Tag: BANJIR

  • Dikepung Banjir,Petani Lamteng Panen Padi Pakai Batang Pisang

    Gunungsugih (Lampost.co)– Petani padi asal Kampung Rejosari Mataran, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, terpaksa harus membawa hasil panennya dengan batang pisang.

    Petani harus melakukan hal itu lantaran banjir mengepung lahan persawahannya dengan ketingian hampir sepinggang orang dewasa.

    Sebagian padi yang siap panen di lahan persawahan seluas setengah hektar itu, rubuh karena akibat terjangan angin.

    Banjir yang mengepung lahan persawahan petani terjadi usa terjadi hujan dengan intensitas tinnggi. Selain itu juga, lahan tersebut berada di dataran rendah.

    “Habis hujan, banjir. Kami panennya pakai gedebok (batang) pisang, karena cukup dalam airnya. Padinya ya kerendam banjir, makanya langsung kami panen,” kata salah satu petani setempay Gonang, Minggu (30/03/2024).

    Gonang mengatakan untuk memanen padi, ia bersama sejumlah kerabatnya mengunakan cara tradisional. Yakni dengan cara memotong batang padi dengan alat potong manual (arit).

    Padi yang mereka potong selanjutnya langsung ia masukan ke dalam karung. Setelah penuh langsung membawanya ke daratan dengan mengunakan batang pisang yang ia tarik.

    “Iya, kita pake cara manual panennya, karenakan kerendam air padinya. Kita pake gedebok, setelah kami memotong batang padi, langsung masuk karung dan dibawa ke pinggir, digeret gedeboknya,” jelasnya.

    Ia mengakui bajir ini cukup menyulitkan, karena lahan setengah hektar harus panen manual dengan berendam di dalam banjir.

    “Kalau waktu memotong padi yang sudah rubuh terkena angin kami harus jongkok, karena sebagaian batang padinya sudah tenggelam,” jelasnya.

    Meski demikian, pihaknya tetap merasa bersyukur, walau belum mendalat hasil yang maksimal, namun rezeki yang diperoleh nya dan kelaurganya, didapat dari hasil keringan sendiri tanpa membebani orang lain.

  • Jalan Ikan Tenggiri TBS Tergenang Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co) – Sepanjang jalan Ikan Tenggiri, Kelurahan Pesawahan Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung banjir tergenangi air. Hal itu akibat hujan yang turun, Jumat 29 Maret 2024, mulai pukul 17.40 WIB.
    .
    Genangan cukup tinggi berada pada depan Dealer sepeda motor Yamaha Lautan Teduh. Dan dealer mobil Mitsubishi Motors Lautan Berlian. Akibatnya jalan banjir.
    .
    Pantauan Lampost.co pada pukul 17.55 WIB. Air hujan berada pada tengah jalan dan tidak masuk keselokan. Hal itu karena posisi selokan pada lokasi tersebut lebih tinggi dari pada permukaan jalan. Selain itu, posisi selokan juga cukup jauh. Tidak berada pada pinggir badan jalan, sehingga air tak kunjung masuk kedalam selokan.
    .
    “Setiap hujan, pasti begini jalan banjir. Genangannnya ini, liat aja posisi selokannya jauh,” kata Rudi Ferdian warga Teluk Betung Timur, yang sedang berteduh dari hujan, Jumat, 29 Maret 2024.
    .
    Ia berharap, pemerintah Kota Bandar Lampung dan Kecamatan setempat bisa segera mengambil tindakan banjir ini. Terkait kondisi selokan yang jauh sehingga air tak kunjung turun. Dan genangan selau terjadi setiap hujan turun.
    .
    “Setiap hujan banjir dan neduh, terus orang naik mobil Kebut-kebut, sering pada kecipratan,” katanya.
    .

