti Way Jepara dan sekitarnya. Agar jika terjadi kebakaran segera teratasi,” kata Dawam.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Warga Binaan Rutan Sukadana Perdalam Ilmu Agama

    Warga Binaan Rutan Sukadana Perdalam Ilmu Agama

    Sukadana (Lampost.co) — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas llB Sukadana menggelar kegiatan pesantren kilat bulan suci Ramadhan terhadap warga binaan. Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari pada Masjid Miftahut Taubah Rutan Sukadana.
    .
    Saat ini Rutan Sukadana menampung sebanyak 487 warga binaan. Terdiri dari tahahan wanita sebanyak 6 orang dan tahanan pria sebanyak 481 orang.
    .
    “Sebelum resmi penutupan, kegiatan pesantren kilat diisi dengan kegiatan penyampaian materi tentang puasa ramadhan. Kemudian adab berpuasa, amalan puasa ramadhan dan hal yang berkaitan dengan puasa ramadhan,” Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Sukadana, Romzi B saat acara penutupan hari akhir pesantren kilat, Senin, 18 Maret 2024.
    .
    Pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran petugas Kemenag Lampung Timur. “Saya mewakili Karutan Sukadana mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran Kemenag Lampung Timur yang telah memberikan pembinaan kepada warga binaan kami selama tiga hari ini,” ujar Romzi.
    Pihaknya juga menjelaskan, dengan berakhirnya kegiatan pesantren kilat. Harapannya dapat menumbuhkan kesadaran untuk membangun pribadi muslim yang lebih baik bagi para Napi.
    .
    “Dengan adanya kegiatan seperti ini, tentunya sebagai bekal ilmu pengetahuan bagi para warga binaan. Kemudian ilmu yang tesebut nantinya bisa terterapkan dan terpraktekan dalam kehidupan sehari hari. Sebagai wujud nyata perubahan sikap dan kepribadian tengah-tengah keluarga dan masyarakat nantinya,” tandas Romzi.
    .
    “Semoga apa yang telah kita laksanakan selama tiga hari ini menjadi berkah untuk kita semua,” pungkasnya.
    .
    Terlihat juga perwakilan Kementrian Agama Kabupaten Lampung Timur, Kusnandar yang sedang mengisi materi keagamaan terhadap para napi. Warga binaan juga tampak antusias dan senang mendapatkan hadiah dari pertanyaan yang berhasil terjawab.
  • Bupati Dawam Atensi Peningkatan Kasus DBD 

    Bupati Dawam Atensi Peningkatan Kasus DBD 

    Sukadana (Lampost.co) — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) wilayah Lampung Timur terus mengalami kenaikan. Hingga saat ini tercatat 311 orang terjangkit kasus DBD. Kemudian 4 orang meninggal dunia (MD)
    .
    Bupati Lampung Timur, M Dawam Rahardjo melakukan kunjungan mendadak melihat langsung pasien terjangkit DBD pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana, Senin, 18 Maret 2024.
    .
    “Kami merasa prihatin melihat tren yang mengkhawatirkan terkait peningkatan kasus DBD. Saat ini mencapai 311 kasus dan meninggal empat orang,” ujar Dawam Rahardjo
    .
    Oleh sebab itu pihaknya mengajak masyarakat Lampung Timur untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.
    .
    “Kepada seluruh masyarakat Lampung Timur saya mengimbau agar selalu menjaga kebersihan lingkungan. Dan menghindari perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD,” jelasnya.
    .
    Kemudian, Dawam juga meminta kepada petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan intensif terhadap daerah-daerah yang rentan terhadap penyebaran DBD.
    .
    “Saya meminta kepada petugas kesehatan untuk segera melakukan fogging pada tempat-tempat yang rawan penyebaran nyamuk. Sehingga dapat mencegah penularan penyakit ini,” pungkasnya.
  • 10 Remaja di Lampung Timur Terjaring Razia Balap Liar 

    10 Remaja di Lampung Timur Terjaring Razia Balap Liar 

    Sukadana (Lampost.co) — Polres Lampung Timur menangkap 10 remaja hendak melakukan balap liar, sekitar pukul 17.00 WIB, Sabtu, 16 Maret 2024. Razia itu sebagai upaya meciptakan suasana kondusif di bulan Ramadan.

