Sejarah Terukir! Polri Terima 2 Penyandang Disabilitas Pertama

SIPSS Polri

Jakarta (Lampost.co)–Polri resmi selesai melaksanakan penetapan hasil kelulusan seleksi tingkat pusat penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Polri TA 2024. Pertama dalam sejarah, dua peserta berkebutuhan khusus lolos dalam seleksi tersebut.

Kelulusan dua siswa disabilitas SIPSS Polri 2024 menjadikan seleksi tahun ini lebih istimewa. Mereka yang berhasil membuktikan mampu bersaing dan menjadi bagian dari Polri adalah Damara Prisma Suganda dan Hemriadi.

Damara merupakan seorang tuna daksa dengan kelainan pada tangan kanannya. Sementara Hemriadi yang mengalami kebutaan di mata kirinya. Mengutip Media Indonesia, ada 195 orang berhasil lolos dan resmi menjadi siswa angkatan SIPSS Polri Tahun Anggaran 2024.

Keberhasilan Damara dan Hemriadi merupakan wujud nyata komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mewujudkan kesetaraan bagi kaum berkebutuhan khusus. Hal itu sejalan dengan kebijakan Kapolri yang membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengikuti seleksi SIPSS Polri tahun 2024.

Karo Dalpers SSDM Polri, Brigjen Pol Nurworo Danang mengatakan bahwa hasil seleksi itu sesuai dengan Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor Kep 9/I/2024 tanggal 5 Januari 2024. Keputusna itu tentang penyelenggaraan SIPSS Tahun Anggaran 2024, Pembentukan Siswa SIPSS Tahun Anggaran 2024.

“Rencananya akan ada dua gelombang dengan jadwal pembukaan pendidikan Gelombang Pertama pada tanggal 5 Maret 2024. Gelombang Kedua pada tanggal 29 September, dengan keseluruhan kuota sejumlah 195 orang,” kata dia di Auditorium Cendikia, Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 1 Maret 2024.

Sementara, Kabagdiapers Biro Dalpers SSDM Polri, Kombes Pol Fadly Samad mengatakan proses seleksi SIPSS bagi penyandang disabilitas tidak berbeda dengan casis lainnya. Mereka harus melalui pemeriksaan administrasi, tes, dan penelusuran mental dan kepribadian (PMK) yang ketat.

“Sebanyak 195 siswa ini telah mengikuti seluruh rangkaian uji tes dan juga kompetensi sesuai dengan aturan yang ada. Tahun ini memang menjadi spesial, teman-teman disabilitas bisa mengikuti seluruh rangkaian seleksi SIPSS,” kata dia.
“Memang ini merupakan kebijakan pimpinan dalam hal ini Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) untuk gabung menjadi bagian Anggota Polri,” tambah Fadly.

Merasa Bangga

Setelah dinyatakan lolos, Damara dan Hemriadi akan mengikuti pendidikan SIPSS seperti casis lainnya. Nantinya, mereka akan mendapatkan penempatan sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya.
Damara dengan latar belakang pendidikan sarjana hukum, bercita-cita menjadi penyidik. Sedangkan Hemriadi, yang merupakan sarjana kedokteran, ingin mengabdikan diri sebagai dokter di Polri.
“Disabilitas ini memang inklusif ya. Nantinya teman-teman disabilitas akan ditempatkan sesuai dengan kompetensi mereka. Dokter ya menjadi dokter di Polri dan disabilitas fisik pada kaki ataupun tangan, mata, telinga, penempatannya akan menyesuaikan,” kata Fadly.
Kisah inspiratif Damara dan Hemriadi menjadi bukti bahwa tidak ada yang mustahil. Dengan kerja keras, semangat, dan dukungan dari berbagai pihak, merekandapat meraih cita-cita dan berkontribusi bagi bangsa.

Hemriadi, penyandang disabilitas yang mengalami kebutaan pada mata kiri, mengungkapkan rasa senangnya bisa menjadi bagian dari Polri.

“Sangat senang sekali, sampai saat ini saya belum bisa percaya bisa lolos ujian ini dan menjadi bagian dari Polri,” kata Hemriadi, yang merupakan sarjana kedokteran yang masuk melalui perwakilan Polda Sulawesi Barat (Sulbar).
Hal yang sama juga diungkapkan Damara, yang mengalami disabilitas pada tangan kanannya. Ia memberi semangat kepada teman-teman disabilitas lainnya untuk terus menanamkan semangat meraih cita-cita, termasuk yang memiliki cita-cita menjadi Anggota Polri.
“Untuk teman-teman disabilitas di luar sana, tetap semangat menggapai cita-cita. Buktikan kita tidak kalah dengan teman-teman dengan fisik normal,” tegas Damara.
“Saya tidak pernah membayangkan sama sekali menjadi Anggota Polri. Karena disabilitas itukan tidak mungkin. Karena jadi Anggota Polri ada goresan saja tidak bisa. Inikan saya kelihatan (kekuarangan pada tangan),” kata dia.
“Karena memang saya dari dulu ingin jadi Anggota Polri. Dan Polri membuka kesempatan pada disabilitas di tahun ini (2024). Terima kasih Pak Kapolri,” ucap Damara dari Sukoharjo mewakili Polda Jawa Tengah (Jateng).