    BMKG

    .
    Berdasarkan laporan BMKG, cuaca wilayah Lampung masih berpotensi terjadi Hujan Sedang-Lebat serta Kilat/Petir dan Angin Kencang. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Lampung Selatan: Tanjung Bintang, Merbau Mataram. Kemudian Kota Bandar Lampung: Sukarame, Tanjungkarang Timur, Sukabumi,  dan sekitarnya.
    .
    Kemudian bisa meluas kewilayah Kabupaten Lampung Selatan: Natar, Katibung, Jati Agung, Tanjung Sari, Way Sulan. Lalu Kabupaten Lampung Tengah: Bangun Rejo, Padang Ratu, Gunung Sugih, Trimurjo, Bumi Ratu Nuban, Bekri, Seputih Agung, Way Pangubuan, Pubian, Selagai Lingga, Anak Tuha, Sendang Agung, Anak Ratu Aji.
    .
    Selanjutnya Kabupaten Lampung Utara: Bukit Kemuning, Tanjung Raja, Abung Timur, Abung Selatan, Kotabumi Selatan, Abung Tengah, Abung Semuli, Abung Surakarta, Abung Pekurun, Abung Kunang, Blambangan Pagar.
    .
    Kemudian Kabupaten Lampung Barat: Balik Bukit, Sumber Jaya, Belalau, Way Tenong, Sekincau, Suoh, Batu Brak, Sukau, Gedung Surian, Kebun Tebu, Air Hitam, Batu Ketulis, Bandar Negeri Suoh. Kabupaten Tanggamus: Kota Agung, Talang Padang, Pulau Panggung, Pugung, Sumber Rejo, Ulu Belu, Kota Agung Barat, Kota Agung Timur, Gisting, Gunung Alip, Air Naningan, Bulok.
    .
    Selanjutnya Kabupaten Lampung Timur: Batanghari, Metro Kibang, Sekampung Udik, Waway Karya. Kabupaten Way Kanan:* Blambangan Umpu, Kasui, Banjit, Bahuga, Way Tuba, Rebang Tangkas, Buay Bahuga, Bumi Agung.
    .
    Lalu, Kabupaten Pesawaran: Negeri Katon, Tegineneng, Kedondong, Way Khilau. Kabupaten Pringsewu:Pardasuka, Pagelaran, Pagelaran Utara. Kabupaten Pesisir Barat: Pesisir Tengah, Pesisir Selatan, Pesisir Utara, Karya Penggawa, Way Krui, Ngambur.
    .
    Kemudian Kota Bandar Lampung: Kedaton, Tanjungkarang Barat, Tanjungkarang Pusat, Telukbetung Utara, Rajabasa, Tanjung Senang, Kemiling, Labuhan Ratu, Way Halim, Langkapura, Enggal, Kedamaian
     Kota Metro: Metro Barat, Metro Timur, Metro Selatan, dan sekitarnya. Kondisi ini masih akan berlangsung* hingga pukul 20:50 WIB.
  • Sejumlah Ruas Jalan di Bandar Lampung Terendam Banjir

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah ruas jalan di Bandar Lampung tergenang banjir. Kondisi itu terjadi setelah hujan deras dalam beberapa jam lalu, Rabu malam, 27 Maret 2024.

    Banjir itu terjadi di Gang Lambang Jalan Nunyai, Jalan Palapa 10 dan Gang Minanga Jalan ZA Pagar Alam, Kecamatan Labuhan Ratu.

    Berdasarkan video amatir warga yang diterima Lampost.co, Jalan Sultan Agung, depan Transmart juga ikut tergenang air. Akibatnya pengendara yang melintas sedikit terganggu karena genangan air yang cukup tinggi hingga 20 centimeter.

    Seorang pengendara mobil, Riyo, mengatakan hujan deras terjadi di sebagian Jalan sekitar Bandar Lampung dengan intensitas yang cukup tinggi.

    “Jalan Sultan Agung juga cukup tinggi depan Transmart. Bahkan ada motor yang mogok atau mati mesin,” kata dia.

    BACA JUGA: BPBD Tanggamus Imbau Warga Waspada Banjir ROB

    Ia menilai banjir di Bandar Lampung itu akibat aliran dari saluran drainase tidak lancar. Akibatnya air meluap sampai ke jalan. “Airnya tumpah ke jalan karena drainasenya sempit atau ada yang tersumbat sehingga air tumpah ke jalan,” ujar dia.

