Category: Peristiwa

  • Gudang Peluru Armed di Bekasi Terbakar, Ada Ledakan

    Jakarta (Lampost.co)Gudang peluru Armed milik TNI di Bekasi, Jawa Barat, terbakar pada Sabtu malam, 30 Maret 2024. Akibat kebakaran itu menimbulkan ledakan.

    Melansir Metro TV, dari hingga pukul 22.28 WIB kobaran api masih menyala. Juga kepulan asap membumbung di angkasa. Terdengar suara warga yang menyebut bahwa ledakan akibat kebakaran itu membuat kawasan sekitar bergetar.  “Eh bergetar lho di sini,” sebut seorang warga dalam video itu.

    Sementara itu, petugas kebakaran Kota Bekasi menuju ke lokasi. Namun petugas kesulitan karena masih adanya ledakan di lokasi.

    Baca Juga: Warga Diimbau Antisipasi Kebakaran Rumah Saat Mudik

    Beberapa netizen di X mengunggah video peristiwa itu. Dari video yang diunggah akun @duwiry, di tengah kebakaran tiba-tiba terjadi ledakan sekitar pukul 18.00 WIB. Beberapa warga yang ada di video itu menyebut lokasi kejadian di Gudang Peluru Armed.

    Sementara itu, petugas belum bisa mendekat ke lokasi.

    “Kita belum bisa mendekat ke lokasi tadi kita sampaikan bahwa ledakan masih sering terjadi. Jadi tidak mungkin kita untuk merapat ke situ,” kata Kadispenad TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi, Sabtu, 30 Maret 2024.

    Gudang Amunisi

    Pihak TNI AD sudah meminta bantuan kepada aparat setempat untuk mengavakuasi warga. Pasalnya, gudang menyimpan berbagai jenis peluru berkaliber besar.

    Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjend TNI Mohamad Hasan menyatakan sejauh ini tidak ada korban jiwa. Ia meminta masyarakat yang menemukan barang seupa mortir tidak untuk menyentuhnya, tapi segera melaporkan ke pihak berwenang.

    Pangdam menyebut pihaknya belum dapat mendekat ke lokasi karena untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan adanya ledakan. “Nanti jika situasinya sudah mereda, kita baru masuk ke lokasi. Tapi gudang itu ada di bunker, jadi aman,” ujarnya.

  • Akibat Ngantuk, Mobil Expander Tabrak Suzuki Karimun hingga Masuk Parit

    Pringsewu (Lampost.co) — Satu unit mobil minibus Suzuki Karimun bernomor Polisi BE 1728 ANC terebur ke dalam parit sedalam dua meter. Peristiwa naas itu terjadi usai terlibat kecelakaan dengan mobil Mitsubishi Expander BE 1490 QB yang melaju dari arah berlawanan.

    Akibat peristiwa ini dua orang mengalami luka ringan, sedangkan dua lainya dalam kondisi sehat.

    Kasat lantas AKP Khoirul menjelaskan kecelakaan lalu lintas ini terjadi ruas jalan Lintas Barat Sumatera, Kelurahan Pajaresuk, Pringsewu Lampung, pada Sabtu (30/3/3034) pagi sekira pukul 07.30 Wib.

    Kecelakan ini melibatkan dua unit kendaraan terdiri dari minibus Suzuki Karimun Polisi BE 1728 ANC yang mengemudikan pasangan suami istri Nopilianto (47) dan Nani Lestari (46).

    Warga asal Bandar Lampung dan Mobil Mitsubishi Expander BE 1490 QB yang mengemudikan pasangan suami istri Ariyanto (85) dan Erni Munifaroh (83) warga Kecamatan Lumbu Kibang, Kabupaten Lampung Tengah.

    Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, saat kejadian mobil Suzuki Karimun melaju dari arah Pagelaran menuju ke Pringsewu dengan kecepatan sedang.

    Saat bersamaan dari arah berlawanan datang laju mobil Mitsubishi Expander dengan kecepatan tinggi, yang tiba-tiba langsung berbelok kekanan dan menabrak mobil Suzuki Karimun hingga terdorong dan tercebur ked alam parit.

    “Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun ke dua pengemudi mengalami luka ringan sedangkan dua penumpangnya tidak mengalami luka,” ujar AKP Khoirul bahri bahri mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya pada Sabtu siang.

