Tag: BANDARLAMPUNG

  • Pemprov Lampung Gelar Operasi Pasar Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru

    Pemprov Lampung Gelar Operasi Pasar Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar operasi pasar di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung pada Rabu, 15 November 2023. Berbagai komoditas dijual dengan harga lebih murah.

    Kepala Disperindag Provinsi Lampung, Elvira Umihanni mengatakan operasi pasar digelar untuk mencegah lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    “Ini untuk mengoptimalkan pengendalian harga menjelang Nataru. Kita mulai gelar di awal November ini,” ujar dia kepada Lampost.co saat meninjau kegiatan operasi pasar.

    Penurunan stok beberapa komoditas pokok di pasar menjelang Nataru dinilai dapat menimbulkan potensi permainan harga dalam rantai pasok. Oleh karena itu, pihaknya gencar melakukan operasi pasar guna memitigasi hal tersebut.

    Dalam gelaran operasi pasar itu, Disperindag Lampung menghadirkan beberapa komoditas yang rentan mengalami lonjakan harga, seperti minyak goreng, gula pasir, beras medium, dan cabai merah.

    “Gula putih Rp12 ribu, minyak goreng Rp12,5 ribu, cabai merah kualitas super Rp65 ribu per kilogram, beras medium SPHP dari Bulog Rp.52, 5 ribu,” tuturnya.

    Komoditas lain yang berpotensi mengalami lonjakan harga yakni telur ayam, saat ini tengah dalam pemantauan Disperindag.

    “Telur sedang kita amati. Kalau dalam satu atau dua minggu naik harganya, nanti kita gelar juga (untuk komoditas telur),” kata dia.

    General Manajer BUMD Wahana Raharja, Jefri Afrizal merincikan jumlah pasokan komoditas yang disediakan dalam operasi pasar tersebut, yakni minyak goreng 3.600 liter, gula putih 1 ton, dan cabai 60 kg.

    “Jadi Pemprov memberikan subsidi ke komoditas minyak goreng dan gula pasir masing-masing sebesar Rp2.500/kg. Sedangkan untuk cabai disubsidi Rp10 ribu/kg,” tuturnya.

    Putri Purnama

  • Untitled post 11901

    Bandar Lampung (Lampost.co)–Pedagang pakaian di Pasar Tengah, Kota Bandar Lampung mulai tergerus kemajuan teknologi. Saat ini pedagang dipaksa untuk mampu melawan perkembangan e-commerce yang menawarkan harga lebih terjangkau.

    Salah satu pedagang pakaian di Pasar Tengah, Bandar Lampung, Putri (19) mengatakan bahwa saat ini pembeli yang berbelanja langsung ke lapaknya semakin sepi. Ia menduga hal itu merupakan dampak dari mudahnya berbelanja melalui online shop.

    “Kalau sekarang agak berkurang yang beli. Dampak online shop ada, tapi ada juga konsumen yang mau lihat barang secara langsung ya ke pasar,” kata dia saat ditemui Lampost.co pada Selasa, 14 November 2023.

    Putri mengatakan bahwa untuk mengatasi permasalahan itu, ia mencoba untuk membuka penjualan secara online di beberapa e-commerce yang tersedia.

    Berbeda dengan Hartati (35) pedagang baju kaki lima di Pasar Tengah, Bandar Lampung. Ia mengaku tidak tertarik dengan e-commerce karena tidak menguasai teknologi. Ia memilih menjual baju harian saja.

    “Saya jualnya barang harian jadi biasa saja, harganya juga standar hanya Rp35rb-an, tapi kadang ada sih pembeli yang banding-bandingin harga dari online shop tapi biasanya pada ngeluh barangnya nggak sesuai,” kata dia.

    Hartati mengatakan meski keadaan penjualannya sepi, namun peluang untuk mendapatkan cuan masih terbuka lebar. Apalagi sebentar lagi memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

    “Apalagi kalau ada pelanggan dari luar daerah, pasti ada saja keuntungannya,” kata dia.