    Ia berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung segera mengambil sikap untuk melebarkan drainase atau memperbaiki saluran air.

    “Ini kan air mengalir dari atas ke bawah. Kalau ada yang menyumbat pasti melebar dan jika tidak diperbaiki bakal banjir terus,” kata dia.

  • BPBD Tanggamus Imbau Warga Waspada Banjir ROB

    BPBD Tanggamus Imbau Warga Waspada Banjir ROB

    Kotaagung (Lampost.co) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus imbau warga untuk waspada banjir ROB yang kemungkinan terjadi dalam waktu dekat.

    Hal tersebut mengingat peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bahwa Kabupaten Tanggamus akan pasang maksimum air laut hingga 16 Maret 2024 mendatang.

    Kabid Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus, Hendarman Wahid, mengatakan bahwa informasi tersebut telah tersampaikan ke masyarakat.

    “Surat imbauan telah kami sampaikan melalui camat dan turunan hingga ke RT,” kata dia, Kamis, 14 Maret 2024.

    Ia menuturkan, fenomena pasang maksimum air laut kerap menyebabkan banjir ROB pada area pemukiman warga sekitar area pantai. Berdasarkan data yang ada, terdapat empat kecamatan yang terancam terkena banjir rob.

    “Empat kecamatan itu antara lain, Kecamatan Limau, Pematang Sawa, Cukuh Balak, dan Semaka Kabupaten Tanggamus,” ujarnya.

    Hendarman menjelaskan, fenomena pasang maksimum berbarengan dengan fase supermoon atau jarak terdekat antara bulan dan bumi.

    “Saya mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut,” tandasnya.

  • Perbaikan 13 Talut di Bandar Lampung Ditarget Selesai Pekan Ini 

    Perbaikan 13 Talut di Bandar Lampung Ditarget Selesai Pekan Ini 

    Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mempercepat proses perbaikan talut di beberapa wilayah. Dinas Pekerjaan Umum Kota menargetkan proyek itu akan selesai pekan ini.

    Terdapat 13 talut di Kota Tapis Berseri yang rusak akibat terjangan banjir bandang beberapa waktu lalu.

    Plt Kepala Dinas PU Bandar Lampung, Muhaimin, mengatakan perbaikan 13 talut yang rusak akibat banjir dengan mengerahkan 50 pekerja.

    “Kami kerahkan 50 pekerja untuk membangun talut ini. Kami terus kebut pengerjaannya,” kata Muhaimin, Selasa, 13 Maret 2024.

    Menurutnya, pihaknya menargetkan semua perbaikan talut yang jebol bakal rampung pekan ini. Namun, proses perbaikan terkesan lambat karena hujan selalu mengguyur saat pekerjaan.

    BACA JUGA: Belasan Tanggul di 5 Kecamatan Rawan Banjir di Bandar Lampung Diperbaiki

    “Kami upayakan minggu ini selesai secepatnya. Kami berharap cuaca di Bandar Lampung dapat bersahabat untuk segera merampungkan pembangunan,” ujar dia.

    Setelah perbaikan talut, pihaknya bakal melakukan peremajaan sungai guna mencegah banjir kembali melanda. “Kami selesaikan dulu tanggul ini baru melakukan peremajaan sungai supaya tidak ada lagi banjir di Bandar Lampung,” kata dia.

  • 799 Hektare Tanaman Padi di Lampung Selatan Puso

    799 Hektare Tanaman Padi di Lampung Selatan Puso

    Kalianda (Lampost.co) – Sebanyak 799 hektare dari total 2.811,75 hektare tanaman padi di Lampung Selatan yang terdampak banjir mengalami puso.

    Data tersebut berdasarkan hasil verifikasi lapangan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Tanaman Pangan, Hortikutura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Lampung Selatan.

    Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPH-Bun Lamsel Eka Saputera mengatakan iklim ekstrem telah menyebabkan curah hujan tinggi di wilayah Kabupeten Lampung Selatan. Akibatnya terjadi banjir yang menyebabkan kerusakan tanaman padi di beberapa kecamatan. Pada Sabtu, 24 Februari 2024, terjadi banjir di Kecamatan Natar dan Kecamatan Palas mengakbatkan tanaman padi terendam banjir seluas 816 hektare.