    Menurut Kasat, kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah berhasil mengevakuasi dan membawa ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Pringsewu. Mobil Suzuki Karimun mengalami ringsek bagian depan sebelah kanan, dan sejumlah bagian lainya.

    Sedangkan mobil Suzuki Expander juga ringsek pada bagin depan sebelah kanan, kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

    Hasil Penyidikan

    Ia juga mengungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan, dugaan kecelakaan lalu lintas tersebut karena adanya kelalaian pegemudi Mitsubishi Expander.

    “Pengemudi Mitsubhisi Expander mengaku mengantuk, sehingga terjadi tidur singkat (microsleep) yang menyebabkan laju mobil yang ia kemudikanya tidak terkendali. Lalu menabrak mobil yang melaju dari arah berlawanan,” bebernya.

    Lebih lanjut ia mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan berkendara jika dalam kondisi lelah atau mengantuk. Hal itu demi mencegah terjadinya kecelakaan serupa.

  • Hewan Buas dari Hutan Lampung Barat Mangsa 2 Kambing Petani

    Liwa (Lampost.co) — Dua ekor kambing milik warga Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, tewas dengan kondisi tercabik-cabik. Hewan ternak itu diduga telah dimangsa hewan buas, sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat, 29 Maret 2024.

    Kambing mati itu terdiri dari satu indukan dan satunya anakan milik Jaswadi, petani di Pemangku Kalibata, Pekon Sukamarga.

    Pemangsa kambing itu juga menjebol dinding dapur rumah milik Asngadi yang lokasinya sekitar 30-40 meter dari kandang kambing Jaswadi.

    Dari dapur rumah Asngadi, hewan buas dari hutan sekitar Lampung Barat itu memakan minyak goreng. Sementara, pemilik rumah sedang menginap di rumah saudaranya saat kejadian.

    Anggota DPRD Lampung Barat asal daerah sekitar, Sugeng Hari Kinaryo Adi, mengatakan hewan buas yang memangsa kambing dan merusak rumah warga itu adalah beruang.

    BACA JUGA: Keluarga Korban Serangan Harimau Terima Bantuan

    “Kalau keterangan Polhut, harimau tidak mau makan minyak. Tapi, kalau beruang memakan minyak sayur dan garam. Sehingga, dugaan sementara yang memakan kambing itu beruang,” kata Sugeng.

    Atas kejadian itu, dia memberitahu pihak terkait dan meminta agar Polhut dan BKSDA untuk melakukan tindakan terhadap hewan buas yang memakan kambing itu.

    BACA JUGA: Masih Nihil, Tim Penanganan Harimau Lampung Barat Terus Bekerja

    “Jika dibiarkan nanti kembali memangsa kambing lainnya. Apalagi ternak ini salah satu sumber penghasilan petani,” ujar dia.

    Warga Makin Resah

    Meski begitu, petugas saat ini masih fokus melakukan penangkapan harimau. Sebab, masyarakat Suoh dan Bandar Negeri Suoh makin resah dan terancam.

    “Sebab, belum selesai urusan harimau yang memangsa manusia dan datang rombongan gajah yang merusak tanaman. Kini datang lagi beruang yang memakan ternak,” kata dia.

    Menurut dia, pemilik kambing itu sempat mendengar suara kambing sekitar pukul 03.00 WIB. Kandang kambing itu berada di kebun coklat belakang rumah. Namun, pemiliknya itu takut keluar memeriksa karena ancaman binatang buas.

    “Apalagi harimau pemangsa manusia hingga saat ini belum tertangkap. Pada siang hari, pemiliknya baru memeriksa kandang dan ternyata dua kambingnya mati dengan kondisi tercabik-cabik,” ujarnya.

    Sementara, di rumah Asngadi terdapat bekas cakaran di dinding dapur rumah. Namun, warga kesulitan mencari jejak atau tapak kaki hewan itu karena lokasi yang berbatu.

    Dia menambahkan, belasan kawanan gajah liar juga masih berada di sekitar danau minyak. Gajah-gajah itu keluar saat malam dan memakan tanaman petani.

    “Sampai sekarang, ada sekitar lima hektare kebun dan sawah petani yang terdampak gajah,” kata dia.

  • Sejumlah Ruas Jalan di Bandar Lampung Terendam Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah ruas jalan di Bandar Lampung tergenang banjir. Kondisi itu terjadi setelah hujan deras dalam beberapa jam lalu, Rabu malam, 27 Maret 2024.