    Putri Purnama

     

  • Fenomena Petani Buang Hasil Produksi Harus Segera Ditangani

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Anjloknya harga tomat membuat petani di Liwa, Lampung Barat mengeluh. Bahkan ada yang membuang hasil panen serta membiarkan produknya membusuk begitu saja. Hal itu dilakukan karena harganya hanya berkisar Rp700-1.000/kilogram.

    Ekonom Unila Yoke Moelgini menyoroti fenomena tersebut. Menurutnya, hal itu adalah wujud protes petani karena kecewa atas kerugian yang mereka alami.

    Inilah yang dilakukan para istri Arab ketika suami mereka sibuk!

    “Bisa dibilang ini bentuk protes petani ya. Produksi itu kan pakai biaya, kalau sampai harga jual nggak sebanding kan merugi, itu parah sekali,” kata dia.

    Menurutnya, produk pertanian bersifat perishable atau mudah rusak. Sedangkan, belum banyak petani di Lampung yang memiliki alat penanganan pascapanen mendukung.

    “Penanganan pascapanen supaya bisa awet itu kan harus pakai alat, alat itu rata-rata pakai listrik dan harus dibeli, sehingga pengeluaran petani makin besar,” kata dia.

    Pemerintah harus memiliki solusi yang berkelanjutan. Pendampingan dan fasilitasi menjadi hal yang tak kalah penting selain pengendalian harga.

    “Ke depannya (pemerintah) harus memetakan di Lampung ini wilayah mana lalu identik dengan komoditas apa. Sehingga bisa dibuat program agar kejadian serupa (harga terlalu anjlok) tak terjadi lagi. Misalnya, memfasilitasi pengetahuan ke petani soal pascapanen. Menjembatani petani dengan perusahaan pengolahan. Bukan yang hanya sebatas edukasi, tapi yang benar-benar solusi. Misalnya dibantu pendanaan alat, infrastruktur pelancar distribusi dijamin,” kata dia.

    Deni Zulniyadi

  • Pelanggan Keberatan Tarif PDAM Naik

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Pelanggan keberatan atas kenaikan tarif air yang diberlakukan PDAM Way Rilau mulai Februari 2023. Apalagi pelayanan yang dirasakan warga sejauh ini kurang maksimal.

    Warga Pahoman, Enggal, M Ridho mengungkapkan, saluran rumah miliknya masih menerapkan sistem jam alir. Hal tersebut membuat aliran air dari PDAM di rumahnya tidak mengalir 24 jam.

    Saluran di rumahnya hanya mangalir saat pagi hari. Sementara saat siang air tidak lagi mengalir hingga keesokan harinya. Ditambah lagi debit air yang diterima lemah sehingga tidak sampai ke tower penampungan.

    “Kalau nyala 24 jam dan tekanan airnya bertambah kuat ya gak papa naik,” kata dia, Senin, 23 Januari 2023.

    Ia berharap kenaikan tarif itu diimbangi dengan peningkatan pelayanan. Saat ini ia tetap menggunakan sumur bor untuk mencukupi kebutuhan.

    Keluhan juga disampaikan Nugrah Ramadhan (30) warga Kelapa Tiga, Tanjungkarang Pusat. Ia mengeluhkan aliran air yang kerap bercampur angin terlebih saat pagi hari.

    “Kalau di sini sudah 24 jam, tapi kalau pagi itu seperti banyak anginnya, jadi menyembur-nyembur gitu,” kata dia.

    Ia berharap pemerintah tidak jadi menaikan tarif air. Menurutnya, saat ini masyarakat masih merasakan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

    Sebelumnya, Humas PDAM Way Rilau, Hikmarwadi menjelaskan, tarif yang berlaku sebelumnya tidak bisa menutupi biaya produksi dan pengolahan. Hal tersebut karena meningkatnya biaya operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengolahan.

    Ia mengungkapkan, penyesuaian tarif dilakukan berdasarkan kelompok pelanggan. PDAM Way Rilau mengelompokkan pelanggan menjadi 4 kelompok berdasarkan kebutuhan.