    Lalu pada Rabu, 28 Februari 2024 hujan yang cukup tinggi dan menyebabkan tanggul jebol. Sehingga penambahan luas tanaman padi terkena banjir seluas 1.343 hektare di Kecamatan Ketapang, Candipuro dan Sragi.

    Kemudian, curah hujan yang tinggi kembali terjadi pada Sabtu, 2 Maret 2024 menggenangi tanaman padi di 5  kecamatan.  Penambahan Iuas lahan sawah yang terkena banjir 950,75 hektare.

    Kerusakan akibat banjir atau puso seluas 799 hektare dari 2.811,75 hektare tanaman padi. “Upaya yang akan kami lakukan yakni memberikan stimulan benih padi kegiatan Cadangan Benih Daerah (CBD) anggaran 2024. Mengusulkan bantuan benih melalui kegiatan TP Provinsi Lampung dan Pemerintah pusat. Memfasilitasi klim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),” kata dia.

  • Sawah dan Puluhan Rumah di Pekon Ngambur Terendam Banjir

    Sawah dan Puluhan Rumah di Pekon Ngambur Terendam Banjir

    Pesisir Barat (Lampost.co)— Puluhan rumah dan 300 hektar sawah di Pekon Negeriratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, Pesisir Barat terendam banjir akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak dua hari terakhir.

    Ardi Silman (52) warga Pekon Negeriratu Ngambur mengatakan penyebab banjir yang merendam puluhan rumah akibat hujan turun selama dua hari berturut-turut mengakibatkan Way Talma meluap dan merendam pekon.

    Ardi mengaku kedalaman banjir berkisar antara 50-100 cm, yang saat ini berangsur surut.

    Kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut warga kehilangan ternak seperti ayam,itik, bebek,hingga angsa terbawa arus.

    “Ada warga yang kehilangan sekitar 60 ekor ayam, ada juga yang kehilangan 30 itik, angsa tujuh ekor. Juga bebek 17 ekor hilang, semua terbawa banjir,” ujar dia.

    Kemudian untuk tanaman padi yang terendam umumnya baru tanam berkisar antara umur 15 hari sampai 1 bulan.

    “Untuk tanaman padi yang sudah umur 1 bulan kalau segera surut dan kering masih bisa selamat, hanya terjadi penyusutan hasil panen. Kecuali terendam terus menerus bisa menyebabkan batang membusuk,” ujar dia.

    Warga lainnya, Indra (49), banjir yang terjadi saat ini merupakan yang pertama sejak 2024. Ia mengaku selama ini daerahnya langganan banjir saat musim hujan, dan cuaca ekstrim.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat ,Imam Habihudin, mengaku belum bisa memberikan keterangan karena masih ada acara.

    “Lagi ada acara,” kata Imam.

  • Puluhan Warga Demo Tuntut Penanganan Banjir, Ini Kata Wali Kota

    Puluhan Warga Demo Tuntut Penanganan Banjir, Ini Kata Wali Kota

    Bandar Lampung (Lampost.co)Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengeklaim pihaknya sudah berupaya untuk mengentaskan banjir yang terjadi di wilayah Kota Tapis Berseri.

    “Kami melakukan yang pertama, kami dari kejadian sampai jam 4 pagi keliling memantau kejadian banjir di Bandar Lampung dan itu tidak semuanya terjadi di Bandar Lampung ada beberapa kecamatan yang terjadi,” kata Eva menanggapi aksi puluhan warga terdampak banjir berdemo di halaman Pemkot Bandar Lampung, Jumat, 8 Maret 2024.

    Ia menyebut berbagai bantuan seperti pemberian logistik makan, pembagian beras, dan kucuran dana pemerintah untuk bangunan warga yang rusak telah diberikan oleh Pemkot Bandar Lampung.

