Prevalensi Stunting 2023 Lampung Terendah Ketiga Nasional 

Bandar Lampung (Lampost.co) — Prevalensi stunting Lampung pada 2023 kembali membaik. Tingkat kasus persoalan kesehatan itu menempati urutan terendah ketiga secara nasional dengan angka 14,9 persen.

Angka itu menurun dari prevalensi stunting 2022, yaitu 15,2 persen. “Kami melaksanakan program-program untuk mencegah stunting yang sampai saat ini mencapai 14,9 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Edwin Rusli, Jumat, 29 Maret 2024.

Sementara Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Lampung, Eka Yuslita Dewi, menjelaskan Pemprov Lampung mendorong pelaksanaan delapan aksi konvergensi di 15 kabupaten/kota untuk terus menekan angka stunting.

“Kami dorong delapan aksi konvergensi penurunan stunting dan selalu memantau dari sisi evaluasinya,” kata dia.

Delapan aksi konvergensi tersebut, yaitu master ansit dan analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, dan peraturan bupati/walikota.

BACA JUGA: Pemkab Lamsel Audit Kasus Stunting

Kemudian pembinaan pelaku dan pemerintahan desa/kelurahan, pengukuran dan publikasi stunting, serta review kinerja tahunan.

Menurut dia, pihaknya juga terus menggalakan inovasi-inovasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Hal itu guna mengakselerasi pengentasan stunting.

“Kami punya program kebun, kandang, dan kolam yang penerapannya di sejumlah daerah, termasuk pendampingan penuh,” kata dia.

Pihaknya mengharapkan program itu mampu menjadi gerakan intervensi sensitif terhadap hal yang belum sepenuhnya mampu pemerintah daerah lakukan.

“Pengentasan stunting nantinya akan terintegrasi dengan musyawarah desa. Jadi, proses musyawarah pembahasan stunting bisa mulai dari level desa, kecamatan, kabupaten, kemudian di tingkat provinsi,” kata dia.