PBB Sebut 158 Staf UNRWA Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Gaza (Lampost.co)–Serangan Israel ke Gaza kian brutal. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA memastikan total 158 pegawainya di Jalur Gaza telah tewas akibat serangan udara Israel.

“Pada 15 Februari, jumlah total rekan UNRWA yang terbunuh sejak awal permusuhan telah mencapai 158 orang, atau meningkat dua orang sejak laporan terakhir UNRWA,” kata badan tersebut dalam sebuah laporan di hari Jumat, 16 Februari 2024.

Peningkatan serangan udara di kota Rafah di Gaza selatan semakin mengkhaatirkan dan semakin menghambat operasi kemanusiaan.”Hampir 1,5 juta orang berada di Rafah, enam kali lipat jumlah penduduk dibandingkan sebelum 7 Oktober,” kata UNRWA, mengutip dari laman Anadolu Agency, Sabtu, 17 Februari 2024.

Badan tersebut juga menunjukkan bahwa “jumlah truk yang memasuki Gaza masih jauh di bawah target 500 truk per hari, dengan kesulitan signifikan dalam membawa pasokan melalui Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dan Rafah.”

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan kilat kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 28.775 orang, melukai lebih dari 68.552 lainnya, dan menyebabkan kehancuran massal serta memicu kekurangan kebutuhan pokok.

Sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan awal Hamas.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk di wilayah terkepung tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak atau hancur, menurut estimasi PBB.

Israel dituduh telah melakukan genosida dalam kasus yang dilayangkan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ).

Keputusan sementara di bulan Januari lalu telah memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida serta mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sri Agustina