    Pada kelompok I kategori sosial umum bertarif Rp2.500 dan kategori sosial khusus bertarif Rp2.600 per meter kubik untuk penggunaan dibawah 10 meter kubik. Sementara penggunaan di atas 10 meter kubik kedua kategori dikenakan tarif Rp.4.700.

    Pelanggan kelompok II terdapat 5 kategori, semuanya dikenakan tarif Rp4.700 dalam penggunaan maksimal 10 meter kubik. Tarif penggunaan air melebihi jumlah itu berkisar Rp6.100 – Rp6.700 per kubik.

    Pelanggan kelompok III terdapat 3 kategori menerapkan tarif Rp6.200 pada penggunaan kurang dari 10 meter kubik. Sementara penggunaan lebih dari 10 meter kubik dikenakan tarif berkisar Rp7.700 – 8.600 per meter kubik.

    Sementara pada pelanggan kelompok khusus, tarif akan menyesuaikan dengan kesepakatan pelanggan.

    Deni Zulniyadi

  • Bukan Tempat Duduk, Ini Fungsi Bola Beton di Trotoar

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah kota Bandar Lampung tengah gencar melakukan perbaikan atau revitalisasi trotoar dalam beberapa bulan terakhir. Dimulai dari perbaikan trotoar di Jalan Pangeran Emir M Noor, hingga jalur dua Jalan Sultan Agung, (sekitaran Transmart Lampung).

    Selain memperbaiki trotoar yang diklaim lebih ramah difabel, pemkot juga menempatkan bola-bola beton di sisi trotoar. Lantas, apa sebenarnya fungsi bola-bola beton di jalur pejalan kaki?

    Dilansir dari website resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, bola beton tersebut dikenal dengan nama bollard. Fungsinya untuk menunjang keamanan juga kenyamanan para pedestrian (pejalan kaki) yang melintasi trotoar.

    Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja bahkan mengatakan, di kota-kota besar seperti Jakarta, bollard dipasang agar para pemotor tak melintasi trotoar.

    “Kalau dipasang itu, trotoar menjadi tidak mudah diserobot oleh kendaraan bermotor yang ingin cepat sampai,” kata dia dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin, 23 Januari 2023.

    Sementara, berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum Nomor: 03/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, pengadaan perabot jalan disesuaikan dengan fungsi masing-masing kawasan.

    Dalam Permen PU itu tidak ada aturan khusus yang membatasi kreativitas pemerintah setempat untuk menghias trotoar sesuai dengan kebutuhan masing-masing kota.

    Namun Endra mengatakan, banyak warga yang tidak mengetahui fungsi bollard, dan menjadikannya sebagai temppat duduk dan spot foto.

    “Ya tidak salah juga kalau mau foto, tapi seharusnya bukan itu fungsi utamanya. Kalau mau duduk ya di tempat duduk yang telah disediakan di area pedestrian,” kata dia.

    Deni Zulniyadi

  • Pengendara Keluhkan Jalan Rusak di Kalibalau Kencana

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah pengendara mengeluhkan kondisi Jalan Ridwan Rais, Kalibalau Kencana, Kedamaian, Bandar Lampung, yang mengalami kerusakan dan berlubang.

    Salah seorang pengendara sepeda motor, Aris Munandar mengatakan jalan rusak dan berlubang itu sangat membahayakan pengendara khususnya kendaraan roda dua.

    “Jalan berlubang itu kalau tidak segera diperbaiki bisa menyebabkan pengendara motor jatuh. Apalagi saat hujan turun jalan berlubang akan tergenang air jadi sangat bahaya,” kata dia, Senin, 23 Januari 2023.

    “Jalan berlubang itu kalau tidak segera diperbaiki bisa menyebabkan pengendara motor jatuh. Apalagi saat hujan turun jalan berlubang akan tergenang air jadi sangat bahaya,” kata dia, Senin, 23 Januari 2023.

    Deni Zulniyadi

  • Pengamat Sebut Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Kades Tidak Relevan

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Pengamat Demokrasi Universitas Lampung, Syarief Makhya menilai perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa (Kades) tidak relevan.

