BPBD Tanggamus Imbau Waspada Sembilan Kecamatan Teridentifikasi Rawan Bencana

Kotaagung (Lampost.co) — Memasuki musim penghujan, BPBD Kabupaten Tanggamus menghimbau agar masyarakat rutin gotong royong setiap hari Jum’at dengan membersihkan sampah, gorong-gorong, dan saluran drainase.

Hal terebut dilakukan guna melakukan antisipasi bencana banjir yang mungkin saja terjadi di musim penghujan.

Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD Tanggamus, Hendarman Wahid, mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Lampung (BMKG) menganalisis prakiraan curah hujan pada bulan November 2023 sampai dengan puncaknya bulan Januari 2024.

“Sebagai tindak lanjut informasi tersebut maka kita perlu waspada terhadap potensi bencana meteorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang yang melanda wilayah Kabupaten Tanggamus,” kata dia, Selasa, 14 November 2023.

Ia menghimbau dan mengkondisikan warga untuk dapat menyiapkan diri dan lingkungan dalam menghadapi musim hujan dengan selalu memantau kondisi terkini di lapangan serta menyebarluaskan informasi peringatan dini (curah hujan dan potensi risiko wilayah genangan).

“Meningkatkan Koordinasi dengan Instansi atau lembaga terkait kesiapsiagaan terutama di daerah rentan dan rawan bencana serta melakukan penyiapan tempat evakuasi atau lokasi pengungsian,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan personil piket setiap hari. Bahkan, langsung mensiagakan seluruh anggota dalam situasi masuk penghujan atau kondisi ekstrim. Kemudian, mensiagakan alat peralatan.

“Kami juga melakukan pemantauan ketinggian air lawat CCTV yang masih dalam tahap pengerjaan. Kemudian, sosialisasi dengan mitra PMI Tanggamus tentang simulasi bila terjadi banjir,” jelasnya.

Hendarman menambahkan, pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana di Kabupaten Tanggamus yakni, Kecamatan Semaka, Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Kotaagung, Kecamatan Kotaagung Barat, Kotaagung Timur, Kecamatan Limau, Kecamatan Cukuh Balak, Kecamatan Kelumbayan, dan Kecamatan Kelumbayan Barat.

“Sembilan kecamatan itu diidentifikasi sebagai daerah rawan banjir bandang dan tanah longsor,” katanya.

Atika Oktaria