Dampak Musim Kemarau, Petani Pepaya di Lamteng Sedot Air Sejauh 1 Km

Gunungsugih (Lampost.co) – Kekeringan yang semakin meluas menjadi ancaman serius bagi petani di Kampung Sangga Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Lampung Tengah. Mereka terpaksa mengambil langkah ekstrem dengan menyedot air dari embung sejauh satu kilometer untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman.

“Kami terpaksa harus menyedot air dari embung yang berjarak sekitar satu kilometer dari lahan pertanian kami agar tanaman tetap hidup hingga masa panen,” ujar Wayan, salah seorang petani pepaya, Selasa, 31 Oktober 2023.

Musim kemarau yang telah berlangsung selama beberapa bulan, menurutnya, merupakan yang terparah dalam lima tahun terakhir ini. Dampaknya terasa, dengan ratusan hektare lahan pertanian dan lahan peladangan di wilayah kampung mengalami kekeringan, dan banyak tanaman yang mati karena kurangnya curah hujan, ditambah dengan pasokan air dari sistem irigasi yang mati total.

Untuk menjaga tanaman yang sudah ditanam agar tetap hidup hingga panen, petani terpaksa merogoh kocek lebih dalam. Mereka harus mengeluarkan tambahan biaya seperti sewa pompa air, pembelian solar, dan juga harus membeli pipa paralon dengan jumlah yang cukup besar, mengingat air dari lebung dan embung setempat berjarak sekitar satu kilometer.

“Jika diperinci, biaya tambahan ini cukup besar. Harga pipa paralon sekitar 1 juta per 100 meter, sedangkan yang dibutuhkan mencapai 1000 meter, atau sejauh satu kilometer. Jadi, jika totalnya, biaya pembelian pipa paralon mencapai 10 juta, belum lagi biaya sewa mesin penyedot air,” kata dia.

Kepala Sangga Buana, Komang Widasta, menjelaskan bahwa kampung mereka selama ini menjadi salah satu pusat holtikultura di Kabupaten Lampung Tengah. Mereka terutama menanam pepaya dan sayuran sebagai unggulan, dan selama musim kemarau, petani mengandalkan air dari embung dan lebung untuk menyiram tanaman mereka.

Sebagai perwakilan masyarakat dan petani di wilayah ini, ia berharap pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dapat memberikan perhatian khusus kepada nasib para petani dengan memberikan bantuan berupa sumur bor. Hal ini akan sangat membantu para petani mendapatkan pasokan air, sehingga mereka tidak akan mengalami kesulitan dalam berkebun selama musim kemarau.

Deni Zulniyadi