    Kapolres Lampung Timur, AKBP M Rizal Muchtar, mengatakan razia dilakukan di sepanjang Jalan Desa Toto Projo, Kecamatan Way Bungur. Kegiatan itu mengamankan enam unit motor dan 10 remaja yang balap liar.

    “Kami sebelumnya menerima laporan masyarakat tentang adanya kegiatan balap liar di seputar Desa Toto Projo,” kata Rizal, kepada Lampost.co, Minggu, 17 Maret 2024.

    Pihaknya akan terus melakukan razia secara masif selama Ramadan di berbagai lokasi berbeda setiap hari. “Tentunya berbeda lokasi setiap hari dan tidak menutup kemungkinan sampai ke desa-desa terdalam,” ujar dia.

    Apalagi, anak-anak muda itu lebih sering melakukan aksi balap liar saat Ramadan dengan menggunakan jalan umum. Hal itu membahayakan pelaku dan mengganggu pengguna jalan lainnya.

    BACA JUGA: Polsek Terbanggi Besar Patroli Bubarkan Balap Liar

    Dia mengimbau seluruh masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak remaja agar meningkatkan pengawasan.

    “Kami tidak dapat bekerja sendiri karena memerlukan dukungan dan kerja sama dari masyarakat untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban di Lampung Timur,” kata dia.

    Selain Lampung Timur, balap liar juga dilakukan para remaja di daerah lainnya, seperti Lampung Tengah dan Lampung Selatan. Aksi itu tengah meresahkan masyarakat.

  • Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Ternyata Penjual Ikan

    Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi Ternyata Penjual Ikan

    Sukadana (Lampost.co): Warga menemukan seorang pedagang ikan tergeletak di salah satu kamar mandi umum, Pasar Alang-Alang, Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.

    Warga menemukan korban di dalam kamar mandi sudah dalam keadaan meninggal pada Sabtu 16 Maret 2024. Kapolsek Labuhan Maringgai Kompol, Yusvin Argunan membenarkan hal tersebut kepada Lampost.co, Minggu, 17 Maret 2024.

    Kompol Yusvin menjelaskan bahwa identitas jenazah tersebut adalah Murhidin (55) warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.

    Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, korban dan anak menantunya berangkat dari Sekampung ke Labuhan Maringgai, untuk membeli ikan dan rencananya akan dijual kembali.

    Dia mengungkapkan saat berangkat korban terlihat dalam kondisi sehat. Tetapi saat sedang melakukan aktivitas membeli ikan di Pasar Alang-Alang, tiba-tiba korban mengeluh dadanya terasa sakit.

    “Anak menantunya, kemudian sempat membelikan obat masuk angin dan makanan, serta menyarankan agar korban untuk beristirahat di dalam mobil. Akan tetapi usai meminum obat, korban justru tetap melanjutkan aktivitas,” ujar Yusvin.

    Selanjutnya anak menantu korban, melanjutkan aktivitasnya membeli kebutuhan ikan di sekitar Pasar Alang-Alang. “Saat akan kembali ke mobil, anak menantu korban terkejut mengetahui warga ramai mengerumini ayah mertuanya sudah tergeletak tidak bernyawa,” kata dia.

    Atas kejadian tersebut, lanjut dia, petugas kepolisian dan tim medis Puskesmas Labuhan Maringgai segera turun ke lokasi kejadian. “Dari hasil pemeriksaan, tim medis menduga korban meninggal dunia akibat menderita sakit,” katanya.

    “Atas permohonan pihak keluarga, korban tidak dilakukan proses autopsi, karena akan segera dibawa pulang untuk proses pemakaman,” pungkasnya.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.