    Banjir itu terjadi di Gang Lambang Jalan Nunyai, Jalan Palapa 10 dan Gang Minanga Jalan ZA Pagar Alam, Kecamatan Labuhan Ratu.

    Berdasarkan video amatir warga yang diterima Lampost.co, Jalan Sultan Agung, depan Transmart juga ikut tergenang air. Akibatnya pengendara yang melintas sedikit terganggu karena genangan air yang cukup tinggi hingga 20 centimeter.

    Seorang pengendara mobil, Riyo, mengatakan hujan deras terjadi di sebagian Jalan sekitar Bandar Lampung dengan intensitas yang cukup tinggi.

    “Jalan Sultan Agung juga cukup tinggi depan Transmart. Bahkan ada motor yang mogok atau mati mesin,” kata dia.

    BACA JUGA: BPBD Tanggamus Imbau Warga Waspada Banjir ROB

    Ia menilai banjir di Bandar Lampung itu akibat aliran dari saluran drainase tidak lancar. Akibatnya air meluap sampai ke jalan. “Airnya tumpah ke jalan karena drainasenya sempit atau ada yang tersumbat sehingga air tumpah ke jalan,” ujar dia.

    Ia berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera mengambil sikap untuk melebarkan drainase atau memperbaiki saluran air.

    “Ini kan air mengalir dari atas ke bawah. Kalau ada yang menyumbat pasti melebar dan jika tidak diperbaiki bakal banjir terus,” kata dia.

  • Supir dan Kernet Truk di Lampung Tengah Dibacok Rampok 

    Gunungsugih (Lampost co) — Supir dan kernet truk pengangkut pasir yang sedang melintas di Kampung Karang Endah , Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, dibacok menjadi korban perampokan.

    Korban Nuri dan Aan itu juga dibacok sekitar pukul 00.35 WIB, Rabu, 27 Maret 2024.

    Kedua korban warga Kampung Wates, Kecamatan Bumiratu Nuban itu terkena sabetan laduk di bagian kaki dan tangan. Sebab, keduanya tidak mau menyerahkan ponsel dan dompet kepada para pelaku.

    Korban Nuri mengaku kejadian itu berawal dari dua pelaku mengejar truk menggunakan motor. Pelaku memalangkan motor tepat di depan truk dan meminta korban turun dengan suara membentak sambil mengacungkan laduk.

    “Para pelaku meminta kami menyerahkan uang di dompet dan HP. Kalau tidak bakal mereka bacok,” kata Nuri.

    BACA JUGA: Tukang Parkir Difabel Dipukul dan Dirampok, Dua Pelaku Ditangkap

    Namun, kedua korban tetap tidak menuruti permintaan tersebut sehingga kedua pelaku turun dari motor dan berupaya membuka paksa pintu mobil.

    Kemudian, pelaku membacok kaki kanannya, sedangkan pelaku lainnya membacok kernetnya di tangan kiri. “Pelaku mengamuk, membuka pintu mobil, dan membacok kami,” ujar dia.

    Seorang warga, Maman, mengaku mendengar suara klakson mobil berbunyi keras tanpa henti. Kemudian dua orang menaiki motor dengan cepat dari arah truk yang posisi nyaris terperosok masuk lebung.

    “Suara klakson mobil membuat warga berhamburan menolong korban yang terkena bacokan dan masih di dalam mobil,” kata dia.

  • Rumah Petani di Tanggamus Ludes Terbakar saat Ditinggal ke Warung

    Kotaagung (Lampost.co) — Rumah petani di Dusun Repong Hanau, Pekon Pariaman, Kecamatan Limau, Tanggamus, ludes terbakar, sekitar pukul 19.00 WIB, Senin, 25 Maret 2024. Kebakaran kediaman milik Fikri (45) itu terjadi saat seluruh penghuninya pergi belanja ke warung.

    Kapolsek Limau, Iptu Dedi Yanto, menjelaskan kejadian itu bermula saat Fikri bersama istri dan dua anaknya pergi ke warung sekitar sekitar 3 kilometer dari rumah.

    Sebelum pergi, istri Fikri sempat memasak menggunakan tungku di rumah dan korban telah memastikan api di tungku sudah padam. Namun, mereka tidak memeriksa ulang sebelum meninggalkan rumah.

    “Saat kembali ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB, mereka melihat rumahnya ludes terbakar,” kata Dedi, kepada Lampost.co, Selasa, 26 Maret 2024.