    Baca Juga: Wali Kota Bakal Kumpulkan Warga Terdampak Banjir

    “Kita hari ini akan memberikan bantuan sebanyak 126 KK (kartu keluarga) yang terdiri dari Way Halim, Kedaton, Labuhan Ratu. Jadi pemerintah dan semua pamong camat, lurah semua turun ke lapangan kita memperbaiki bersama,” jelasnya.

    Ia menyampaikan bahwa pihaknya tidak duduk diam untuk mengatasi persoalan banjir yang terus menghatui Bandar Lampung.

    “Kami nggak diam tapi kami bergerak bagaimana caranya di Bandar Lampung ini yang terdampak banjir tidak ada banjir lagi,” terangnya.

    Eva juga menyampaikan pihaknya kini tengah menghubungi Balai Sungai untuk bekerja sama mengatasi persoalan banjir.

    “Kami sedang menghubungi balai juga, karena ini bukan tugas pemerintah saja tapi balai hrus bisa bergabung dengan kita,” pungkasnya.

    Aspirasi Warga

    Puluhan warga yang terdampak banjir melakukan aksi demo di halaman Pemkot Bandar Lampung, Jumat, 8 Maret 2024.

    Puluhan warga menuntut Pemkot Bandar Lampung segera mencarikan solusi atas bencana banjir setiap kali hujan turun.

    Koordinator aksi, Masrol, menyampaikan pihaknya turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi dan keluh kesah masyarakat yang terdampak banjir.

    “Kami meminta agar Wali Kota Bandar Lampung agar kiranya sungguh-sungguh memperhatikan masyarakat Bandar Lampung yang terkena banjir. Kami juga meminta Wali Kota untuk mengevaluasi kembali pendirian bangunan yang berada di sekitar sungai, serta gorong-gorong yang menyebabkan banjir,” ujar Masrol.

    Ia juga menjelaskan, bangunan yang berdiri di badan berakibat pada pengecilan sungai dan pendangkalan sungai yang tidak berfungsi secara maksimal.

    “Kita meminta pula kepada Wali Kota menghentikan pembangunan yang tidak berdampak pada masyarakat Bandar Lampung. Seperti pembangunan-pembangunan jembatan penyebrangan dari Pemkot menuju masjid Al-Furqon yang sama sekali tidak berdampak pada masyarakat,” katanya.

    Ia meminta agar Pemkot Bandar Lampung dapat memahami masalah aliran sungai, seperti penyempitan dan pendangkalan di Bandar Lampung.

    “Seperti garis sepadan sungai, sungai perkotaan dan tidak membiarkan pembangunan yang tidak teratur dikota Bandar lampung ini,” jelasnya.

     

  • Pascabanjir PLN Nusantara Power UPK Sebalang Bantu Warga Tarahan Bersihkan Sungai

    Pascabanjir PLN Nusantara Power UPK Sebalang Bantu Warga Tarahan Bersihkan Sungai

    Kalianda (Lampost.co)–Pascabanjir, PLN Nusantara Power UPK Sebalang bersama warga dusun Sebalang 2 desa Tarahan Kecamatan Katibung Lampung Selatan bergotong royong melaksanakan aksi bersih-bersih aliran sungai dan irigasi. Giat pada Rabu, 6 Meret 2024 ini untuk mengantisipasi terjadinya banjir kembali.

    Aksi yang digelar sepanjang aliran sungai dusun ring-1 PLTU Sebalang tersebut melibatkan beberapa perangkat desa, Babinsa dan warga. Tujuannya membersihkan sungai dari tanaman dan sampah yang menyumbat aliran air.

    Terlihat warga secara aktif dan bersama-sama semangat membersihkan aliran sungai dari hulu ke hilir menggunakan peralatan sederhana seperti parang dan alat lainnya.

    Baca Juga: PLN Imbau Warga Matikan Meteran Listrik saat Rumah Terendam Banjir

    Dalam kegiatan tersebut PT PLN Nusantara Power UPK Sebalang turut berkontribusi dengan mengerahkan personel dan alat berat buat percepatan pembersihan aliran Sungai.

    Sebelumnya, dalam patroli monitoring Serda Suwandi Babinsa Desa Tarahan Koramil 10 Katibung Kodim 0421/LS pascaluapan air sungai. Terdeteksi adanya sampah, batang pohon, dan batang bambu yang menyumbat saluran sungai. Terutama di bawah sebuah jembatan di dekat pesisir Pantai Sebalang.

