Puluhan Hektare Sawah dan Jalan Penghubung Kalirejo Lampung Tengah Rusak Diterjang Banjir

Jalan Penghubung Terputus

Gunungsugih(Lampost.co): Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lampung Tengah, membuat air Way (Sungai) Wayah meluap, mengenanggi puluhan hektare sawah dan merusak jalan penghubung antara Kecamatan Kalirejo dan Padangratu.

Kepala kampung Sridadi, Kecamatan Kalirejo, Adi Saputro mengatakan, hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (24/2/2024) dan Minggu (25/2/2024) menyebabkan air Kali Wayah meluap menerjang puluhan hektare sawah dan merusak jalan penghubung antarkecamatan di wilayah Barat Lampung Tengah.

“Air dari Kali Wayah meluap, mengenanggi tanaman padi milik petani. Sehingga padi rusak akibat hujan yang terjadi dua hari lalu,” kata Adi, Senin, 26 Februari 2024.

Ia menjelaskan tidak hanya lahan tanaman padi yang terdampak banjir. Namun, dia juga memperkirakan tanaman jagung dan singkong, seluas puluhan hektare juga rusak akibat terendam air selama dua hari terakhir.

“Dari data yang masuk, tanaman padi yang rusak seluas 20 hektare dan beberapa hektare lagi tanaman lainnya,” katanya.

Selain itu, genangan air juga merusak dan memutus jalan penghubung yang baru dibangun warga setempat pada bulan lalu. “Jalan yang terputus ada sepanjang 10 meter. Itu dibangun menggunakan anggaran dana desa tahun 2024.

Dia mengaku, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan BPPD Lampung Tengah, untuk mengantisipasi korban jiwa dan mendata kerugian material akibat banjir tersebut.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap banjir dan angin puting beliung saat menghadapi musim penghujan saat ini.

Banjir Bandar Lampung

Banjir juga melanda Bandar Lampung pada Sabtu, 24 Februari 2023 mengakibatkan dua tanggul dan tiga rumah warga jebol. Tanggul yang jebol memperparah banjir di beberapa kelurahan.

Camat Rajabasa, Hendry Satria Jaya mengatakan dua tanggul penahan air yang jebol berada di Kelurahan Rajabasa Raya Perumahan Gelora Persada dan Rajabasa Pramuka.

“Tanggul ada di Rajabasa Raya perumahan Gelora Persada itu bukan karena hujan tapi karena debit air tinggi itu kiriman. Curah hujan turun tapi karna debit air tinggi jadinya jebol,” katanya, Senin, 26 Februari 2024.

Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.