Empat Remaja Diamankan Polisi Usai Terlibat Perang Sarung di Pringsewu

perang sarung

Pringsewu  (Lampost.co) –Perang sarung kembali terjadi di wilayah Pringsewu. Sebelumnya perang sarung terjadi di wilayah Kecamatan Gadingrejo, kini Polres Pringsewu bersama warga kembali mengamankan sejumlah remaja perang sarung di Kecamatan Pagelaran, Dusun Ngadirejo, Pekon Lugusari pada Kamis (21/3) dini hari.

Atas peristiwa tersebut empat remaja berstatus pelajar SMA dan SMK saat ini telah diamankan. Ke empatnya adalah AA (16), IH (17), GM (18) dan RE (16).

“Dari empat pelaku yang kami amankan ini, tiga pelajar berasal dari SMA 1 Pagelaran, sedangkan satu lainya berasal dari SMK YPT Pringsewu,” ujar Kapolsek Pagelaran, AKP Hasbulloh.

Kapolsek menjelaskan, Perang sarung tersebut melibatkan puluhan remaja dari dua kelompok yang berbeda. Setelah sebelumnya saling tantang dan janjian melalui akun media sosial.

Kapolsek menambahkan, dalam peristiwa ini pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Yaitu empat helai sarung yang sudah termodifikasi dan tiga unit sepeda motor.

Ia juga mengungkapkan, ke empat pelaku perang sarung berikut barang bukti telah diamankan di Mapolsek Pagelaran untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.

Peran Orang Tua

Terpisah Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya mengimbau masyarakat khususnya para remaja untuk tidak melakukan perilaku negatif. Seperti tawuran karena selain dapat membahayakan keselamatan diri sendiri juga merugikan orang lain.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para orang tua untuk lebih mengawasi keberadaan dan aktivitas anak-anaknya. Demi keamanan dan keselamatan.

“Kami meminta kepada para orang tua juga untuk memastikan bahwa sebelum pukul 22.00 Wib anak-anaknya sudah berada di rumah.

Jangan sampai karena lepas pengawasan, anak terlibat tawuran atau tindak pidana dan kemudian menjadi korban.

Ia mencontohkan, kasus tawuran perang sarung yang memakan korban jiwa terjadi di Kecamatan Kalianda Lampung Selatan pada Senin (18/3/2024).

Dua kelompok remaja saling perang sarung yang akhirnya mengakibatkan seorang pelajar SMP berinisial LRF tewas.

Mengantisipasi hal serupa terjadi di Pringsewu, AKBP Benny menyoroti pentingnya peran orang tua, sekolah dan lingkungan sekitar.

“Upaya pencegahan baik melalui imbauan dan patroli sudah rutin kami lakukan. Namun kalau orang tua tidak mendukung peran aktif, keluarga, sekolah dan lingkungan tentunya tidak maksimal,” pungkasnya.