    Langkah gotong royong ini diharapkan dapat memitigasi risiko banjir di masa mendatang, khususnya saat cuaca ekstrem.

    Baca Juga: Puncak Perayaan Hari Listrik Nasional, PLN Sebalang Gelar Fun Walk Bersama Warga

    Serda Suwandi menyampaikan kegiatan gotong royong ini menjadi langkah pencegahan dini untuk mengurangi potensi banjir di daerah. “Kerja sama antarinstansi dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan sungai dan saluran air,” katanya.

    Mewakili Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Sebalang, Budi Kurnianto selaku Assistant Manager CAH PLN NP UPK Sebalang menambahkan upaya ini tidak hanya sebagai respons pascasungai meluap. Tetapi sebagai langkah preventif untuk meminimalisir dampak buruk saat curah hujan tinggi.

    Cegah Banjir

    Pihaknya berharap agar upaya gotong royong ini dapat menjadi contoh kolaborasi positif antara instansi pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat. Teutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah risiko bencana banjir.

    Harapannya, dengan kesadaran bersama, warga desa Tarahan dapat lebih tangguh dalam menghadapi ancaman bencana alam.

    Kepala Dusun Sebalang 2, Maslina mengatakan Aparat Desa terus aktif menyosialisasikan ke masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

    “Kegiatan pembersihan sungai ini merupakan wadah edukasi bagi warga setempat untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

    Maslina berharap dari kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan oleh Pemerintah Daerah untuk Gotong Royong Penormalan Sungai.

    PLN Nusantara Power juga berencana memberikan sembako pada Ramadan dan CSR Sedimentasi sungai Dusun Sebalang 2. Namun, saat ini masih menunggu penetapan anggaran dari Pusat.

  • Tanaman Padi di Desa Braja Fajar Lamtim Terendam Banjir

    Tanaman Padi di Desa Braja Fajar Lamtim Terendam Banjir

    Sukadana (Lampost.co) —-Jarkoni, petani asal Desa Braja Fajar, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur mengeluhkan tanaman padi miliknya seluas 1 hektar terendam banjir. Hujan deras yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir menyebabkan tanaman padi terancam gagal panen.

    Jarkoni mengatakan sejak tiga hari terakhir setiap sore turun hujan cukup lebat. Akibatnya rawa sekitar sawah airnya membludak dan menggenangi petakan sawah.

    “Kami khawatirkan jika air tidak segera surut akan berdampak pada pembusukan pada tanaman padi saya,” ujar Jarkoni, Kamis 7 Maret 2024.

    Ia mengaku tanaman padi miliknya belum genap berusia 14 hari, sehingga rawan rusak jika tergenang air terlalu lama.

    “Sampai sore ini air memang sudah surut, namun baru sedikit saja,” imbuhnya.

    Menurutnya, jika terjadi kerusakan pada tanaman padi, maka kerugian yang ia alami tidak kurang dari Rp5 juta. Kerugian tersebut berupa biaya perawatan dan pemupukan tanaman selama 14 hari.

    “Kalau belum surut benar kami belum bisa memprediksi kerusakan tanamannya seperti apa. Kalau hanya sedikit yang rusak sulam, tapi kalau di atas 80 persen artinya gagal total,” ucapnya.

    Jarkoni mengungkapkan tanaman padi di Desa Braja Fajar yang tergenang air tidak kurang dari 5 hektare milik beberapa petani setempat.

    “Rata rata sawah di Desa Braja Fajar merupakan sawah tadah hujan yang rawan luapan air rawa,” pungkasnya.

    Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Timur dikonfirmasi terkait tanaman padi yang rusak akibat banjir mengaku belum memiliki data.

    “Kami belum dapat setoran data kebanjiran dari koordinator penyuluh dari masing masing kecamatan. Untuk itu kami belum bisa memberi data padi yang rusak akibat banjir,” terang Junaidi, salah satu pegawai Dinas Pertanian.