Pembayaran THR Idulfitri Beri Multiplier Efect Tinggi untuk Perekonomian Masyarakat

Bandar Lampung (Lampost.co): Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan pendapatan nonupah yang wajib oleh perusahaan atau instansi bayarkan kepada pekerjanya. Pembayaran THR menjelang hari raya keagamaan di Indonesia.

Pengamat kebijakan publik Unila, Prof Marselina mengatakan, bahwa pembayaran THR pada momentum hari raya Idulfitri berpotensi memberikan dampak multiplier efect yang tinggi bagi perekonomian masyarakat.

Guru Besar FEB Unila itu menjelaskan pembayaran THR dari perusahaan kepada karyawan, membuat kegiatan ekonomi masyarakat di berbagai sektor turut mengalami peningkatan.

“Daya beli masyarakat menjadi meningkat, perputaran uang meningkat, produksi dalam negeri meningkat. Ini luar biasa, THR ini multiplier efeknya sangat signifikan dan sangat tinggi untuk perekonomian,” ujar Marselina, Selasa, 26 Maret 2024.

Kemudian dampak positif lainnya, kata dia, adalah adanya pemerataan perekonomian sampai ke daerah-daerah perkampungan. Budaya mudik (pulang kampung) yang biasa menjadi tradisi masyarakat pada hari raya, membuat perputaran uang dan aktivitas ekonomi menjadi merata ke berbagai wilayah selain kota.

“Dan ini tidak terjadi di negara lain. Tapi kalau di Indonesia ini kan menyebar. Jadi pergerakan ekonomi bisa sampai ke kampung-kampung, sehingga pemerataannya bisa terjadi,” katanya.

Aturan mengenai pembayaran THR, menurutnya, sudah diatur dalam Perpres yang menyebutkan bahwa pembayaran THR paling lambat H-7 hari raya. Semua perusahaan harus mematuhi aturan ini.

“Karena ini terkait juga dengan efektivitasnya, H-7 itu sudah paling pas. Karena mereka juga harus pulang kampung. Mereka harus memesan tiket. Dan saya rasa itu sudah bijak,” ujarnya.

Selain itu, jika masyarakat menemukan adanya perusahaan yang belum membayarkan THR sesuai dengan ketentuan. Maka, bisa melakukan pelaporan melalui Disnaker untuk selanjutnya ditindaklanjuti.

“Disnaker kemudian bisa memberikan teguran kepada perusahaan. Karena harus menegakkan aturan. Jadi mereka (pekerja) yang belum mendapat THR harus laporan,” ungkapnya.

Bijak Kelola Uang THR

Menurutnya, pencairan THR kerap kali melahirkan euforia tersendiri bagi masyarakat. Untuk itu, Marselina meminta agar masyarakat bersikap bijak dalam mengelola keuangan THR.

Supaya penggunaannya efektif, ia menyarankan agar masyarakat rumah tangga sudah mulai memilah dan memilih skala prioritas. Kebutuhan jangka panjang setelah hari raya juga menurutnya adalah sesuatu hal yang penting untuk perperhatikan.

“Jangan sampai pulang bengong (enggak pegang uang). Karena kita itu libur selesai di tanggal tua, udah habis-habisan di kampung. Maka perlu bijak pascalebaran. Jangan terlalu jor-joran,” ucapnya.

Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.