    Kebakaran itu melahap sejumlah barang berharga, seperti pakaian, ponsel, dan uang tunai Rp400 ribu. Kemudian seluruh perabotan rumah pun hangus.

    BACA JUGA: 300 Hektar Lahan TNWK Terbakar Diduga Ulah Pemburu Liar

    “Akibatnya, korban mengalami kerugian sekitar Rp10 juta dan saat ini hanya tersisa pakaian di tubuh saja,” ujar dia.

    Menurutnya, dugaan awal penyebab kebakaran itu karena api dari tungku masak. Sementara, lokasi rumah di tengah kebun dan jauh dari pemukiman warga lainnya, serta tanpa sinyal listrik.

    Dia berharap kepada masyarakat sekitar dapat memberikan bantuan kepada korban. “Di tengah Ramadan ini, kami berharap warga sekitar dapat membantu meringankan beban Fikri dan keluarganya,” kata dia.

  • Gempa Magnitudo 2.0 Guncang Bandar Lampung

    Bandar Lampung (Lampost.co): Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 2.0 mengguncang Kota Bandar Lampung, Senin, 25 Maret 2024, sekitar pukul 20:40:50 WIB.

    Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=2,0. Episenter terletak pada koordinat 5.47 LS dan 105.24 BT, atau tepatnya berlokasi Barat Daya Bandar Lampung dengan kedalamam 3 km.

    “Gempa bumi pada kedalaman 3 km Barat Daya Bandar Lampung,” kata Kepala BBMKG Wilayah II, Hartanto dalam siaran resminya.

    Ia menjelaskan jenis dan mekanisme gempa bumi. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Tarahan.

    Dampak gempa bumi yang tergambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat. Gempabumi ini terasakan pada wilayah Telukbetung dengan Skala Intensitas II MMI.

    “Getaran terasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang tergantung bergoyang,” katanya.

    Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Hingga pukul 21:50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

    Ia merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat pertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Ojol Ditemukan Warga Tak Bernyawa di Poskamling Pahoman

    Bandar Lampung (Lampost.co): Seorang pengemudi ojek online (ojol) ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa di poskamling. Ojol ditemukan meninggal di gardu di Jalan Way Pengubuan, Pahoman, Bandar Lampung, Senin, 25 Maret 2024.

    Warna menemukan ojol yang meninggal di gardu dalam keadaan tidak menggunakan pakaian. Hanya ada kain yang menyelimuti tubuh pria dengan perawakan gemuk tersebut.

    Baca juga: Mobil Ringsek Usai Menabrak Motor Milik Ojol dan Pohon

    Warga sekitar, Agung mengatakan, warga sekitar kaget melihat korban yang berprofesi sebagai ojol tersebut sudah tidak bernyawa. Di sampingnya terdapat minyak kayu putih.

    “Pas kami lihat ada kain. Mulutnya mangap terbuka, pakai celana jeans pendek. Tadi ada tim dari Inafis Polresta Bandar Lampung datang,” katanya.

    Baca juga: Pengemudi Ojol Tolak Aturan Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM di SPBU

    Menurutnya saat kejadian, ada salah-satu warga yang kenal dengan korban dan langsung menghubungi keluarga korban. Korban berinisial A, merupakan warga Telukbetung Selatan.

    Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra membenarkan adanya penemuan ojol meninggal di gardu Poskamling. Menurutnya saat ini tim Inafis Polresta Bandar Lampung sedang mengidentifikasi korban.

    “Korban pembunuhan atau tidak kita belum tahu. Kalau lihat ciri-ciri awa, tidak ada luka-luka di tubuh korban. Namun masih kita identifikasi,” katanya.

    Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.

  • Mayat Pria Diduga ODGJ Ditemukan di Bawah Jembatan Liwa

    Liwa (Lampost.co)— Warga Lampung Barat digegerkan dengan penemuan mayat pria di bawah jembatan Seranggas Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat sekitar pukul 11:45, Senin, 25 Maret 2024.

    Warga menduga mayat tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Giman Prayugo warga Kelurahan Way Mengaku ketika hendak mencari rongsokan di bawah jembatan tersebut.

    Saat ditemukan, posisi mayat tersebut dalam kondisi badan setengah miring tertelungkup dengan kaki menekuk.

