Komunitas Yuk Ngaji Lampung (YNL) Mengadakan Kegiatan Kajian Islam

Komunitas Yuk Ngaji Lampung (YNL) mengadakan kegiatan kajian Islam yang dikemas dalam acara cerita dan ngobrol, SATPAM (Sangking Ngga Ada Tempat Cerita Masalah) pada Minggu (28/1).

Acara yang digelar di Cafe Notiz Hut, Sukarame itu dihadiri oleh 20 peserta, dari anggota YNL, mahasiswa, juga peserta umum.

Annisa Nursyafitri Utami, salah satu tim YNL menuturkan tujuan diadakan acara hari ini adalah untuk mengatasi berita dari kalangan generasi zilenial yang mengalami Quarter Life Crisis (QLC).

“YNL ingin memberi tempat dan kesempatan untuk teman-teman yang lain supaya bisa meluapkan yang tertahan dan sharing pengalaman hidup dari sudut pandang mereka yang bercerita”, katanya saat diwawancarai.

Lebih lanjut Annisa menjelaskan banyak sesuatu yang tertahan karena seseorang kebingungan bagaimana cara untuk meluapkan apa yang dirasakannya.

“Di segmen ini sender (pengirim pesan) bercerita tanpa harus diketahui personalnya, sehingga dengan adanya privasi sender bisa lebih leluasa bercerita meluapkan apa yang dirasakan,” katanya.

Dalam acara SATPAM ini YNL menghadirkan Ustazah Umi Sari Nadhiroh sebagai pembicara yang membacakan pesan curhat yang sudah dikirimkan peserta, kemudian akan ditanggapi dan diberikan solusi secara Islam.

“Pentingnya ilmu, kita perlu belajar, belajar, dan belajar. Kita hanya perlu fokua dengan waktu kita, pelan-pelan asal sampai pada titiik yang kita tuju”, katanya saat menanggapi persoalan insecure yang dikeluhkan peserta.

Manusia hanya perlu melakukan ikhtiar yang terbaik dan mengevaluasi rencana yang sudah direncanakan untuk mencapai suatu tujuan.

“Berubah dan berikhtiar dengan melibatkan Allah, kemudian menyerahkan hasilnya juga kepada Allah. Karena hasil yang menjadi ranah Allah, sementara yang menjadi ranah kita adalah ikhtiarnya,” jelasnya.

Ustazah Umi Sari Nadhiroh juga mengkhawatirkan generasi zilenial saat ini yang menjadikan materi sebagai segalanya, bahkan sebagai tujuan. Untuk itu ia mengatakan harusnya seseorang melakukan pencarian terhadap tujuannya didunia dan kemudian memahaminya.

“Jangan sampai kita menyalahi aturan Allah untuk mencapai kesuksesan. Allah sudah menciptakan manusia dengan potensinya masing-masing. Kita ingat lagi siapa yang mengatur skenario kehiduupan ini,” tutupnya.