Jakarta (Lampost.co)–Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan pengendalian demam berdarah dengue (DBD) butuh kolaborasi kuat antara pemerintah da masyarakat. Pemerintah daerah harus meningkatkan kecepatan pencegahan dan penanganan, untuk menekan angka kematian.
“Kecepatan penanganan kasus DBD salah satu kunci untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian. Harus ada penanganan yang menyeluruh menghadapi lonjakan kasus DB di sejumlah daerah,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Maret 2024.
Catatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyebutkan penyebab peningkatan kasus yaitu vektor nyamuk DBD yang belum terkendali. Selain itu juga terjadinya masa pancaroba atau peralihan musim.
“Langkah mengubur, menguras dan menutup (3M) tempat penampungan air serta barang bekas belum menjadi kebiasaan masyarakat,” kata Lestari.
Hingga akhir Februari 2024, Kemenkes mencatat terdapat 16.000 kasus DBD di seluruh Indonesia dengan 124 kasus kematian. Menurut Lestari, kebijakan yang tepat sangat penting dalam menghadapi peningkatan kasus DBD di sejumlah daerah.
“Siklus peningkatan kasus DBD yang terjadi sejatinya bisa diantisipasi dengan baik. Pemerintah pusat dan daerah dapat melakukan langkah-langkah antisipasi dengan konsisten. Mengajak masyarakat melakukan gerakan 3M dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal,” kata Lestari.
Selain itu, tambah Lestari, sosialisasi terkait gejala dan langkah antisipasi bila ada keluarga yang terkena DBD juga harus masif. Sehingga pertolongan pertama dapat segera dilakukan dengan tepat.
“Kami erharap pemerintah melakukan kajian yang menyeluruh dalam upaya mengendalikan atau mengehentikan penyebaran DBD,” kata Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.