    Giman Prayoga mengaku saat turun ke bawah jembatan dan mencari rongsokan di seberang.

    “Ketika saya menuju ke arah tumpukan sampah lainya tiba-tiba terkejut karena melihat ada seseorang yang sedang tergeletak di sekitar tumpukan sampah,”kata Giman.

    Ia kemudian mendekatinya untuk memastikan kondisinya. Namun ketika mendekat ia melihat kondisinya sudah kaku. Karena itu, ia kembali ke atas jembatan,dan memberitahu Babinsa Suherno yang juga tetangganya.

    Selain menghubungi Babinsa, saksi juga memberitahu Bhabinkamtibmas Pasar Liwa. Kemudian, Babinsa langsung menuju lokasi bersama Kapolsek Bakikbukit. Tak lama kemudian informasi menyebar ke warga lainya.

    Sejumlah warga sekitar mengaku, melihat dari ciri-cirinya, mayat tersebut merupakan ODGJ yang sering terlihat keliling di wilayah Pasar Liwa. Terutama sekitaran lingkungan SPBU. Bahkan terakhir warga sempat melihatnya sedang berjalan dari arah Krui.

    “Kalau melihat dari pakaian dan ciri-cirinya, mayat itu adalah ODGJ. Sebab kami sudah sering melihatnya berada di sekitar SPBU Liwa namun sejak beberapa hari ini memang tidak pernah melihatnya,” kata dia.

    Atas kejadian itu, petugas dan tim Inafis Polres Lambar melakukan evakuasi menggunakan mobil ambulan Puskesmas. Kemudian membawanya ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Babinsa Pelda Suherno, mengaku setelah mendapat informasi itu langsung menuju lokasi sambil menghubungi Kapolsek Iptu Sabtudin.

    “Berdasarkan keterangan warga sekitar, mayat tersebut kesehariannya sering terlihat berada di sekitar SPBU dugaannya ODGJ. Bahkan ada kemungkinan kolong jembatan itu merupakan tempatnya tinggalnya,”pungkasnya.

  • Polisi Tangkap 4 Pelaku Pembunuhan Anggota Polres Lamteng

    Gunungsugih (Lampost.co) — Polisi telah menangkap 4 pelaku pembunuhan anggota Polres Lampung Tengah (Lamteng), Tengah Briptu Singgih Abdi Hidayat. Salah satu pelaku masih berusia 17 tahun berinisial AE warga Kota Gajah.

    Polisi menangkap pelaku AE ketika hendak kabur menggunakan mobil milik korban. Kasus pembunuhan anggota Resum Polres Lampung Tengah itu ditangani oleh Satreskrim Polres Lampung Tengah.

    “Kami telah mengamankan empat orang yang terkait dalam tindak pidana pembunuhan ini. Kami sedang mendalami peran masing-masing pelaku,” kata Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, Sabtu, 23 Maret 2024.

    Kapolres menerangkan bahwa sudah ada banyak petunjuk dalam kasus ini. Korban sudah ada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan outopsi. “Penanganan kasus ini kami tarik dari Polsek ke Polres untuk penyididikan lebih lanjut. Perkembangan kasus selanjutnya  akan kami rilis secara jelas. Sudah banyak pentujuk yang kami kantongi,” kata dia.

    Sebelumnya, jenazah Singgih ditemukan di sebuah kamar Losmen yang berada di Kampung Setia Bhakti, Kecamatan Seputih Banyak, Sabtu, 23 Maret 2024 sekitar pukul 08.00 WIB.

    Penjaga losmen, Iswanto (54), adalah yang pertama kali menemukan jenazah korban. Ia kemudian melapor kepada atasanya dan kemudian memghibungi Polsek Seputih Banyak.

    Pelaku membekap korban menggunakan kaos dalam (singlet). Sebelumnya korban dalam kondisi mabuk setelah menenggak minuman keras.

    Kapolres menerangkan, bahwa motif pembunuhan anggota Polres Lamteng itu karena pelaku ingin menguasai harta benda korban. Pelaku sudah merencanakan untuk mengajak korban, karaoke dan mabuk-mabukan. “Motifnya untuk memguasai harta benda korban. Pelaku menggunakam berbagai upaya, mulai dari memgajak korban bernyanyi di tempat karaoke hingga minum alkohol,” kata dua.

    Kapolres Lampung Tengah Andik Purnomo Sigit. (Foto: Lampost.co/Raeza Handanny Agustira)