Ujian Promosi Doktor, Kadisdik Sulpakar Angkat Disertasi Pendidikan Antikorupsi

Kepala Dinas Pendidikan Lampung Sulpakar

Bandar Lampung (Lampost.co): Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Lampung, Sulpakar akan menjalani ujian promosi doktor pada program studi doktor pendidikan FKIP Unila, Jumat, 23 Februari 2024.

Dalam promosi gelar doktornya itu, Sulpakar mengangkat disertasi dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Keteladanan Berbasis Trilogi Pendidikan yang Dimediasi Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Pendidikan Antikorupsi”.

Ujian Promosi Doktor Promovendus Sulpakar akan berlangsung pada pukul 08.00 WIB di GSG Unila. Berbagai persiapan telah dimatangkan untuk kelancaran acara, termasuk penunjukan Kaprodi Magister Administrasi Pendidikan FKIP Unila Hasan Hariri sebagai promotor. Dekan FKIP Unila Prof Sunyono dan peneliti senior BRIN Prof. R Siti Zuhro akan bertindak sebagai co-promotor dan penguji eksternal.

Dari pantauan Lampost.co, papan ucapan selamat untuk Sulpakar bertebaran menghiasi sepanjang jalan pintu masuk utama sampai Gedung Rektorat Unila. Hal ini menunjukkan antusiasme dan dukungan dari berbagai pihak terhadap pencapaian Sulpakar dalam menempuh pendidikan doktornya.

Ujian promosi doktor ini merupakan momen penting bagi Sulpakar untuk menunjukkan hasil penelitiannya dan mendapatkan gelar doktor. Persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak dapat mengantarkan Sulpakar meraih kesuksesan dalam ujian ini.

Apresiasi

Prof Sunyono selaku dosen pembimbing 2 dari Sulpakar menyebut bahwa dia sangat mengapresiasi judul disertasi oleh Sulpakar.

Dalam disertasi Sulpakar itu, menurutnya berupaya untuk menyadarkan pendidikan antikorupsi yang termediasi melalui konsep trilogi pendidikan milik Ki Hadjar Dewantara.

Dalam konsep trilogi pendidikan ini, Ki Hadjar merumuskan pijakan dalam pengelolaan pendidikan pada perguruan taman siswa. Seperti halnya mengenal tujuan pendidikan dengan kalimat Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

“Beliau ingin menitikberatkan bahwa untuk membentuk seseorang menjadi antikorupsi perlu ada bentuk contoh, ataupun teladan dari pemimpin. Tidak cukup hanya dengan manajerial yang bagus. Tapi dia harus punya keteladanan. Insyaallah pendidikan antikorupsi itu akan berhasil,” ujar Sunyono, Kamis, 22 Februari 2024.

Ia menyebut bahwa merupakan sebuah kebanggaan dari FKIP Unila bisa melahirkan doktor yang memiliki latar belakang seorang birokrat murni. Tidak banyak menurutnya pejabat publik yang berani mengangkat isu pendidikan antikorupsi sebagai bahan penelitiannya.

“Karenanya, saya rasa ini tidak hanya jadi pegangan bagi kepala sekolah saja, tapi seluruh instansi secara nasional,” kata dia.

Reporter: Ihwana Haulan