    “Bukan kurang relevan. Perpanjangan lama jabatan kepala desa itu tidak relevan,” ujarnya saat dihubungi, Minggu, 22 Januari 2023.

    Menurutnya, argumentasi memperpanjang jabatan kepala desa dari enam tahun menjadi sembilan tahun tidak kuat. Mengenai argumen lama waktu penyelesaian konflik sosial akibat pilkades, Syarief menyebut tokoh adat, pemuka agama, dan tokoh informal lainnya di desa justru dapat lebih berpengaruh dan harus dilibatkan untuk membantu menyelesaikan konflik sosial tersebut.

    Sehingga, pertimbangan untuk melanjutkan pembangunan desa yang belum maksimal karena masa jabatan yang terpangkas untuk menyelesaikan konflik persaingan selama pilkades tak cukup beralasan.

    “Pembangunan di desa itu hanya mengandalkan dana dari bantuan pemerintah. Jadi, kapasitas keuangan yang di desa itu sangat rendah, karena mereka tak memiliki kewenangan untuk menggali potensi pendapatan asli desa. Oleh karena itu, pembangunan di desa tidak bisa diukur dari perpanjangan masa jabatan,” kata dia.

    Lebih lanjut, ia melihat saat ini desa memiliki kecenderungan yang kuat di aspek politisasi. Hal ini lantaran desa sering dijadikan alat untuk memobilisasi hubungan pada masa pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden. Selain itu, desa juga cenderung pragmatis.

    “Desa itu cenderung pragmatis, karena mereka sekarang punya gaji dari pusat sehingga yang saya lihat ada penurunan dimensi idealisme,” kata dia.

    Deni Zulniyadi

  • Sanksi DO Bukan Solusi Atasi Maraknya Tawuran Geng Motor

    Bandar Lampung (lampost.co) — Maraknya aksi tawuran berbalut geng motor yang melibatkan pelajar, meresahkan warga Kota Bandar Lampung. Polresra dan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung sepakat untuk memberi sanksi DO kepada siswa yang terlibat geng motor.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua DPW Komisi Pendidikan Nasional (Komnasdik) Lampung, Undang Rosidin bersilang pendapat. Menurutnya kenakalan remaja harusnya dibina terlebih dahulu di sekolah, sanksi drop out (DO) malah hanya akan menambah masalah.

    “Harus ada upaya pembinaan, peringatan. Jadi DO itu adalah keputusan terakhir yang ditempuh, karena bukan solusi,” kata dia, Minggu, 22 Januari 2023.

    Undang menuturkan alangkah baiknya jika langkah persuasif dikedepankan. Kepolisan bisa bekerja sama dengan pihak sekolah lalu data murid yang tergabung dalam geng motor dari mana saja.

    “Kan di sekolah itu ada guru BK, ya itu harusnya dibina dulu, karena itu bagian dari kenalakan remaja. Masa tidak bisa dibina, saya sepakat saja DO itu tapi tidak akan mencari solusi,” kata dia.

    Menurutnya siswa sudah ikut geng motor saja sudah menandakan jika si siswa malas sekolah. Lalu ditambah DO oleh pihak dinas pendidikan dan kepolisian, akan semakin parah.

    “Mau ke mana lagi dia mendapat pendidikan yang lebih baik? Harusnya sekolah membimbing dia ke jalan yang benar,” kata dia.

    Undang memberi solusi untuk para siswa yang gabung geng motor, pertama jangan langsung memberi sanksi DO. Menurutnya perlu dibina terlebih dahulu para siswa tersebut.

    “Kepolisian bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mendata siswa yang ikut. Jika ia berbuat ulang baru DO. Kalau langsung DO sanksinya bukan solusi baik,” kata dia.

    Dia mengatakan perlunya dialog antarsiswa agar kejadian serupa tidak akan diulangi lagi.

    “Peringatan keras dari sekolah dan komunikasikan dengan orang tuanya beri arahan, jangan-jangan orang tua nggak tahu kalau anaknya ikut geng motor,” kata dia.

