5.191 Mahasiswa Unila akan Laksanakan KKN di 688 Desa

Bandar Lampung (Lampost.co) — Universitas Lampung (Unila) melepas sebanyak 5.191 mahasiswa untuk menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 1 di 688 desa pada Selasa, 2 Januari 2024.

Sejumlah mahasiswa tersebut nantinya akan melaksankan program kerja (progja) selama 40 hari. Adapun 5.191 mahasiswa tersebut tersebar di enam kabupaten. Rinciannya yakni Kabupaten Lampung Selatan 2.128 mahasiswa, Tanggamus 84 mahasiswa, Pesawaran 62 mahasiswa, Tulangbawang 826 mahasiswa, Mesuji 560 mahasiswa, Waykanan 1.485 mahasiswa, serta sebanyak 56 mahasiswa lainnya merupakan program KKN MBKM.

Rektor Unila, Lusmeilia Afriani mengatakan bahwa kegiatan KKN sangat penting untuk diikuti mahasiswa. Selain bisa mengimplementasikan ilmunya di masyarakat, KKN juga menurutnya merupakan bentuk keikutsertaan Unila dalam menjalankan tri dharma perguruan tinggi.

“Kami harap kerja sama ini akan memberikan kontribusi bagi pembangunan Provinsi Lampung,” ujar Lusmeilia saat memberikan sambutan pelepasan mahasiswa KKN di GSG Unila, Selasa, 2 Januari 2024.

Dirinya juga mengatakan selain menjalankan KKN reguler, pada Juli sampai Agustus nanti Unila bersama dengan perguruan tinggi di Lampung juga akan melaksankan program KKN berjaya. KKN berjaya merupakan program yang diusung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi di Lampung untuk bersama-sama membangun desa.

“Beberapa yang terlibat antara lain Itera, UIN Raden Intan Lampung, Unila, dan UBL. Ini momen bagus bagi mahasiswa untuk pengabdian melalui pengalaman belajar di masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi meminta kepada para mahasiswa agar bersungguh-sungguh dan serius dalam menjalankan progja selama KKN.

Melalui bidang keilmuan yang dimiliki, Arinal berharap mahasiswa mampu menemukan terobosan serta memaksimalkan potensi yang ada di desa tempatnya KKN.

Ia juga meminta kepada para mahasiswa untuk senantiasa berperilaku baik serta menjaga etika selama KKN. Hal ini menurutnya sebagai cerminan dari individu terpelajar yang segala tindakannya harus jadi cerminan masyarakat. “Bersikaplah yang sopan, sebab perilaku dan etika jadi cerminan dari seorang mahasiswa,” tandasnya.

Ricky Marly