    Deni Zulniyadi

  • Warga Berburu Barang Berharga di Situs Keratuan Balau

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah warga berburu benda-benda berharga pada situs Keratuan Balau di Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Minggu, 22 Januari 2023.

    Salah seorang pencari benda berharga, Sobari (40) mengatakan, ia datang ke situs tersebut untuk memcari sejumlah benda yang bisa dijadikan pundi-pundi rupiah.

    “Di sini (situs Keratuan Balau) masih banyak peninggalan bersejarah berupa emas, koin-koin dan manik-manik serta benda-benda lainnya,” ujarnya.

    Sobari mengungkapkan bahwa di situs Keratuan Balau masih banyak ditemukan benda-benda bersejarah. Namun tidak semua benda yang ditemukan bisa dijual.

    “Masih banyak artefak di sini bisa ditemukan seperti pecahan guci, pecahan piring dan lainnya. Tapi yang hanya laku dijual emas, koin-koin dan manik-manik,” kata dia.

    Ia mengaku menggunakan alat logam detektor untuk menemukan benda-benda tersebut. Sedangkan warga lainnya yang ikut mencari memakai alat seadanya.

    “Sebenarnya pakai alat detektor ini agak susah karena tidak mengindifikasi benda seperti emas yang ukurannya kecil. Jadi saya sering dapat itu koin-koin saja, beda dengan warga lainnya yang pakai alat berupa pisau bisa dapat emas,” kata dia.

    Warga lainnya Edi (56) mengaku sudah hampir satu tahun lebih mencari benda-benda berharga di situs Keratuan Balau.

    “Selama setahun di sini, sudah banyak benda-benda yang saya dapat seperti emas, koin-koin dan manik-manik. Lumayan buat kebutuhan sehari-hari masih bisa,” kata dia.

    Untuk mencari emas dan sebagiannya ia menggunakan alat seadanya berupa pisau berukuran kecil yang digunakan untuk menggali tanah. “Tapi kalau saat hujan turun justru lebih mudah mencarinya. Karena tanahnya turun dan benda yang dicari akan muncul sendiri,” kata dia.

    Deni Zulniyadi

  • Capaian Uji KIR Bandar Lampung 2022 Lampaui Target

    Bandar Lampung (lampost.co) — Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) 2022 dari pengujian kendaraan atau uji KIR di Dinas Perhubungan Pemkot Bandar Lampung menembus 100,33% dari target yang ditetapkan Rp2 miliar dari 16 ribu kendaraan.

    “Realisasinya mencapai Rp2.046.649.300,” kata Kepala UPT KIR Dishub Pemkot Bandar Lampung, Andy Irawan Koenang, saat ditemui di ruangannya, Jumat, 20 Januari 2023

    Andy mengatakan mayoritas kendaraan yang melakukan uji KIR terdiri dari truk. Apalagi di Bandar Lampung banyak pengusaha angkutan.

    Sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, uji KIR wajib dilakukan pemilik kendaraan tiap enam bulan sekali atau dua kali dalam satu tahun.

    Dia menjelaskan, uji KIR terdiri dari emisi/bahan bakar, brake tester (uji kelaikan rem), kesesuaian muatan, fungsi lampu-lampu, kedalaman ban, dan lainnya.

    Selama uji KIR terdapat banyak kendaraan yang menambah dimensi muatan melebihi ketentuan. “Temuan pada 2021 ada ratusan kendaraan yang menambah dimensi muatan,” urai dia.

    Dia menambahkan, terdapat rata-rata 1.200 sampai 1.300 kendaraan kita uji KIR per bulan. Dari jumlah itu sekitar 2 persen kendaraan luar Bandar Lampung menumpang uji KIR.

    “Biasanya dari Lampung Selatan, Pesawaran dan Pulau Jawa,” ujar dia.

    Sementara target PAD uji KIR 2023 masih sekitar Rp2 miliar. Namun, berpotensi terdapat perubahan target di pertengahan tahun. “Penentuan target menyesuaikan kondisi, termasuk pertumbuhan kendaraan baru,” kata dia.

    Effran Kurniawan